Berita Hangat Hari Ini

JENIS JENIS USAHA TANI PARA TRANSMIGRAN


a.   Produksi Padi Usaha Tani Transmigran di Kabupaten   Parigi Moutong
            Hasil komputasi pengaruh faktor produksi luas lahan (X1), tenaga kerja (X2), dan modal (X3) terhadap hasil produksi padi (Y) menghasilkan nilai koefisien determinasi R2= 0,8673. Berarti bahwa faktor produksi luas lahan, tenaga kerja, dan modal secara simultan dapat menjelaskan 86,73 persen variasi perubahan tinggi rendahnya hasil produksi padi  di kabupaten Parigi Moutong, selebihnya 13,27% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak tercakup dalam model fungsi produksi yang digunakan.
            Untuk menguji signifikansi pengaruh faktor produksi luas lahan, tenaga kerja, dan modal secara simultan terhadap hasil produksi, dilakukan uji-F. Hasil nilai FHitung= 309,27 dengan signifikansi = 0,0000. Berarti bahwa faktor produksi luas lahan, tenaga kerja, dan modal  secara simultan berpengaruh signifikan terhadap hasil produksi padi  di Kabupaten Parigi Moutong.
            Untuk mengetahui signifikansi pengaruh faktor produksi luas lahan , tenaga kerja, dan modal  terhadap hasil produksi secara parsial, dilakukan uji parsial dengan menggunakan uji Student (uji-t).
Pengaruh luas lahan terhadap hasil produksi. Hasil analisis fungsi produksi sebesar 0,5051 dengan signifikansi = 0,0000.  menunjukkan bahwa faktor produksi luas lahan  berpengaruh sangat signifikan terhadap hasil  produksi padi. Koefisien regresi tersebut menunjukan bahwa setiap kenaikan penggunaan faktor produksi luas lahan sebesar 10 persen, akan meningkatkan hasil produksi padi sebesar 5,051 persen; sebaliknya, setiap penurunan penggunaan faktor produksi lahan sebesar 10 persen, akan menurunkan hasil produksi padi  sebesar 5,051 persen; pada taraf signifikansi = 0,0000, dengan asumsi faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil produksi padi (Y) dianggap konstan.
            Koefisien  determinasi  (ry1.232)  sebesar  0,4172,  menjelaskan bahwa kontribusi faktor produksi luas lahan (X1) terhadap variasi tinggi rendahnya hasil produksi padi sebesar 41,72 %, selebihnya (58,28 %) ditentukan oleh variabel lainnya.
Pengaruh tenaga kerja (X2) terhadap hasil produksi padi sebesar 0,3536 dengan signifikansi = 0,0000. Ini menunjukkan bahwa faktor produksi tenaga kerja (X2) berpengaruh sangat signifikan terhadap hasil  produksi padi (Y). Koefisien regresi tersebut menunjukan bahwa setiap kenaikan penggunaan faktor produksi tenaga kerja (X2) sebesar 10 persen akan meningkatkan hasil produksi padi (Y) sebesar 3,536 persen; sebaliknya, setiap penurunan penggunaan faktor produksi tenaga kerja (X2) sebesar 10 persen, akan menurunkan hasil produksi (Y) sebesar 3,536 persen; pada taraf signifikansi = 0,0000, dengan asumsi faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil produksi padi (Y) dianggap konstan.
            Koefisien  determinasi  (ry2.132)  sebesar  0,3907,  mengindikasikan bahwa kontribusi faktor produksi tenaga kerja (X2) terhadap variasi tinggi rendahnya hasil produksi padi sebesar 39,07 persen, selebihnya 60,93 persen ditentukan oleh variabel lain.
Penggunaan modal (X3) terhadap hasil produksi padi sebesar 0,5390 dengan signifikansi = 0,0000. Ini menjelaskan bahwa faktor produksi modal (X3) berpengaruh sangat signifikan terhadap hasil  produksi padi (Y). Koefisien regresi tersebut menunjukan bahwa setiap kenaikan penggunaan faktor produksi modal (X3) 10 persen, akan meningkatkan hasil produksi padi (Y) sebesar 5,390 persen; sebaliknya, setiap penurunan penggunaan faktor produksi penggunaan modal (X3) sebesar 10 persen, akan menurunkan hasil produksi padi (Y) sebesar 5,390 persen; pada taraf signifikansi = 0,0000, dengan asumsi faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil produksi (Y) dianggap konstan.
            Koefisien  determinasi  (ry3.122)  sebesar  0,4422,  mengindikasikan bahwa kontribusi faktor produksi penggunaan modal (X3) terhadap variasi tinggi rendahnya hasil produksi sebesar 44,22 persen, selebihnya 55,78 persen ditentukan oleh variabel lain.
Untuk mengetahui tingkat perkembangan produksi padi usaha tani transmigran di Kabupaten Parigi Moutong, maka perlu dilihat jumlah koefisien regresi dari semua faktor produksi yang ikut dalam proses prosduksi. Koefisien regresi (b1+ b2 + b3 = 0,5051 + 0,3536 + 0,5390) = 1,3977 dinyatakan dalam keadaan increasing return to scale yang berarti bahwa proporsi peningkatan produksi padi di Kabupaten Parigi Moutong lebih besar dari pada proporsi penambahan faktor produksi. Bila penambahan faktor produksi sebesar 10 persen, akan menyebabkan peningkatan produksi padi di Kabupaten Parigi Moutong sebesar 13,977 persen.
Faktor produksi yang paling berpengaruh terhadap peningkatan produksi adalah modal dengan koefisien (Beta = 0,430) sig = 0,000 kemudian tenaga kerja dengan koefisien (Beta = 0,370) sig = 0,000 diikuti luas lahan dengan koefisien (Beta = 0,349) sig = 0,000 berarti sangat signifikan. 
Hal ini didukung oleh hasil uji beda dari cara bercocok tanam masyarakat transmigran asal Bali dan Jawa sangat signifikan berarti cara bercocok tanam transmigran asal Bali didominasi oleh petunjuk cara bercocok tanam yang baik (61,6%), diikuti petani berdasarkan budaya mereka (30,15%) dan berdasarkan kemampuannya (8,1%). Sedangkan transmigran asal Jawa didominasi cara bercocok tanam berdasarkan kemampuan petani (46,6%), diikuti berdasarkan petunjuk dari pertanian (43,8%) dan sesuai budaya mereka dari Jawa (9,6%) lampiran 10.                
b. Produksi Padi Usaha Tani Transmigran asal  Bali
            Hasil produksi padi transmigran asal Bali di Kabupaten parigi Moutong rata-rata 7,015 ton/ha Untuk mengetahui tingkat perkembangan usaha tani transmigran asal Bali, maka perlu dilihat jumlah koefisien regresi (b1+b2 + b3= 0,5087 + 0,4833 + 0,4488) = 1,4408 dinyatakan dalam  increasing return to scale“, yang berarti bahwa penambahan faktor produksi akan menghasilkan tambahan produksi yang porsinya sedikit lebih besar. Bila penambahan faktor produksi 10 persen, akan menyebabkan pertambahan produksi rata-rata sekitar 14, 4 persen.
            Hasil komputasi pengaruh faktor produksi luas lahan, tenaga kerja, dan modal terhadap hasil produksi padi menghasilkan nilai koefisien determinasi  R2 = 0,8704. Ini berarti bahwa faktor-faktor produksi lahan (X1), tenaga kerja (X2), dan modal (X3) secara simultan dapat menjelaskan 87,04 persen variasi tinggi rendahnya hasil produksi padi (Y) transmigran asal Bali, selebihnya (12,96 persen) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak tercakup dalam model fungsi produksi yang digunakan.
            Hasil analisis menunjukkan nilai FHitung = 154,48 dengan signifikansi sebesar = 0,0000. Ini berarti bahwa faktor produksi luas  lahan , tenaga kerja, dan modal secara simultan berpengaruh sangat signifikan terhadap hasil produksi padi.
            Untuk mengetahui pengaruh faktor produksi lahan, tenaga kerja, dan modal  terhadap hasil produksi secara parsial, dilakukan uji parsial dengan menggunakan uji Student (uji-t). Pengaruh luas lahan  terhadap hasil produksi padi memperlihatkan koefesien regresi faktor produksi luas lahan sebesar 0,5087 dengan signifikansi = 0,0000. Ini menjelaskan bahwa faktor produksi luas lahan  berpengaruh sangat signifikan terhadap hasil  produksi padi. Koefisien regresi tersebut menunjukan bahwa setiap kenaikan penggunaan faktor produksi lahan sebesar 10 persen, akan meningkatkan hasil produksi padi  sebesar  5,08 persen; sebaliknya, setiap penurunan penggunaan faktor produksi luas lahan  sebesar 10 persen, akan menurunkan hasil produksi padi sebesar 5,08 persen; pada taraf signifikansi 0,0000, dengan asumsi faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil produksi padi  dianggap konstan.  
Pengaruh tenaga kerja  terhadap hasil produksi memperlihatkan koefesien regresi faktor produksi tenaga kerja sebesar 0,4833 dengan signifikansi 0,000. Ini menjelaskan bahwa faktor produksi tenaga kerja  berpengaruh signifikan terhadap hasil  produksi. Koefisien regresi tersebut menunjukan bahwa setiap kenaikan penggunaan faktor produksi tenaga kerja  10 persen, akan meningkatkan hasil produksi padi  sebesar 4,83 persen sebaliknya, setiap penurunan penggunaan faktor produksi tenaga kerja  sebesar 10 persen, akan menurunkan hasil produksi  sebesar 4,83 persen; pada taraf signifikansi 0,000, dengan asumsi faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil produksi padi  dianggap konstan.
Pengaruh modal terhadap hasil produksi memperlihatkan koefesien regresi faktor produksi modal  sebesar 0,4488 dengan signifikansi 0,00. Ini menjelaskan bahwa faktor produksi  modal  berpengaruh signifikan terhadap hasil  produksi padi. Koefisien regresi tersebut menunjukan bahwa setiap kenaikan penggunaan faktor produksi  modal 10 %, akan meningkatkan hasil produksi padi sebesar 4,48 %; sebaliknya, setiap penurunan penggunaan faktor produksi modal sebesar 10 %, akan menurunkan hasil produksi padi  sebesar 4,48%; pada taraf signifikansi 0,0000, dengan asumsi faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil produksi padi  dianggap konstan.    

c.  Produksi Padi Usaha Tani Transmigrasi asal Jawa
            Hasil produksi padi transmigran asal Jawa di Kabupaten Parigi Moutong rata-rata 6.535 ton/ha Untuk mengetahui tingkat perkembangan usaha tani transmigran asal Jawa, maka perlu dilihat jumlah koefisien regresi (b1+b2 + b3 = 0,5445 + 0,2548 + 0,6548) = 1,4541 dinyatakan dalam  increasing return to scale“, yang berarti bahwa penambahan faktor produksi akan menghasilkan tambahan produksi yang porsinya sedikit lebih besar. Bila penambahan faktor produksi 10 persen, akan menyebabkan pertambahan produksi rata-rata sekitar 14,54 persen.
Hasil komputasi menunjukkan pengaruh faktor produksi luas lahan, tenaga kerja, dan modal terhadap hasil produksi padi menghasilkan nilai koefisien determinasi R2 = 0,8873. Ini berarti bahwa faktor produksi luas lahan, tenaga kerja, dan modal secara simultan dapat mejelaskan 88,73% variasi tinggi rendahnya hasil produksi padi transmigran asal jawa, selebihnya 11,27% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak tercakup dalam model fungsi produksi yang digunakan.
            Untuk menguji signifikansi pengaruh faktor produksi luas lahan, tenaga kerja, dan modal secara simultan terhadap hasil produksi padi, dilakukan uji-Fisher (uji-F). dengan nilai FHitung = 181,14  signifikansi sebesar 0,0000. Ini berarti bahwa faktor produksi luas  lahan, tenaga kerja, dan modal secara simultan berpengaruh sangat signifikan terhadap hasil produksi padi  transmigrasi asal jawa.
            Untuk mengetahui pengaruh faktor produksi luas lahan, tenaga kerja, dan modal  terhadap hasil produksi secara parsial, dilakukan uji parsial dengan menggunakan uji Student (uji-t).
Pengaruh luas lahan terhadap hasil produksi padi memperlihatkan koefesien regresi faktor produksi luas lahan sebesar 0,5445 dengan signifikansi = 0,000. Ini menjelaskan bahwa faktor produksi luas lahan   berpengaruh signifikan terhadap hasil  produksi padi. Koefisien regresi tersebut menunjukan bahwa setiap kenaikan penggunaan faktor produksi lahan sebesar 10 persen akan meningkatkan hasil produksi padi sebesar 5,445 persen sebaliknya, setiap penurunan penggunaan faktor produksi luas lahan  sebesar 10 persen, akan menurunkan hasil produksi padi sebesar 5,445 persen pada taraf signifikansi = 0,0000, dengan asumsi faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil produksi padi  dianggap konstan.
Pengaruh tenaga kerja  terhadap hasil produksi menunjukkan koefesien regresi sebesar 0,2548 dengan signifikansi = 0,0000. Ini menjelaskan bahwa faktor produksi tenaga kerja (X2) berpengaruh sangat signifikan terhadap hasil  produksi padi. Koefisien regresi tersebut menunjukan bahwa setiap kenaikan penggunaan faktor produksi tenaga kerja (X2) 10 persen, akan meningkatkan hasil produksi padi (Y) sebesar 2,54 persen; sebaliknya, setiap penurunan penggunaan faktor produksi tenaga kerja  sebesar 10 persen, akan menurunkan hasil produksi padi  sebesar 2,54 persen; pada taraf signifikansi = 0,0000, dengan asumsi faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil produksi padi  dianggap konstan.
Pengaruh modal terhadap hasil produksi padi menunjukkan koefesien regresi faktor produksi penggunaan modal sebesar 0,6585 dengan signifikansi = 0,0000. Ini menjelaskan bahwa faktor produksi  modal  berpengaruh sangat signifikan terhadap hasil  produksi padi. Koefisien regresi tersebut menunjukan bahwa setiap kenaikan penggunaan faktor produksi modal (X3) 10 persen, akan meningkatkan hasil produksi padi  sebesar 6,58 persen; sebaliknya, setiap penurunan penggunaan faktor produksi modal  sebesar 10 persen, akan menurunkan hasil produksi padi  sebesar 6,58 persen; pada taraf signifikansi = 0,0000, dengan asumsi faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil produksi padi  dianggap konstan.

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "JENIS JENIS USAHA TANI PARA TRANSMIGRAN "

Post a Comment