a. Sistem Ekonomi Sosialis (Sosialisme)
(1) Ciri-ciri Sosialisme
a) Lebih mengutamakan kebersamaan (kolektivisme)
- Masyarakat dianggap sebagai satu-satunya kenyataan sosial, sedang individu-individu fiksi belaka.
- Tidak ada pengakuan atas hak-hak pribadi (individu) dalam sistem sosialis.
b) Peran pemerintah sangat kuat
- Pemerintah bertindak aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap pengawasan.
- Alat-alat produksi dan kebijaksanaan ekonomi semuanya diatur oleh negara.
c) Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi
- Pola produksi (aset dikuasai masyarakat) melahirkan kesadaran kolektivisme (masyarakat sosialis)
- Pola produksi (aset dikuasai individu) melahirkan kesadaran individualisme (masyarakat kapitalis).
(2) Kelemahan-kelemahan Sosialisme
a) Teori pertentangan kelas tidak berlaku umum
- Tidak banyak kasus, hanya terjadi pada saat revolusi industri (abad pertengahan) dan revolusi Bolsevik tahun 1917).
- Di India banyak kasta, tapi tidak pernah terjadi revolusi sosial.
b) Tidak ada kebebasan memilih pekerjaan
- Maka kreativitas masyarakat tehambat, produktivitas menurun, produksi dan perekonomian akan mandeg.
c) Tidak ada insentive untuk kerja keras
- Maka tidak ada dorongan untuk bekerja lebih baik, prestasi dan produksi menurun, ekonomi mundur.
d) Tidak menjelaskan bagaimana mekanisme ekonomi
- Karl Marx hanya mengkritik keburukan kapitalisme, tapi tidak menjelaskann mekanisme yang mengalokasikan sumber daya di bawah sosialisme.
(Deliarnov, 1995).
(3) Sosialisme tidak sama dengan komunisme
- Sosialisme merupakan tahap persiapan ke komunisme.
- Komunisme merupakan tahap akhir perkembangan masyarakat (The Six Major Historical Stages): primitive communism slaery feudalism, capitalism, sosialism dan full communism (Grossman, Gregoary, 1967).
0 Response to " Sistem Ekonomi Sosialis (Sosialisme)"
Post a Comment