Sejalan dengan perkembangan peradaban manusia , kebutuhan untuk mencapai kesejahteraan hidup yang lebih tinggi semakin kompleks, sementara sumber-sumber alamiah semakin terbatas. Sumber-sumber alamiah yang semakin terbatas tersebut harus dapat dikembangkan untuk pengguan yang relatif sedikit tetapi dapat memunuhi kebutuhan manusia dalam jumlah yang relatif lebih banyak, meregenerasi, mencari subsitusi, mengadakan perbaikan mutu dan karakter produk melalui perbaikan komponenen dan proses, serta membuat prosesnya lebih efektif dan efesien melalui aplikasi teknologi. Dengan demikian ,pada kegiatan agribisnis di era globalisasi ini tidak ada trobosan lain yang tepat, kecuali berusaha untuk mencari keadaan yang baru dan atau memperbaiki suatu keadaan, melalui penemuan atau perbaikan teknologi.
Plant biotechnology is one of the areas of biotechnology that focuses on agriculture (Green Biotechnology). Plant biotechnology has been instrumental in producing pest-resistant plants, food with higher nutritional content and plants that produce useful drugs or compounds.
Bioteknologi Tanaman adalah salah satu bidang bioteknologi yang memfokuskan diri pada bidang pertanian (Bioteknologi Hijau). Bioteknologi tanaman telah berperan dalam menghasilkan tanaman tahan hama, bahan pangan dengan kandungan gizi lebih tinggi dan tanaman yang menghasilkan obat atau senyawa yang bermanfaat.
Indonesia is an agricultural country that emphasize development in the agricultural sector. But from year to year in agricultural productivity in Indonesia has decreased. Based on a study conducted by Bappenas (2002) one of the causes is the reduction of agricultural land in Indonesia. Another cause is the declining quality of agricultural land in Indonesia due to erosion, residues of chemicals such as herbicides and pesticides, and heavy metal pollution. Pests and diseases that are still difficult to control, such as stem rot of oil (Gonoderma sp) and Cocoa Fruit Borer (CPB), also is one of the obstacles that threaten the world agribusiness in Indonesia.
Indonesia merupakan negara agraris yang menitik-beratkan pembangunannya pada sektor pertanian. Namun dari tahun ke tahun produktivitas pertanian di Indonesia justru mengalami penurunan. Berdasarkan kajian yang dilakukan oleh Bappenas (2002) salah satu faktor penyebabnya adalah berkurangnya luas lahan pertanian di Indonesia. Penyebab lain adalah menurunnya kualitas lahan pertanian di Indonesia akibat erosi, residu bahan kimia seperti herbisida dan pestisida, dan pencemaran logam berat. Serangan hama dan penyakit yang masih sulit dikendalikan, seperti busuk pangkal batang sawit ( Gonoderma sp) dan Penggerek Buah Kakao (PBK), juga merupakan salah satu kendala yang mengancam dunia agribisnis di Indonesia.
Today, plant biotechnology techniques have been used primarily to give a new character to the various types of plants. Emphasis giving these characters can be divided into several main objectives, namely an increase in yield, nutritional content, environmental sustainability, and the added value of certain plants. For example, some developed transgenic crops are:
Dewasa ini, teknik-teknik bioteknologi tanaman telah dimanfaatkan terutama untuk memberikan karakter baru pada berbagai jenis tanaman. Penekanan pemberian karakter tersebut dapat dibagi kedalam beberapa tujuan utama yaitu peningkatan hasil, kandungan nutrisi, kelestarian lingkungan, dan nilai tambah tanaman-tanaman tertentu. Sebagai contoh, beberapa tanaman transgenik yang dikembangkan adalah:
· Improved flavor: tomato with a longer softening, chili, beans, soybeans.
· Increased nutritional content: bananas, peppers, raspberries, strawberries, sweet potatoes
· Improved quality: bananas, peppers, strawberries with freshness and texture increases
· Reducing allergens: legumes with protein content lower allergenic
· The content of medicinal ingredients: tomatoes with a high lycopene content (antioxidants to reduce cancer), onions with allicin content to lower cholesterol, rice with vitamin A and iron for anemia and blindness.
· Peningkatan kandungan nutrisi: Pisang, cabe, raspberries, stroberi, ubi jalar
· Peningkatan rasa: tomat dengan pelunakan yang lebih lama, cabe, buncis, kedelai
· Peningkatan kualitas: pisang, cabe, stroberi dengan tingkat kesegaran dan tekstur yang meningkat
· Mengurangi alergen: polong-polongan dengan kandungan protein allergenik yang lebih rendah
· Kandungan bahan berkhasiat obat: tomat dengan kandungan lycopene yang tinggi (antioksidan untuk mengurangi kanker), bawang dengan kandungan allicin untuk menurunkan kolesterol, padi dengan kandungan vitamin A dan besi untuk mengatasi anemia dan kebutaan.
Biotechnology has an big role in agribusiness agro-industry. It can be in the review of the discovery of DNA, genetic engineering techniques (recommendation DNA), tissue culture, hidbridoma, bioprocess engineering and others. Biotechnology is a combination of optimization work in microbiology, biochemistry and engineering in an effort maximum work microorganism cells of animals and plants, as well as enzymes in agro-industry.
Bioteknologi memilki peranan yang besar dalam bidang agribisnis agroindustri. Hal ini dapat di kaji dari penemuan DNA, teknik rekayasa genetika (rekomendasi DNA), kultur jaringan, hidbridoma, rekayasa bioproses dan lain lain. Bioteknoligi adalah paduan dari optimasi kerja bidang mikrobiologi, biokimia dan rekayasa dalam upaya memeksimumkan hasil kerja sel-sel mikroorganisme hewan dan tanaman, serta enzim di dalam agroindustri.
Through biotechnology can be generated superior new plants, biomass, alternative energy sources (methane, gasahol, acetone-butanol-ethanol), organic solvents, organic acids, amino acid, enzymes antibiotics, hormones, vitamins, dye , burner and board materials, fermented, beverage, steroids and others. Products of biotechnology that have great market potential, as well as an improvement, substitution, or the creation of new usability and satisfaction of the needs of potential customers, as well as the products have the high growth business for the foreseeable future.
Melalui bioteknologi dapat dihasilkan tanman-tanaman baru yang superior, biomassa, sumber energi alternatif(metana, gasahol, aseton-butanol-etanol), pelarut-pelarut organik, asam-asam organik, asm amino, enzim antibiotika, hormon, vitamin, zat warna, bahan pangangan dan papan, hasil fermentasi, minuman, streoid dan lain lain. Produk-produk hasil bioteknologi tersebut mempunyai potensi pasar yang cukup besar, karena disamping merupakan perbaikan, subsitusi, penciptaan kegunaan baru dan atau pemuasan kebutuhan potensi pelanggan, juga produk-produk tersebut memilki pertumbuhan bisnis yang tinggi untuk masa yang akan datang.
It is inevitable, that the business of biotechnology-based products requires a large capital investment. Thus, it takes discipline and mutually beneficial cooperation between the business and the owner of the biotechnology product. In the early stages, takes the role of government as a facilitator, bridging the relationship of cooperation between businesses with the owners of biotechnology products. Although capital investment is needed to operate the business of biotechnology products is quite large, but these efforts have the Return On Investment (ROI) is quite high and market certainty is assured. The biotechnology product development will impact on the onset of the downstream industry, since nearly all biotechnology products are raw materials or in intermediate products for certain product lines, such as the pharmaceutical industry, the food industry (food and beverages), and other downstream agro-industries.
Tidak dapt dipungkiri, bahwa bisnis produk berbasis bioteknologi membutuhkan modal investasi yang besar. Dengan demikian , dibutuhkan ketertiban dan kerjasama yang saling menguntungkan diantara pelaku bisnis dan pemilik produk bioteknologi tersebut. Pada tahap awal, dibutuhkan peran pemerintah sebagai fasilitator, yang menjembatani hubungan kerjasama antar pelaku bisnis dengan pemilik produk bioteknologi. Wlaupun modal investasi yang di butuhkan untuk mengoperasikan bisnis produk bioteknologi tersebut cukup besar, namun usaha tersebut memilki Return On Investment (ROI) yang cukup tinggi dan kepastian pasar yang tejamin.Pengembangan produk bioteknolgi tersebut akan berdampak pada semakin timbulnya industri hillir, karena hampir semua produk bioteknologi merupakan bahan baku atu produk antara untuk lini produk tertentu, seperti industri farmasi, industri pangan(makanan dan minuman), dan agroindustri hilir lainnya.
The development of biotechnology in Indonesia get serious attention from the government, in particular to establish self-sufficiency. With the claim by Malthus's theory, that the population growth occurred in the series of times, whereas the increase in food production occurred in series added, so in need of a breakthrough to overcome the food shortages. Biotechnology is a step that most potential and need financial support in the application field of agribusiness.
Perkembangan bioteknologi di Indonesia mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah, khususnya untuk memantapkan swasembada pangan. Seperti yang di nyatakan oleh Teori Malthus, bahwa pertambahan penduduk terjadi menurut deret kali, sedangkan pertambahan produksi pangan terjadi menurut deret tambah, sehingga di perlukan berbagai terobosan untuk mengatasi kelangkaan pangan tersebut. Bioteknologi adalah suatu langkah yang paling potensial dan perlu dukungan finansial pada penerapan dibidang agribisnis.
0 Response to "Bioteknologi Tanaman Sebagai Agribisnis "
Post a Comment