Berita Hangat Hari Ini

Pembagian Penyakit Leptospirosis

A. Pembagian penyakit leptospirosis 

Untuk pendekatan diagnosis klinik dan penanganannya beberapa ahli membagi menjadi leptospirosis antikterik dan leptospirosis ikterik

a. Leptospirosis Anikterik

Manifestasi klinik sebagian besar leptospirosis adalah anikterik. Diperkirakan mencapai 90% dari seluruh kasus leptospirosis di masyarakat. Bila ditemukan satu kasus leptospirosis berat, diperkirakan 10 kasus leptospirosis anikterik atau ringan. Perjalanan penyakit leptospirosis anikterik maupun ikterik umumnya bifasik karena mempunyai 2 fase / stadium yaitu fase septikemia dan fase imun, yang dipisahkan oleh periode asimtomatik.

Ada juga yang membaginya menjadi 3 fase karena fase karena fase penyembuhan dianggap fase tersendiri

Leptospirosis timbul mendadak dengan gejala :

o Demam ringan atau tinggi yang umumnya bersifat remitten

o Nyeri kepala

o Menggigil

o Mialgia

o Mual, muntah dan anoreksia

o Nyeri kepala berat, mirip yang terjadi pada infeksi dengan disertai nyari retro-orbital dan fotofobia.

o Nyeri otot tertama di daerah betis sehingga pasien sukar berjalan, punggung dan paha. Nyeri ini diduga akibat kerusakan otot sehingga kreatinin fosfokinesa akan meningkat dan pemeriksaan kreatini fosfokinase dapat membantu diagnosis klinik leptospirosis 

o Adanya conjumctival sufficien dan nyeri tekan didaerah betis. Limpadenopati, splenomegali, hepatomegali dan ruam makulopopular dapat ditemukan meskipun jarang.

o Kelainan mata berupa uvelitis dan iridoksiklitis dapat dijumpai pada pasien leptospirosis anikterik maupun ikterik

Manifestasi klinik terpenting leptospirosis anikterik adalah meningitis aseptik yang tidak spesifik sehingga sering tidak terdiagnosis. Pleitositosis pada cairan cerebrospinal ditemukan pad 80% pasien, meskipun hanya 50% yang menunjukkan tanda dan gejala klinik meningitis aseptik.

Pada leptospirosis anikterik jarang diberi obat. Karena keluhan ringan, gejala akan hilang dalam kurun waktu 2 sampai 2minggu. Manifestasi kl menyerupai penyakit – penyakit demam akut lain, oleh karena itu pada setiap kasus dengan keluhan demam, harus selalu dipikirkan leptospirosis anikterik sebagai salah satu diagnosis bandingnya terutama didaerah endeminya.

Leptospirosis anikterik merupakan penyebab utama fever if unknown arigin di beberapa negara asia seperti thailand dan malaysia. Mortalitas pada leptospirosis anikterik hampir nol, meskipun pernah dilaporkan kasus leptospirosis yang meninggal akibat perdarahan masif paru dalam suatu wabah di cina.

Pada tes pembendungan dapat positif sehingga leptospirosis anikterik pada awalnya diduga sebagi pasien dengan infeksi dengue.



b. leptospirosis ikterik

pada leptospirosis ikterik demam dapat persisten dan fase imun menjadi tidak jelas atau nampak tumpang tindih dengan fase septikemia.

Keberadaan fase imun dipengaruhi oleh jenis serovar dan jumlah kuman leptospirosis yang meninfeksi. Status gizi pasien dan kesempatan memperoleh terapi yang tepat.

Pasien tidak mengalami kerusakan hepatoselular, bilirubin meningkat, kadar enzim transaminase serum hanya sedikit meningkat. Fungsi hati kembali normal setelah pasien sembuh. Komplikasi yang terjadi pada leptospirosis merefleksikan leptospirosis sebagai suatu penyakit multi sistem. Leptospirosis sering menyebabkan gagal ginjal akut. Ikterik dan manifestasi perdarahan yang merupakan gambaran klinik khas penyakit weil

Tabel perbedaan gambaran klinik leptospirosis anikterik dan ikterik

Sindroma, fase
Gambaran klinik
Spesimen laboratorium
Leptospirosis anikterik *
Fase leptospiremia (3-7 hari)


Fase imun (3-30 hari)

Demam tinggi, nyeri kepala, mialgia. Nyeri perut, mual, muntah, conjunctival suffision
Demam ringan, nyeri kepala, muntah, meningitis aseptik

Darah, cairan serebrospinal


urin
Leptospirosis ikterik
Fase leptospiremia dan fase imun ( sering menjadi satu atau tumpang tindih )

Demam, nyeri kepala, mialgia , ikterik, gagal ginjal, hipotensi, manifestasi perdarahan, pneumonitis hemorrhagik, leukositosis

Darh, cairan cerebrospinal (mgg. I)
Urin (mgg II)
*antara fase leptospirosis dengan fase imun terdapat periode asimtomatik (1-3 hari)
suber : Gasem MH, 2003

Topenic purpura, kolesistitis akut, stenosis aorta, artritis reaktif, eritema nodosum, epidimitis, arterial cerebral yang mirip penyakit moyamoya dan sindroma guillin-barre
Kasus leptospirosis jarang dilaporkan pada anak. Hal ini mungkin disebabkan karena tidak terdiagnosis atau karena manifestasi klinik yang berbeda dengan orang dewasa. Pada kasus yang berat dijumpai miokarditis, ruam deskuamasi yang menyerupai penyakit kawasaki, dengan perdarahan paru. Manifestasi klinik pada kasus ringan adalah demam dan gastroenteritis.
B. Diagnosis klinik dan diagnosis Banding
Langkah untuk menegakkan diagnosis dilakukan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium. Pola klinik leptospirosis di berbagai rumah sakit tidak sama, tergantung dari jenis kuman leptospira, kekebalan seseorang, kondisi lingkungan dan lain-lain.]
a.       Anamnesis
Pada anamnesis identitas pasien, keluhan yang dirasakan dan data epidemiologi penderita harus jelas karena berhubungan dengan lingkungan pasien.
Identitas pasien ditanyakan: nama, umur, jenis kelamin, tempat tinggal, jenis pekerjaan dan jangan lupa menanyakan hewan peliharaan maupun hewan liar di lingkungannya, karena berhubungan dengan leptospirosis.
Daftar tilik

Manifestasi klinik
Pekerjaan
Kontak dengan air
Kontak dengan hewan
o   Conjunctival suffision
o   Sakit kepala
o   Mialgia (paha dan betis )
o   Demam
o   Anoreksia
o   Malaise
o   Muntah
o   Diare
o   Gejala mirip influensa
o   Abnormalitas fungsi hati
o   Ikterik
o   Hemoptesis
o   Gagal hati
o   Gagal ginjal
o   Meningitis
o   Ruam kulit
o   Tanpa gejala
o   Meninggal
o   Diare
o   Lain-lain
o   Petani (padi/ tebu/ kelapa sawit)
o   Peternak
o   Pekerja lapangan :
-          Dengan hewan
-          Tambak ikan
-          Rumah potong hewan
-          Tukang daging
o   Kontak dengan air dalam 3 minggu terakhir
o   Dokter hewan
o   Tenaga medis
o   Prajurit
o   Pemulung
o   Lainnya (jelaskan)
o   Olahraga air
-          Berenang
-          Kano/ perahu
-          Arung jeram
o   Memancing di air tawar
o   Kontaminasi lain:
o   Kontak langsung
-          Sapi
-          Babi
-          Domba
-          Bebek
-          Anjing
-          Kucing
-          Tikus
-          cecurut
o   kontak tidak langsung
-          Lingkungan tercemar urin hewan sda

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Pembagian Penyakit Leptospirosis"

Post a Comment