Marshall Plan sering dianggap sebagai contoh bagaimana bantuan ekonomi besar dapat menghasilkan kemakmuran. Namun, beberapa kalangan menilai bahwa rekonstruksi pasca-perang di Eropa adalah masalah yang mudah. Dalam kasus Eropa, meskipun sudah hancur akibat perang, masih ada infrastruktur fisik yang signifikan disertai dengan ketrampilan teknis penduduknya.
Kesuksesan kebangkitan Ekonomi Eropa memang mengundang decak kagum. Namun seberapa besar peran bantuan Marshall Plan dalam pemulihan ekonomi Eropa masih diperdebatkan. Marshall Plan tidak bisa mengklaim semua seluruh tersebut murni atas inisiatifnya. Kesuksesan Marshall Plan disebabkan karena pertemuan bantuan finansial dan modernisasi AS dengan sistem ekonomi Eropa.
Namun yang harus dicatat adalah Marshall Plan memberikan dukungan urgen yang memungkinkan kondisi-kondisi yang mempercepat pemulihan Eropa. Bisa dibilang kehadiran Marshall Plan tidak secara otomatis memacu pertumbuhan ekonomi makro, namun ia berhasil menstimulasi impor barang penting, mengurangi kemacetan produksi mendorong tingkat pembentukan modal yang lebih tinggi, dan membantu menekan inflasi. Semua efek ini mengakibatkan keuntungan produktivitas, perbaikan dalam perdagangan, daqn kemakmuran sosial dan perdamaian yang paling bertahan lama di masa Eropa modern.
Kehadiran Marshall Plan ibarat meminyaki gear mesin yang sudah aus. Sesaat setelah diminyaki mesin otomatis bisa langsung berputar. Orang-orang Eropa bukannya orang yang tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika krisis. Di Eropa Barat selama berabad-abad sudah dikenal aturan hukum, demokrasi, dan hak milik pribadi. Orang-orang Eropa telah berpengalaman melakukan perdagangan antar benua, sehingga memudahkan pembangunan kapasitas institusi pendukung. Mereka tahu bagaimana caranya menghadapi situasi kritis. Mereka juga tahu arti pentingnya demokrasi dan pasar bebas, sehingga pemerintah AS tidak perlu susah-susah mengajari mereka dan berkampanye tentang arti pentingnya Marshall Plan. Yang kurang dari Eropa saat itu hanyalah modal, kekuatan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Sehingga dengan kehadiran Marshall Plan dapat langsung memicu geliat roda ekonomi.
Jadi bisa dikatakan bahwa Eropa Barat adalah negara-negara yang telah memiliki struktur ekonomi dan politik yang mumpuni. Negara Eropa sendiri ketika itu sudah memiliki rencana pemulihan ekonomi sendiri. Sejumlah negara malahan sudah mencatat grafik pertumbuhan ekonomi meningkat sebelum kedatangan Marshall Plan. Akan tetapi tetap saja hal itu tak lantas menyepelekan peran Marshall Plan. Porsi terbesar pada Marshall Plan yang ada pada agenda politiknya. Agenda ini berpusat pada keinginan AS mengembangkan kerjasama ekonomi yang lebih besar di benua ini. Kerjasama tersebut tidak dalam kerangka hubungan bilateral dua negara saja. Akan tetapi kerjasama ini meliputi sejumlah besar negara di Eropa. Dampaknya, negara Eropa melepas atribut nasionalisme sempit dan mulai menjalankan tipe kerjasama antar beberapa negara sekaligus. Marshall Plan membangun kesadaran bersama untuk bersiap-siap menghadapi ancaman bersama, khususnya bahaya komunisme ketika itu. Kesadaran tersebut dipupuk dengan membangun keinginan, tujuan, dan langkah-langkah strategis di antara negara Eropa dan AS, seperti membangun iklim demokrasi dan perdagangan bebas di antara mereka.
Marshall Plan sering dipahami sebagai satu-satunya faktor yang berpengaruh cukup signifikan dalam memacu pertumbuhan ekonomi Eropa yang porak poranda pasca Perang Dunia II. Pemahaman tersebut mendapatkan momentum dengan masifnya propaganda yang mengelu-elukan Marshall Plan tanpa kritisisme sama sekali. Sejumlah orang bahkan secara hiperbolik menganggap Marshall Plan adalah sebuah keajaiban dan contoh besar bagaimana motif kepedulian sosial dijadikan landasan utama kebijakan suatu negara.
Memang benar, di satu sisi Marshall Plan turut menyumbang andil bagi pertumbuhan ekonomi Eropa. Akan tetapi adalah sebuah kesalahan menganggap Marshall Plan satu-satunya faktor krusial. Jika memang demikian, maka fenomena negara-negara yang menerima jumlah bantuan dana besar justru menikmati pertumbuhan ekonomi lebih lambat dari negara yang menerima sedikit dana menjadi tidak dapat dijelaskan. Marshall Plan harus ditempatkan pada posisinya yang tepat, yaitu ‘hanya’ sebagai salah satu faktor yang mendorong kebangkitan Ekonomi Eropa. Sedangkan faktor menentukan lain cukup variatif, seperti kebijakan ekonomi yang sehat, perdagangan, ketersediaan sumber daya, dan sebagainya.
Juga, keberhasilan Marshall Plan tidak dapat dilepaskan dari keunikan situasi Eropa pada saat itu. Kenyataan bahwa bangsa Eropa adalah bangsa yang telah akrab dengan demokrasi, pasar bebas, struktur ekonomi kapitalis, industrialisasi, serta kapasitas masyarakat mereka merupakan faktor determinan yang sangat menentukan proses implementasi Marshall Plan. Itulah mengapa pada kasus-kasus lain -khususnya di negara-negara berkembang di Asia, Afrika, Amerika Latin- pemberian dana bantuan tidak dapat mendongkrak tingkat perekonomian suatu negara. Sehingga dengan demikian, kurang tepat kiranya apabila dianggap Marshall Plan adalah sebuah keajaiban dan contoh sukses bagaimana bantuan luar negeri bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Lebih tepat jika disebut Marshall Plan beroperasi seperti oli yang melumasi mesin yang sudah aus. Jadi Marshall Plan tidak bergerak dari nol. Marshall Plan hanya bersifat stimulan bagi kapasitas institusional yang telah tersedia di Eropa. Akhirnya, Marshall Plan dapat kita jadikan salah satu studi kasus bagaimana fenomena pengucuran dana bantuan luar negeri dipengaruhi oleh kondisi-kondisi tertentu sehingga menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang signifikan.
H. NEGARA ATAU PASAR DUNIA
Bisnis Internasional untuk Emerging Markets' spesialisasi berfokus pada solusi bisnis ekonomi dan sosial untuk mengembangkan wilayah dan pasar negara berkembang. Ini melibatkan semua aspek dalam melakukan bisnis internasional, dan khususnya dalam konteks pasar negara berkembang dan daerah berkembang.
Perhatian akan diberikan pada posisi strategis dan peluang bisnis perusahaan kecil dan menengah serta perusahaan transnasional baru, pasar kurang konvensional. Melakukan bisnis bertanggung jawab secara sosial akan menjadi pusat.
Dalam dunia kompetisi internasional meningkat, di mana sarana produksi dan pasar dengan cepat bergeser di seluruh dunia luar terkenal pasar, spesialisasi ini memberikan dasar yang kokoh tentang tantangan dalam melakukan bisnis di pasar yang baru muncul dan mengembangkan daerah.
'Bisnis Internasional untuk Emerging Markets' menawarkan pengetahuan khusus dan kurang konvensional, keterampilan inovatif yang melampaui mapan teori bisnis internasional dan praktek. Dengan demikian, spesialisasi ini memberikan dasar yang kokoh yang akan memungkinkan Anda untuk berhasil beroperasi dalam lingkungan bisnis yang muncul.
Untuk dapat berhasil dalam program, Anda harus fleksibel dan tidak takut kerja keras. Adalah penting bahwa Anda menunjukkan pemahaman dan penghormatan terhadap budaya yang berbeda dengan mana Anda akan bekerja.Pada HU University of Applied Sciences Utrecht, para siswa akan mendapatkan pendidikan bisnis yang sangat baik dan kesempatan untuk membangun jaringan internasional.
Beroperasi dalam kemitraan global untuk pembangunan, program ini menyatukan orang muda berbakat dari seluruh bagian dunia. Para dosen sendiri juga memiliki pengalaman internasional yang luas dan kuliah tamu reguler oleh konsultan dan pengusaha dengan pengalaman tangan pertama dari pasar negara berkembang yang terorganisir.
Tujuan penting dari 'Bisnis Internasional untuk Emerging Markets' spesialisasi adalah untuk memungkinkan siswa untuk bertindak sebagai manajer bisnis yang bertanggung jawab dan pengusaha, sehingga berkontribusi untuk pembangunan berkelanjutan di pasar negara berkembang. Dengan demikian, Anda akan menjadi 'duta' untuk disiplin spesialis, di garda depan pembangunan sosial-ekonomi selama beberapa dekade ke depan.
Ada berbagai penelitian dan proyek pengalaman kerja sama erat dengan orang lain muda berbakat dari seluruh bagian dunia. Beberapa siswa berbakat dari daerah yang berkembang tidak dapat masuk ke pendidikan yang lebih tinggi tanpa dukungan keuangan menerima beasiswa dari Kofi Annan Bisnis Sekolah Foundation, yang HU University of Applied Sciences Utrecht adalah salah satu mitra pendiri.
Pemikiran tentang ekonomi dan sub sistem-sub sistem di dalamnya merupakan diskursus yang sangat panjang dan lama. Sejak manusia mengenal dan melakukan kerja bersama untuk mencapai tujuannya, pemikiran tentang ekonomi dan pasar sudah mulai berkembang. Varian-varian pemikirannya sangatlah banyak, dari model yang sangat tradisional hingga yang paling canggih. Meski demikian, paling tidak untuk menelusuri penjelasan menyangkut dua tema besar itu, pasar dan hubungannya dengan Negara.
Menurut Smith, negara hubungannya dengan pasar memiliki tiga tugas utama, yaitu melakukan proteksi masyarakat dari pelanggaran yang dilakukan masyarakat lainnya. Kedua, proteksi itu dimungkinkan sejauh melindungi dari tekanan atau ancaman individu masyarakat atas masyarakat lain; negara juga menjaga kondisi agar tetap ada dalam keadilan. Ketiga, menjaga institusi-institusi publik agar tetap aman dari tindak kerusakan yang dilakukan oleh komunitas.
Dari penjelasan Smith tampak bahwa negara semaksimal mungkin tidak melakukan intervensi terhadap pasar. Negara diberikan tugas pada bidang-bidang tertentu seperti menjaga kemungkinan terjadinya pelanggaran. Mekanisme pasar dibiarkan berjalan sendiri. Pada konteks ini pasar menjadi sub sistem dari sebuah masyarakat yang sangat kuat, berdiri di atas sub lainnya. Negara hanya menjadi subordinasi dari pasar dalam upaya mensejahterakan masyarakatnya. Pasar steril dari kepentingan negara. Kenyataan ini pun telah menegaskan bahwa ada gejala baru dari proses tersebut, yaitu “fundamentalisme pasar”. Pasar dengan hukum-hukumnya menguasai seluruh kehidupan masyarakat.
Dalam konteks yang lain, penguasaan kapital yang besar-besaran dibarengi dengan kemajuan alat-alat produksi berteknologi canggih menuntut pergantian tenaga-tenaga buruh oleh mesin-mesin. Akibat itu selalu menimbulkan endapan pengangguran yang memungkinkan pengusaha untuk memperketat syarat kerja buruh dan menurunkan upah buruh yang sedang bekerja. Dengan bertambah besarnya kapital, tumbuh juga penghisapan, penderitaan, penindasan, perbudakan yang menimbulkan kemarahan kelas. Pada gilirannya akan terjadi revolusi, dan kaum kapitalis tengah menggali liang kuburnya sendiri. Pada akhirnya, sistem perekonomian liberal-kapitalis harus digantikan dengan sistem lain yang lebih memperhatikan masalah pemerataan bagi semua untuk semua, yaitu sistem perekonomian sosialis-komunis.
Negara dalam hubungannya dengan pasar, oleh Marx, dilihat tidak jauh bedanya dengan pasar, yaitu sebagai instumen kelas yang berkuasa untuk mengukuhkan dominasinya terhadap kelas yang tertindas (pekerja). Negara adalah organ bagi dominasi kelas, organ bagi penindasan kelas sosial atas kelas lainnya; yang memiliki tujuan untuk penciptaan keteraturan yang di dalamnya melegalisasi dan melenggengkan penindasan melalui mekanisme pelunakan ketegangan-ketegangan antarkelas. Negara dan pasar, sama-sama alat legitimasi para pemilik modal.
0 Response to "DETERMINAN DETERMINAN KEBIJAKAN I EROPA BARAT"
Post a Comment