Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Membangun model teoritikal untuk menelaah suatu pengembangan orientasi entrepreneur dan pengembangan modal sosial yang mendorong proses pembelajaran organisasional dan kreativitas inovasi yang berdampak pada peningkatan kinerja organisasi perusahaan pada klaster industri furniture di Jawa Tengah.
2. Menguji secara empirik dan menganalisis pengaruh orientasi entrepreneur dalam bentuk orientasi inovasi, orientasi mencari peluang dan keberanian berisiko, pembelajaran organisasional dalam bentuk pembelajaran antisipatif, dan kreativitas inovasi terhadap kinerja organisasi pada industri furniture di Jawa Tengah.
3. Menguji secara empirik dan menganalisis pengaruh modal sosial dalam bentuk kualitas jejaring dan kepercayaan terhadap kinerja organisasi, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui inovasi organisasi pada industri furniture di Jawa Tengah.
4. Menguji secara empirik dan menganalisis pengaruh moderasi lingkungan terhadap hubungan modal sosial dalam bentuk kualitas jejaring dan kepercayaan dengan kinerja organisasi pada industri furniture di Jawa Tengah.
1.7. Manfaat Penelitian
1.7.1 Manfaat Teoritis
1. Memberikan kontribusi dalam bidang ilmu manajemen disiplin ilmu manajemen strategik, terutama yang berkaitan dengan penggunaan model-model kuantitatif dan pengujian empirik.
2. Memberi kontribusi bagi agenda penelitian yang akan datang melalui bangunan teoritikal yang diajukan, dengan keterbatasan-keterbatasan yang belum dapat diuji secara empirik.
1.7.2 Manfaat Praktis
1. Memberikan kontribusi pemikiran bagi praktek-praktek manajerial bagi usaha kecil menengah di Indonesia, yakni dalam bentuk pengujian-pengujian empirik lingkungan bisnis UKM furniture di Jawa Tengah . Informasi yang didapat diharapkan memberi wacana baru bagi perkembangan UKM furniture di Jawa Tengah khususnya dan di Indonesia umumnya.
2. Memberi kontribusi pemikiran bagi praktek-praktek manajerial dalam bentuk orientasi entrepreneur, kemampuan melaksanakan pembelajaran organisasional, kemampuan berinovasi, kemampuan menghimpun modal sosial, kemampuan beradaptasi dengan lingkungan secara lebih terintegrasi untuk meningkatkan kinerja.
1.8. Orisinalitas
Penelitian ini berbeda jika dibandingkan dengan peneliti lain sebelumnya karena latar belakang riset yang mencakup research gap, dan fenomena bisnis yang berbeda. Studi ini mencoba membangun usulan Teoritikal Dasar, dan Proposed Grand Teoritical mengenai pengembangan orientasi entrpeneur, pengembangan modal sosial, dalam mempengaruhi kinerja perusahaan dengan pembelajaran organisasional, inovasi dan lingkungan sebagai variabel kontingensi. Ide ini dikembangkan dengan pijakan integrasi teori Resources Based View (RBV), dan Market Based View
Pandangan RBV adalah sebagai representatif kelompok yang unik dari sumber daya dan kapabilitas yang heterogen, dijadikan dasar keunggulan kompetitif dan kinerja (Adam, 2003). Barney (1991) menyatakan kompetensi memerlukan sumber dana, teknologi, sumberdaya manusia yang besar dan dikembangkan dalam waktu yang cukup dan menghasilkan aliran keuntungan ekonomis masa mendatang.
Pandangan RBV yang mendasarkan keunggulan kompetitif berdasarkan sumber daya juga berhubungan dengan Teori entrepreneurial. Teori entreprepeneur yang digunakan adalah pendekatan perilaku atau yang lebih dikenal dengan pendekatan orientasi entrepreneur. Pendekatan ini diadopsi dari pandangan Miller (1982, 1983) dan Lumpkin dan Dess (1996) yang menyatakan bahwa untuk meningkatkan kinerja perusahaan berupa pengembangan perilaku entrepreneur seperti inovativeness, proactiveness, risk-taking, agresiveness dan outonomy.
Teori organisasional yang digunakan adalah pendekatan pembelajaran organisasional. Pendekatan ini menyarankan bahwa untuk dapat meraih keunggulan bersaing dan kinerja unggul, organisasi perusahaan perlu belajar terus menerus guna memperoleh pengetahuan, menciptakan pengetahuan, mengkonversi pengetahuan dan menerapkan pengetahuan untuk meningkatkan kompetensi inti organisasi dalam rangka menggerakan kesiapan menghadapi perubahan-perubahan organisasional.
Perhatian terhadap teori modal sosial semakin hari dirasakan semakin diperlukan oleh entrepreneur, karena akan mempengaruhi perilaku dan kinerja perusahaan. Adanya kelemahan pada UKM dapat dikurangi dengan memperbesar modal sosial seperti pengembangan jejaring kerja dalam dan luar organisasi, pengembangan jejaring sosial dan pengembangan rasa dipercaya. Modal sosial menjamin keberadaan perusahaan jangka panjang (Ferdinand, 2002). Modal sosial dapat dibentuk melalui jejaring (network). Teori jejaring (network) berasumsi bahwa pasar merupakan jejaring dan mencoba memahami bisnis di pasar dengan keberadaanya dalam jejaring (Gulati et al, 2000). Jejaring dijelaskan sebagai serangkaian pelaku yang dihubungkan oleh serangkaian ikatan (Borgatti, 2003). Studi ini menemukan kesimpulan bahwa adanya jejaring (networking) akan meningkatkan kinerja. Relasi jejaring menghasilkan sumberdaya yang berupa modal sosial dan melalui jejaring para anggota akan mendapat kesejahteraan dari jejaring tersebut. (Ahuja,2000). Strategi klaster, aliansi strategi adalah contoh dari pelaksanaan strategi network (jejaring). Klaster merupakan bentuk khusus kawasan industri yang sangat relevan untuk dibcarakan, diteliti, jika kita membicarakan tentang UKM. Adanya klaster akan memberikan efek ekonomi secara kolektif, adanya proses pembelajaran, diperolehnya backward linkage, forward linkage maupun horizontal, yang selanjutnya akan memunculkan inovasi.
Teori kontingensi dilakukan dengan memasukkan variabel lingkungan yang memoderasi hubungan modal sosial dan inovasi dengan kinerja perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa kesuksesan modal sosial jejaring, modal sosial kepercayaan dan inovasi dalam mempengaruhi kinerja sangat tergantung pada lingkungannya.
Masih belum banyak penelitian organisasional di Indonesia yang lebih luas menggunakan perspektif orientasi entrepreneur, modal sosial, pembelajaran organisasional dan inovasi, menimbulkan ketertarikan untuk megintegrasikan konsep-konsep tersebut kedalam penelitian empirik. Penelitian dengan obyek yang sama telah dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah (2002) dan Nurul Indarti (2007), namun penelitiannya masih bersifat deskriptif yang cenderung menjelaskan fenomena-fenomena atau masalah-masalah yang dihadapi perusahaan-perusahaan dalan klaster. Penelitian disertasi ini berbeda dari kedua penelitian tersebut, karena di samping berusaha menggambarkan fenomena yang terjadi dalam industri, juga menguji secara empirik keterkaitan variabel-variabel penelitian seperti orientasi entrepreneur, modal sosial, pembelajaran organisasional, inovasi, lingkungan dan kinerja UKM.
0 Response to "TUJUAN DAN MANFAAT MELAKUKAN PENELITIAN"
Post a Comment