Berita Hangat Hari Ini

MENGENAL PENYAKIT TROFOBLAS GANAS


PENYAKIT TROFOBLAS GANAS
dr. Annas Budi, dr. H.A. Arifuddin Djuanna, SpOG

BATASAN :
Penyakit trofoblas ganas adalah tumor ganas yang berasal dari trofoblas. (1) 

DIAGNOSIS :
Diagnosis penyakit trofoblas ganas secara kilinis ditegakkan berdasarkan : (2) 
a.       Anamnesis :    
·         Perdarahan yang terus menerus setelah evakuasi mola/kehamilan sebelumnya.
·         Bila terjadi perforasi uterus, ditemukan adanya keluhan nyeri perut.
·         Bila ada lesi metastasis, maka dapat ditemukan gejala hemoptoe, melena, sakit kepala, kejang dan hemiplegia.
b.      Pemeriksaan fisis :
·         Uterus besar dan iraguler
·         Dapat terlihat adanya lesi metastasis di vagina / organ lain.
·         Ditemukan kista lutein bilateral yang persisten.
c.       Pemeriksaan penunjang :
·         Ditemukan kadar b- hCG yang menetap atau meninggi.
·         Pada foto toraks dapat terlihat adanya lesi metastasis
·         USG pelvis, hati dan ginjal untuk melihat adanya metastasis
·         Bila ada metastasis di hati maka dapat ditemukan gangguan fungsi hati
·         Sken otak (CT-Scan) bila ada indikasi kelainan sarat

STADIUM :
Stadium    I : Bila proses masih terbatas di uterus
Stadium   II : Bila sudah ada metastasis ke pelvis dan vagina
Stadium  III : Bila sudah ada metastasis ke paru-paru
Stadium IV : Bila sudah ada metastasis ke otak, hati, saluran pencernaan dan ginjal

PENILAIAN :
Penanganan penyakit trofoblas ganas tergantung stadium dan hasil skoring (risiko rendah, sedang dan tinggi).
Berdasarkan penentuan stadium diatas, maka stadium I dianggap sebagai kelompok risiko rendah, dan stadium IV sebagai risiko tinggi.
Stadium II dan III ditentukan apakah tergolong risiko rendah, sedang dan berat berdasarkan skoring.
Untuk menghitung apakah penderita tergolong risiko rendah, sedang atau tinggi, lihat tabel skoring pada lampiran.
Bila nilai total :      £  4      = risiko rendah
5 - 7     = risiko sedang
³8       = risiko tinggi



NILAI


0
1
2
4
Umur (tahun)
£ 39
> 39


Kehamilan sebelumnya
mola
abortus
aterm

Interval antara kehamilan sebelum nya dengan saat dimulainya Kemoterapi (bulan)
< 4
4 - 6
7-12
> 12
hCG (IU/liter)
< 103
103-104
104-105
>105
Golongan darah (ABO)

O atau A
B atau AB

Ukuran tumor yang terbesar termasuk uterus (cm)
<3 o:p="">
3 - 5
>5

Tempat metastasis

limpa ginjal
sal.cerna hati
otak
Jumlah metastasis

1-3
4-8
> 8
Kemoterapi sebelumnya


1 macam
³ 2 macam

TERAPI :
Bila tergolong risiko rendah, maka diberikan kemoterapi tunggal, sedang bila tergolong risiko sedang dan tinggi diberikan kemoterapi kombinasi.

Stadium I :
Jika pnderita tidak menginginkan anak lagi, maka histerektomi dengan adjuvant kemoterapi tunggal merupakan pengobatan yang utama.
Bila penderita masih menginginkan anak, maka diberikan kemoterapi tunggal
Kemoterapi tunggal tsb. adalah :
a.      Methotrexate (MTX) : dosis : 10 - 20 mg/m IV/IM tiap hari selama 5 hari diulang tiap 2 - 3 minggu, jika dalam 2 minggu tidak ada tanda-tanda depresi sum-sum tulang / kelainan darah (Hb, leukosit, trombosit) maka segera diberikan seri berikutnya.
b.     Actinomycin D (ACT.D) : dosis : 12 mg / kg.bb/IV tiap hari selama 5 hari diulang tiap 2 - 3 minggu, jika tidak ada depresi sum-sum tulang. Kemoterapi diberikan sampai kadar b- hCG dalam darah menjadi normal, kemudian dilanjutkan 1 - 2 seri lagi.
Jika kadar b-hCG meningkat atau menetap setelah pemberian sitostatika sebanyak 1 seri, maka dianggap resisten / tidak dilanjutkan lagi untuk seri berikutnya, kemudian diganti dengan kemoterapi kombinasi.
Penderita stadium I harus :
·         Kontrol b-hCG tiap minggu sampai normal tiga minggu berturut-turut kemudian dilanjutkan setiap bulan sampai normal 12 kali berturut-turut.
·         Menggunakan kontrasepsi selama evaluasi.

Stadium II dan III
Ditentukan apakah tergolong risiko rendah, sedang atau tinggi. Jika tergolong risiko rendah, maka diberikan kemoterapi tunggal seperti pada penderitastadium I. Tetapi bila tergolong risiko sedang atau tinggi, maka diberikan terapi kombinasi.
Kemoterapi kombinasi tersebut adalah : (3) 
·         Untuk risiko sedang :
Kombinasi : Vincristine 1 mg / m / IV dan Cyclophosphamide 600 mg / m IV
Diberikan pada hari 1 dan hari ke 3 dengan interval 1 minggu, bila penekanan sum-sum tulang sudah pulih.
·         Untuk risiko tinggi :
Kombinasi : Vincristine 1 mg / m / IV dan Cyclophosphamide 600 mg / m / IV
Diberikan pada hari 1 dan hari ke 3 dengan interval 1 minggu bila penekanan sum-sum tulang sudah pulih.
Pemantauan penderita stadium II dan III sama dengan penderita stadium I.

Stadium IV :
Semua penderita stadium IV diberi kemoterapi kombinasi sama dengan yang tergolong risiko tinggi.
Pemantauan penderita stadium IV berupa :
·         Pemeriksaan kadar b-hCG setiap sampai mencapai kadar normal 3 minggu berturut-turut.
·         Pemeriksaan kadar b-hCG dilanjutkan setiap bulan sampai kadar normal 24 bulan berturut-turut.

KEPUSTAKAAN :
1.     Harahap RE. Penyakit trofoblas ganas. Dalam : Kanker ginekologi. Jakarta : PT. Gramedia, 1984 : 97
2.     Djuanna A, Lukas E, Budi A. Penatalaksanaan penyakit trofoblas gestasional di bagian Obstetri dan Ginekologi FKUH. Ujung Pandang 1996.
3.     Burket H, Hendrich K. Selected schedules of  theraphy for for malignant tumours edisi 7. Asta Medica Incology, 1992

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "MENGENAL PENYAKIT TROFOBLAS GANAS"

Post a Comment