Berita Hangat Hari Ini

APA ITU KARSINOMA OVARIUM


KARSINOMA OVARIUM
dr. Haryanto Kasy , dr. H.A.Arifuddin Djuanna, SpOG

BATASAN :
Karsinoma ovarium merupakan kumpulan tumor-tumor ganas pada ovarium dengan histogenesis berasal dari 4 komponen utama ovarium yaitu epithel permukaan / mesothel, sel germinal, stroma gonad dan jaringan ikat lainnya. (1)

ETIOLOGI :
Belum jelas diketahui (1,2)
Ovarium bertambah tua dalam fungsi, tetapi tak pernah menjadi tua untuk menjadi kanker. (1)
Faktor-faktor yang dihubungkan dengan karsinoma ovarium (1,2,3):
·         Umur, terutama sesudah usia 45 tahun
·         Ras, terutama kulit putih
·         Golongan sosial yang lebih tinggi
·         Wanita tidak kawin
·         Infertilitas
·         Nullipara atau kehamilan tertunda diatas usia 30 tahun.
·         Riwayat keluarga terdapat keganasan ovarium, mamma, colon ataupun endometrium.
·         Diet dengan kadar minyak hewan yang tinggi.
·         Penggunaan talk atau bedak didaerah perineum dan vagina
·         Bertempat tinggal didaerah industri

GEJALA KLINIS :
Perut membuncit (pembesaran perut dan asites) dan timbul benjolan yang terjadi dalam waktu relatif cepat. (3)
Gangguan pencernaan (rasa tidak enak di perut, mual, gangguan buang air besar, temesmus), gangguan saluran kemaih (urgensi, polakisuri), nyeri perut, penurunan berat badan. perdarahan pervaginam. (2,3,4)  

DIAGNOSIS  :
Keadaan yang kurang menguntungkan bahwa diagnosis karsinoma ovarium biasanya secara kebetulan. Keluhan dan gejala maupun tanda-tanda klinis tersebut baru timbul bila penyakit sudah  lanjut dan meluas kestruktur intraabdominal. (1,3) 
a.      Klinis
Dicurigai pada wanita 40 tahun atau lebih dengan riwayat dengan riwayat gangguan fungsi ovarium berupa menoragia, infertilitas, nulliparitas, kecenderungan terjadinya  abortus spontan.(2) Adanya keluhan rasa tidak enak diperut yang bersifat menetap dan sulit dijelaskan sebabnya.(2)
Adanya massa tumor didaerah ovarium (pelvis). (2)
Gerakan tumor relatif terbatas karena perlekatan dan terfiksasi. (1)
Permukaan tumor tidak rata / irreguler, kosistensinya sebagian berbeda (padat dan lunak). (1,2,3)  Adanya asites menunjukkan penyakit telah lanjut.
b.     Pemeriksaan penunjang. (1,2,3,4)
·         Tes Pap
·         Pemeriksaan laboratorium   :  darah lengkap, urine lengkap
uji fungsi hati
uji fungsi ginjal
·         Pemeriksaan petanda tumor : Cancer Antigen 125 (CA 125)
Carcino Embrionic Antigen (CEA)
Alfafetoprotein (AFP)
·         Pemeriksaan radiologis         : foto toraks,
BNO - IVP
Barium Enema.
c.      Pemeriksaan sonografi pelvis. (2,3,4)
Tindakan ini dilakukan bila dipandang perlu untuk lebih meyakinkan hasil pemeriksaan klinis.
Untuk melihat struktur organ ovarium secara jelas, digunakan USG teknik transvaginal atau USG tehnik Doppler warna.
d.     Pungsi abdomen. (5)
Pre operatif bila perlu, dilakukan pungsi pemeriksaan klinis dan sitologis membedakan asites maligna dan asites lainnya.
e.      Histopatologi. (5) 
Pemeriksaan histopatologi  dari hasil pembedahan digunakan untuk penentuan definitif adanya keganasan, derajat diferensiasi, luas penyebaran keganasan untuk penentuan stadium.
Sediaan potong beku hanya untuk menentukan  ada tidaknya keganasan.

DIAGNOSIS BANDING : (2) 
·         Tumor pelvis akibat radang
·         Neoplasma ovarium jinak
·         Tumor uterus
·         Kehamilan
·         Tumor kolon / sigmoid / mesenterium

PENATALAKSANAAN :
  1. Pembedahan
Pemilihan  jenis   pembedahan   pada   karsinoma   ovarium   tergantung   pada umur penderita, stadium dan jenis serta derajat histologis. (1,2)
Jenis pembedahan pengangkatan tumor yang menjadi standar pembedahan :(2,5,6)
a.      Pembedahan radikal       : Histerektomi total / + salpinooforektomi bilateral
     + omentektomi
b.     Pembedahan konservatif : Ooforektomi unilateral
c.      Pembedahan sitoreduktif : Histerektomi total / biopsi kontra lateral ovarium
salpinooforektomi bilateral + omentektomi dan pengambilan sebanyak mungkin nodul tumor metastase, sehingga sisa tidak lebih besar dari 1,5cm. Bila perlu dilakukan reseksi usus dan kolostomi.
2.     Kemoterapi
Kemoterapi diberikan setelah terapi pembedahan. Respons kemoterapi  jauh lebih baik bila diameter sisa tumor kurang dari 1,5 cm. (2) 
Pemberian kemoterapi yang digunakan : (1,2)
a.      Melfalan (alkeran)                     : 0,2 mg/kgBB/hari selama 5 hari, oral
Diulangi tiap 3 - 5 minggu sebanyak 5 seri
b.     Cyclophosphamide (Endoksan) : 650 mg / m2 IV hari I
Cisplatinum                          : 75 mgr / m2 infus hari I
Diulangi tiap 3 - 5 sebanyak 5 seri
Uromitexan (Mesna) 20 % dari dosis Endoxan 4 jam dan 8 jam setelah pemberian Endoxan.
c.      Cyclophosphamide (Endoxan) : 500 mgr / m2 IV hari I
Adriamycin                        : 50 mgr / m2 IV hari I
Cisplatinum                        : 50 mgr / m2 infus hari I
Diulang  setiap 3-5 minggu sebanyak 5 seri
3.     Radioterapi. (2,5)
Pada kegagalan pengobatan dengan sitostatika, penderita dikonsultasikan ke Bagian Radioterapi untuk pertimbangan pemberian radiasi.
4.     Pembedahan kedua. (Second - look laparotomi). (2,6)
Dilakukan bila pemberian kemoterapi ajuvan tampak memberikan hasil yang memuaskan secara klinis, namun masih diragukan apakah tumor / sisa tumor benar telah dapat dihilangkan
PENYULIT : (1,5)
Pra bedah        : Hipoalbuminemia (hipoproteinemia), asites permagna, efusi pleura.
Selama bedah  : Perdarahan, cedera usus, vesika urinaria, ureter.

LAMA PERAWATAN :
Pra bedah        : 3-5 hari sebelum pembedahan untuk konsultasi dan persiapan
usus terlebih dahulu.
Selama bedah   : 7-14 hari perawatan luka operasi dan pemberian kemoterapi
ajuvan bila memnuhi persyaratan.

MASA PEMULIHAN :
Tanpa penyulit dapat istirahat dirumah selama 1 bulan setelah operasi.

KEPUSTAKAAN :
1.     Berek JS, Fu YS, Hacker NF. Ovarian cancer. In : Berek JS, Adashi EY, Hillard PA, eds. Nova’s gynecology. 12th ed.
2.     Berek JS. Ephitelial ovarian cancer. In : Berek JS, Hackers NF, eds. Practical gynecologic oncologic. 2nd ed. Baltimore : Williams & Wilkins, 1994 : 327 - 75
3.     Barber HRK. Cancer of the ovary. In : Nagel JRV Jr. Barber HRK, eds. Modern concepts  of  gynecologic oncologic. Massachusets : John Wright PSG Inc, 1982  : 239 - 75
4.     Zucker PK. Ovarian carcinoma. In : Friedman EA, ed. Gynecological decision making. Philadelphia : The C.V. Mosby Company, 1983 : 160 - 61
5.     Gersenson DM. Epithelial ovarian cancer. In : Copeland LJ, Jarnell JF, Mc Gregor JA, eds. Textbook of gynecology. Philadelpsia : W.B. Saunders Company, 1993 : 1046-83

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "APA ITU KARSINOMA OVARIUM"

Post a Comment