Faktor Faktor Penyebab Penyakit Jantung Koroner Kurang Olah Raga

 Aktifitas fisik ( Olah Raga ) 

Aktivitas fisik yang dimaksud adalah kegiatan sehari-hari dan kebiasaan berolahraga. Pada perkembangan jaman yang serba praktis ini, pemakaian kendaraan beroda empat, pekerjaan dengan teknik komputerisasi, dan pemakain lift di kantor dan sarana umum, membuat aktivitas fisik menjadi kurang. Olahraga secara teratur di luar aktivitas diperlukan agar kebugaran dan fungsi jantung dapat optimal. Olahraga yang dimaksud adalah latihan ringan/ sedang. Dengan kata lain jenis olahraga cukup intensif tapi tidak berlebihan antara lain; bersepeda, joging, renang dan senam. Olahraga aerob adalah olahraga yang diperlukan untuk menjaga dari resiko terkena PJK. Keuntungan olahraga aerob dibanding anaerob adalah meningkatkan cardiac output dengan sedikit menaikan tekanan darah hal ini kebalikan dengan olahraga anaerob. Exercise dapat meningkatkan kadar HDL kolesterol dan memperbaiki kolateral koroner sehingga resiko PJK dapat dikurangi. 

Olahraga memiliki manfaat kesehatan sistem kardiovaskuler, dr.Haskel dari Council of Physical Fitness & Sport-USA dan R.W. Square dalam Heart Disease & Rehabilitation memberikan perincian antara lain sebagai berikut14 : 

1. Memperbaiki metaboisme lipoprotein dan karbohidrat 

· menaikkan kadar kolesterol HDL, menurunkan LDL dan lemak tubuh 

· memperbaiki metabolisme karbohidrat, misalnya meningkatkan sensitivitas insulin yang selanjutnya menurunkan risiko DM 

2. Menurunkan kerja otot jantung dan keperluan akan oksigen, dengan demikian kerja jantung lebih efisien 

· menurunkan heart rate pada waktu istirahat dan latihan 

· menurunkan tekanan darah sistolik, sehingga memperbaiki hipertensi 

· meningkatkan cardiac output waktu latihan 

· meningkatkan daya kontraksi jantung 

· memperlebar pembuluh darah 

c. Pola Makan 

Pola makanan tradisional yang tadinya tinggi karbohidrat, tinggi serat kasar dan rendah lemak berubah ke pola makan baru yang tinggi karbohidrat, rendah serat kasar dan tinggi lemak sehingga menggeser mutu makanan ke arah tidak seimbang. Ditambah berkurangnya aktivitas fisik akan berakibat masalah gizi lebih dan penumpukan lemak tubuh terutama obesitas sentral yang merupakan faktor resiko penyakit jantung koroner.23

Tweet

Subscribe to receive free email updates: