Berita Hangat Hari Ini

Faktor risiko dari segi kebiasaan yang berhubungan dengan PJK



Faktor risiko dari segi kebiasaan yang berhubungan dengan PJK 

a. Kebiasaan merokok 

Seseorang dikatakan perokok jika telah menghisap minimal 100 batang rokok. Asap rokok dari karbon monoksida, hidrogen sianida, dan nitrogen oksida. Penggantian O2 di dalam molekul Hb dengan karbon monoksida gas CO mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin (Hb) yang terdapat dalam eritrosit lebih kuat dibanding oksigen. Sel tubuh yang menderita kekurangan oksigen akan berusaha meningkatkan yaitu melalui kompensasi pembuluh darah dengan jalan menciut atau spasme. Penyempitan pembuluh darah juga akan terjadi di jantung. Zat radikal bebas dalam rokok membuat oksidasi lemak dalam tubuh menjadi lipid teroksidasi. Stress oksidatif atau radikal bebas yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan sel-sel jaringan dan enzim-enzim. Oksidasi kolesterol LDL merupakan suatu proses biologi yang diduga terlibat dalam mekanisme proses inisiasi dan akselerasi lesi arteri. 20 

Efek nikotin menyebabkan perangsangan terhadap hormon kathekolamin (adrenalin) yang merangsang sistem saraf simpatis yang menyebabkan detak jantung dan tekanan darah meningkat.21 Hormon adrenalin yang meningkat akibatnya mengubah metabolisme lemak dimana kadar HDL akan menurun dan kadar LDL meningkat hal ini terjadi karena adrenalin meningkatkan lipolitik dalam jaringan lemak dan otot sehingga meningkatkan konsentrasi asam lemak bebas dalam plasma darah.20 Penelitian Framingham Heart Study menemukan bahwa merokok menurunkan kadar kolesterol HDL. Penelitian itu dilakukan terhadap 2000 orang laki-laki dan 2000 orang perempuan berusia 20-49 tahun. Penurunan HDL pada laki-laki rata-rata 4,5 mg/dl dan pada perempuan 6,5 mg/dl. Pada penelitian tersebut faktor penting adalah jumlah batang rokok yang dihisap perhari bukan lamanya waktu seseorang telah merokok. Penelitian yang dikerjakan oleh Lipid Research Program Prevalence Study menunjukan, mereka yang merokok dua puluh batang atau lebih perhari mengalami penurunan HDL sekitar 11% untuk laki-laki dan 14% untuk perempuan. 14 

Nikotin juga merangsang berkelompoknya trombosit (sel pembekuan darah), trombosit akan menggumpal dan akhirnya akan menyumbat pembuluh darah yang sudah sempit akibat asap yang mengandung CO yang berasal dari rokok. Menghisap rokok dengan kadar tar dan nikotin yang rendah tidak menurunkan resiko ini, namun resiko ini secara bermakna berkurang dengan berhenti merokok. 21 

Merokok dapat menyembunyikan angina yaitu nyeri pada dada yang memberi sinyal adanya sakit jantung. Merokok meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung koroner sebesar 1,4 hingga 2,4 kali lipat (bahkan pada perokok ringan) dan pada perokok berat meningkatkan hingga 3,5 kalinya.21 

Jumlah rokok yang dihisap dapat dalam satuan batang, bungkus, pak per hari. Jenis perokok dapat dibagi atas 3 kelompok yaitu22 : 

· Perokok Ringan 

Disebut perokok ringan apabila merokok kurang dari 10 batang per hari. 

· Perokok Sedang 

Disebut perokok sedang jika menghisap 10 – 20 batang per hari. 

· Perokok Berat 

Disebut perokok berat jika menghisap lebih dari 20 batang 



Semakin awal seseorang merokok makin sulit untuk berhenti merokok. Rokok mempunyai dose-response effect, artinya semakin muda usia merokok, akan semakin besar pengaruhnya. Apabila perilaku merokok dimulai sejak usia remaja, merokok sigaret dapat berhubungan dengan tingkat arterosclerosis. Risiko kematian bertambah sehubungan dengan banyaknya merokok dan umur awal merokok yang lebih dini. Merokok sebatang setiap hari akan meningkatkan tekanan sistolik 10–25 mmHg dan menambah detak jantung 5–20 kali per menit. Dampak rokok akan terasa setelah 10-20 tahun pasca digunakan . Walaupun dibutuhkan waktu 10-20 tahun, tetapi terbukti merokok mengakibatkan 80% kanker paru dan 50% terjadinya serangan jantung. 14 

Bila sebatang rokok dihabiskan dalam sepuluh kali hisapan asap rokok maka dalam tempo setahun bagi perokok sejumlah 20 batang (satu bungkus) per hari akan mengalami 70.000 hisapan asap rokok. Beberapa zat kimia dalam rokok yang berbahaya bagi kesehatan bersifat kumulatif (ditimbun), suatu saat dosis racunnya akan mencapai titik toksis sehingga akan mulai kelihatan gejala yang ditimbulkan. 14 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Faktor risiko dari segi kebiasaan yang berhubungan dengan PJK"

Post a Comment