Berita Hangat Hari Ini

Tujuan Pembelajaran Berbasis Masalah

Tujuan Pembelajaran Berbasis Masalah

Ciri-ciri utama pembelajaran berdasarkan masalah adalah meliputi suatu pengajuan pertanyaan atau masalah, memusatkan keterkaitan antar disiplin, penyelidikan autentik, kerja sama, dan menghasilkan karya dan peragaan. Pembelajaran berdasarkan masalah tidak dirancang untuk membantu guru untuk memberi informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa. Berdasarkan karakter tersebut, pembelajaran berdasarkan masalah memiliki tujuan: 1) Membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan pemecahan masalah, 2) Belajar peranan orang dewasa yang autentik, 3) Menjadi pembelajaran yang mandiri (Arends 2008:43).

2.2.3 Teori Pembelajaran yang Mendukung

Pembelajaran langsung mendapat dukungan teoritik dari psikologi behavorial dan teori belajar sosial. Peran guru dalam pembelajaran langsung terutama berupa mempresentasikan informasi kepada siswa dan mencontohkan keterampilan tertentu secara jelas dan efisien. PBL, mengambil psikologi kognitif sebagai dukungan teoritisnya. Fokusnya tidak banyak pada apa yang dilakukan siswa (perilaku), tetapi pada apa yang mereka pikirkan (kognisi) selama mereka mengerjakannya. Meskipun peran guru dalam pelajaran yang berbasis masalah kadang-kadang juga melibatkan mempresentasikan dan menjelaskan berbagai hal kepada siswa, tetapi lebih sering memfungsikan diri sebagai pembimbing dan fasilitator sehingga siswa dapat belajar untuk berpikir dan menyelesaikan masalahnya sendiri.

2.2.3.1. Dewey dan Kelas Berorientasi Masalah 



Seperti halnya cooperative learning, PBL menemukan akar intelektualnya dalam hasil karya Jhon Dewey (dalam Arends 2008:46), mendeskripsikan pandangan tentang pendidikan dengan sekolah sebagai cermin masyarakat yang lebih besar dan kelas akan menjadi laboratorium untuk penyelidikan dan pengatasan-masalah kehidupan nyata. Paedagogi Dewey mendorong guru untuk melibatkan siswa di berbagai proyek berorientasi masalah dan membantu mereka menyelidiki berbagai masalah sosial dan intelektual penting. Dewey dan siswa-siswanya, seperti Kilpatrick mengatakan bahwa pembelajaran di sekolah seharusnya purposeful (memiliki maksud yang jelas) dan tidak abstrak dan bahwa pembelajaran yang purposeful itu dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya dengan memerintahkan anak-anak dalam kelompok-kelompok kecil untuk menangani proyek-proyek yang mereka minati dan mereka pilih sendiri. Visi pembelajaran yang purposeful dan problem centered (dipusatkan pada masalah) yang didukung oleh hasrat bawaan siswa untuk mengeksplorasi situasi-situasi yang secara personal berarti baginya jelas berhubungan dengna PBL kontemporer dengan filosofi dan pedagogi pendidikan Dewey.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tujuan Pembelajaran Berbasis Masalah"

Post a Comment