Berita Hangat Hari Ini

APA PEMBAGIAN DAN PENGELOMPOKAN

Pada hari ini sejuta kata ada di tangan kita. Yang dengan kita dapat memahami makna yang dimaksud. Kemudian dengan semua itu kita dapat saling melukiskan apa saja melalui komunikasi kita sehari-hari, baik dari masalah-masalah urusan rumah tangga sampai labiratorium, dari langgar sampai ke perguruan tinggi, dari ladang sampai ruang angkasa, dari rencong sampao perang bintang, dari tambak sampai laut luas, dari kedai sampai plaza, dari bumi sampai mars, dari pijat sampai sinar laser dan sebagainya.

Namun kalau kita renungi, bagaimmana manusia dapat menciptakan kata-kata yang betul-betul menjadi asas kehidupan dinamismereka itu? Yang tanpa kata, kita betul-betul tidak akan mampu menilai keidupan dan menghargainya? Adakah mereka dengan serta merta mampu menciptakan semua itu? Atau perlahan dan bertahap?

Jawaban pertanyaan di atas adalah, perlahan.Mereka bermula dari kepahaman tentang wujud. Kemudian wujud itu merekabagi menjadi yang hidup dan yang mati, yang hidup dibagi menjadi yang perasa dan tidak, yang perasa dibagi menjadi yang rasional dan tidak, yang tidak rasional dibagi menjadi menjadi yang meringkik dan tidak, ..... dan seterusnya.

Pembagian itu mereka lakukan dan terus mereka lakukan sesuai dengan kemampuan setiap generasi. Setiap manusia memahami sesuatu makna dengan pembagian-pembagian itu, mereka selalu meletakkan ke atasnya suatu kata khusus demi kemudahan komunikasi mereka. Jadi kata itu timbul setelah manusia memahami suatu makna ( lihat, bab pembagian lafazh ).

Dengan uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa pembagian merupakkan asas kehidupan manusia, dan membuatnya dinamis serta berkembang. Selanjutnya, yang perlu diketahui adalah bahwa pembagian semacam itu tidak pernah berhenti, sebab dengan semakin tingginya ilmu mmanusia maka semmakin banyak pula bagian-bagian sesuatuyang dapat diungkapnya.

Setelah kita mengetahui syarat-syarat definisi, kita belum bisa menggunakannya tanpa suatu pertolongan lain.Yaitu pembagian. Akan kami jelaskan setelah kita menyelesaikan pelajaran pembagian ini, tentang cara penerapan pembagian dalam definisi – Insya Allah.


Asas-asas Pembagian


Karena pembagian sangat penting dan agar pembagian memenuhi tugasnya, yaitu memberikan manfaat bagi kehidupan manusia, maka ia harus berjalan di atas asas-asas pembagian yang sudah digariskan secara logis.


Asas-asas tersebut adalah:


1- Pembagian hendaknya dapat memberikan hasil yang berguna. Yakni pada setiap bagian mempunyai hukum atau ciri-ciri yang hkusus. Misalnya, membagi manusia menjadi yang jenius dan tidak. Tidak seperti membagi zat asam – misalnya – menjadi yang dikeluarkan oleh pohon pisang, mangga, pepaya dan lain sebagainya. Sebab pembagian semacam ini tidak memberikan manfaat.

2- Bagian-bagian yang dihasilkan satu sama lain harus berbeda dan tidak saling memasuki. Artinya satu bagian tidak masuk dalam bagian yang lain. Sepeti membagi binatang mmenjadi manusia, singa, kuda, amir, burung perkutut dan seterusnya. Seab Amir dan burung perkutut mmasing-masing termasuk manusia dan burung.

3- Pembagian harus mempunyai dasar tertentu. Artinya, kita harus menentukan satu dasar pembagian, yang atas dasar tersebut kita akan melakukan pembagian. Misalnya, kita menentukan dasar warna kulit sebelum kita mmembagi manusia pada yang berkulit putih, hitam, sawo matang dan seterusnya. Dengan demikian satu hal bisa dibagi menjadi beberapa pembagian sesuai dengan dasar pembagian yang ditentukan.

4- Pembagian harus lengkap dan melarang. Artinya, bagian-bagian yang dihasilkan harus sama dengan yang dibagi, tidak lebih luas dan tidak lebih sempit. Degan demikian pembagian dikatakan lengkap dan melarang, karena mencakupi seluruh yang dibagi dan melarang masuk selain ekstensinya.



Definisi Pembagian

Dengan penjelasan terdahulu dapat kita mendefinisikan pembagian sebagai "membagi sesuatu menjadi golongan-golongan atau unsur-unsurnya".


Penjelasan

Perlu diketahui bahwa golongan yang dimaksud dalam definisi di atas lebih luas dari golongan yang dimaksud dalam pembahasan lima universal. Sebab golongan di sini tidak dituntut harus berbeda dalam esensinya. Seperti membagi manusia menjadi dua golongan kulit putih dan hitam dan seerusnya. Dengan demikian kata golongan di sini lebih condong kepada makna bahasa bukan maka istilah yang dipakai dalam logika.



Golongan-golongan Pembagian



Pembagian mempunyai dua golongan, pembagian-alami ( natural ) dan pembagian-logika.



1- Pembagian-Alami ( Tabi'iyyah, Natural )


Pembagian-alami adalah "membagi keseluruhan menjadi bagian-bagian atau unsur-unsurnya". Seperti membagi manusia menadi binatang dan rasional; atau menjaadi daging, darah, tulang dan seterusnya.

Pembagian-alami dibagi menjadi: Akliah, Alamiah dan Buatan.

1- Pembagian-alami yang akliah adalah membagi atau mengurai yang dibagi menjadi bagian-bagian yang berupa wujud dala. Semacam membagi manusia menjadi binatang dan rasional. Bagian dalam pembagian ini disebut yang akliah.

2- Pembagian-alami yang alamiah ( thabi 'iyyah ) adalah membagi atau mengurai yang dibagi menjadi unsur-unsur yang berupa wujud luar. Semacam membagi manusia menjadi daging, darah, tulang dan seterusnya; atau air menjadi oksigen dan hidrogen. Bagian pada pembagian ini disebut bagian yang alamiah.

3- Pembagian-alami yang buatan ( shana 'iyah ) adalah membagi sesuatu yang berupa hasil karya manusia menjadi bagian-bagiannya. Seperti membagi rumah menjadi dinding, lantai, pintu dan seterusnya. Bagian pada pembagian ini disebutbagian-buatan.



2- Pembagian-Logika ( Manthiqi )



Pembagian-logika adalah "membagi universal menjadi partikulir-partikulirnya". Seperti membagi binatang mnjaddi manusia, kuda, kicing dan seterusnya; atau mmembagi manusia menjadi Ali, Husain, siti, dan seterusnya.



Pembagian-logika dibagi menjadi dua:

1- Pembagian jenis kepada golongan-golongannya.

2- Pembagian golongan kepada partikulir-partikulirnya.


Syarat-syarat pembagian-logika:


1- Harus mmenentukan suatu dasar pembagian sebelumnya untuk sesuatu yang akan dibagi yang darinya bagian-bagian akan keluar. Seperti membagi binatang atas dasar rasional, ia akan terbagi menjadi binatang rasional dan tidak rasional

2- Ekstensi dari bagian-bagianharus sama dengan ekstensi yang dibagi. Artinya, pahaman yang dibagi harus bisa diterapkan pada ekstensibagiannya. Misalnya wujud luar manusia yang mana ia sebagai ekstensi manusia yang sebagai bagian dari biatang, ia-wujud luar manusia yang merupakan ekstensi manusia- harus bisa dikatakansebagai binatang.

3- Bagian-bagian yang ada tidak boleh saling memasuk. Misalnya, pembagian manusia kepada kulit putih, hitam, sarjana, kaya, alim dan seterusnya. Sebab bisa saja orang kulit putih juga sarjana dan kaya.

4- Mata rantai dari bagian-bagian haruslah urut. Misalnya, membagi binatang manjadi manusia, kuda, kucing dan seterusnya. Kemudian membagi manusia menjadi sarjana dan bukan sarjana dan seterusnya. Bukan membagi binatang menjadi sajana dan bukan sarjana.


 . Partikulir di sini mencakup yang hakiki dan hubungan.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "APA PEMBAGIAN DAN PENGELOMPOKAN "

Post a Comment