a. Kumpulkan sejumlah pernyataan yang sesuai dengan sikap yang akan diukur dan dapat diidentifikasikan dengan jelas (positif atau tidak positif).
b. Berikan pernyataan-pernyataan di atas kepada sekelompok responden untuk diisi dengan benar.
c. Respons dari tiap pernyataan dihitung dengan cara menjumlahkan angka-angka dari setiap pernyataan sedemikian rupa sehingga respon yang berada pada posisi yang sama akan menerima secara konsisiten nilai angka yang selalu sama.
d. Selanjutnya, mencari pernyataan-pernyataan yang tidak dapat dipakai dalam penelitian, patokannya adalah : Pernyataan yang tidak diisi lengkap oleh responden dan pernyataan responden yang secara total tidak menunjukkan korelasi yang substansial dengan nilai totalnya.
e. Pernyataan – pernyataan hasil saringan akhir akan membentuk skala likert yang dapat dipakai untuk mengukur skala sikap serta menjadi kuesioner baru untuk pengumpulan data berikutnya.
· Skala Guttman
Skala Guttman hanya mengukur satu dimensi dari suatu variabel yang memiliki beberapa dimensi, selain itu skala inipun merupakan bentuk skala yang kumulatif.
Skala Guttman mengatakan bahwa suatu atribut universal mempunyai dimensi satu jika atribut ini menghasilkan suatu skala kumulatif yang paling tidak mendekati perfek, yaitu jika semua respon dapat diatur sama seperti pola berikut ini
setuju
Tidak setuju
Skor
4
3
2
1
Skor
4
3
2
1
4
x
x
x
x
0
x
x
x
x
3
x
x
x
1
x
x
x
2
x
x
2
x
x
1
x
3
x
0
4
Dalam skala guttman terdapat indikator untuk menujukkan apakah skala ini dapat digunakan atau tidak. Indikator adalah tersebut adalah Koefisien Reprodusibilitas dan Koefisien skalabilitas.
Koefisien reprodusibilitas adalah suatu besaran yang mengukur derajat ketepatan alat ukur yang dibuat (daftar pertanyaan) Skalan Guttman menghendaki nilai koefisien reprodusibilitas > 0.90
Koefisien skalabilitas merupakan skala yang mengukur apakah penyimpangan pada skala reprodusibilitas masih dalam batas yang dapat ditaoleli. Skalan Guttman menghendaki nilai koefisien Skalabilitans > 0.60
Rumus koef. reprodusibilitas
Kr = 1 – (e/n)
Kr = koefisien reprodusibilitas
e = jumlah error
n = total kemungkinan jawaban
Rumus koef skalabilitas
Ks = 1 – (e/p)
Ks = koefisien skalabilitas
e = jumlah error
p = jumlak kesalahan terjadi
Contoh Kasus:
1. Susunan pertanyaan:
a. Apakah kebutuhan sosialisasi anda terpenuhi
b. Apakah kebutuhan sandang, pangan, papan anda terpenuhi
c. Apakah kebutuhan aktualisasi anda terpenuhi
d. Apakah kebutuhan akan rasa aman anda terpenuhi
e. Apakah kebutuhan akan penghargaan anda terpenuhi
2. Kumpulan jawaban dan susun dalam skala guttman
Responden
Pertanyaan
5
4
2
3
1
Total
A1
X
X
A2
X
X
A3
X
X
A4
X
X
X
X
A5
X
X
X
X
A6
X
X
X
X
X
A7
X
X
X
X
X
A8
X
X
X
X
X
A9
X
X
X
X
X
A10
X
X
X
Total ”ya”
9
8
7
7
6
37
Total error
1
1
1
0
0
3
Kr = 0,94 (skala guttman dapat digunakan krn kr > 0.90)
Ks = 0,64 (skala gutman tidak dapat digunakan krn ks < 0.60)
Cara membuat kuesioner
· Komponen inti kuesioner, Emory (1995):
a. Subyek
b. Adanya ajakan
c. Adanya petunjuk pengisian kuesioner
d. Adanya pertanyaan maupun pernyataan beserta tempat mengisi jawaban, baik secara tertutup, semi tertutup ataupun terbuka.
· Kuesioner sebagai kertas kerja (lihat buku riset akuntansi Husein Umar, 2001, hal 99)
2. Simbol-simbol desain
· Simbol dalam sistem informasi akuntansi (liht referensi buku SIA)
3. Formulir
· Formulir merupakan secarik kertas yang memiliki ruang untuk diisi, berupa blangko-blangko untuk mencatat suatu transaksi. Formulir yang telah diisi dan dijadikan arsip dinamakan dokumen.
· Formulir dapat digolongkan berdasarkan tujuan penggunaannya, misalnya minta dilakukannya tindakan, bukti permintaan, penawaran dll.
· Beberapa dasar merancang formulir (lihat buku riset akuntansi Husein Umar, 2001, hal 104)
· Kapan formulir diperlukan
a. Jika kejadian harus dicatat
b. Jika informasi tertentu harus dicatat berulang kali
c. Jika berbagai informasi yang saling berhubungan perlu disatukan dalam tempat yang sama
d. Jika dibutuhkan untuk menetapkan tanggung jawab terjadinya transaksi.
· Faktor dalam merancang formulir.
a. siapa yang membutuhkan atau yang mendapatkan informasi dlm formulir
b. adakah formulir lain yang sekarang digunakan memiliki informasi yang sama
c. elemen apa yang hrs dicantumkan dlm formulir
d. apakah formulir tsb memerlukan tulisan tangan atau pemrosean mesin
e. apakah formulir tersebut diisi dengan pinsil, tinta, mesin ketik dll
f. apakah formulir akan diarsip
0 Response to "Langkah-langkah penyusunan skala likert: "
Post a Comment