Sejarah Perkembangan FPGA
FPGA adalah pengembangan sebuah PLD yang mana sejarah perkembangannya dikelompokkan menjadi 3 kelas yaitu:
• SPLD (Simple Programmable Logic Device) Î SPLD adalah merupakan PLD dengan teknologi yang sederhana, seperti Read Only Memory (ROM), Programmable Logic Array (PLA) dan Programmable Array Logic (PAL).
• CPLD (Complex Programmable Logic Device) Î CPLD adalah merupakan suatu komponen logic yang terdiri atas beberapa PLD dengan sebuah struktur interkoneksi dalam sebuah chip.
FPGA dibandingkan dengan CPLD, sebuah chip FPGA mengandung lebih banyak logic block daripada sebuah chip CPLD. FPGA menyediakan struktur interkoneksi yang besar, yang mendominasi keseluruhan chip.
Keuntungan Menggunakan FPGA
Keuntungan yang dimiliki FPGA sebagai alat perancangan diskrit :
- Untuk proses perkembangan, rekonfigurasi sirkuit dapat dilakukan dengan kecepatan yang tinggi dan dapat dilakukan oleh user sendiri.
- Bisa melakukan Parallel processing yang mana dapat dilakukan dengan kecepatan tinggi.
- Menyediakan solusi software terintegrasi untuk merancang, mensimulasi, implementasi dan download ke alatnya.
- Hasil sintesis bisa disimulasikan, dimana hal tersebut dapat pengurangi resiko kegagalan dalam seluruh rancangan
- Tersedianya beberapa entry design sesuai kebutuhan, seperti schematic, HDL, dan state machine.
- Hemat biaya dalam aplikasi
Aplikasi Dari FPGA
Sekarang ini sudah terdapat berbagai macam aplikasi dari FPGA diantara-nya adalah sebagai berikut :
- Controller protocol komunikasi.
- Pembuatan satellite.
- Sistem GPS.
- Controller PLC.
- Alat-alat medis.
FPGA yang akan digunakan adalah IC FPGA tipe SPARTAN 3 yang memiliki
400 ribu gerbang dan di produksi oleh XILINX. FPGA adalah sebuah Field Programming Device (FPD) dimana mengacu pada tipe IC yang memiliki fungsi yang dapat menyimpan sebuah sistem elektronik tertentu, dengan batasan banyaknya gerbang
– gerbang logic yang terdapat didalamnya. Dapat dikatakan FPGA ialah FPD yang mempunyai struktur yang umum, yang memperbolehkan kapasitas very high logic gate. FPGA dapat diprogram, hampir sama dengan PLD, yaitu istilah umum untuk IC yang dapat diprogram dalam lab untuk melakukan fungsi yang kompleks. Perbedaan PLD dengan FPGA biasanya dibatasi perbedaan jumlah gerbang dan cara menggunakannya misalnya PLD memiliki gerbang yang sangat sedikit jumlahnya bila dibandingkan FPGA yang bisa sampai ribuan sampai ratusan ribu gerbang, juga FPGA biasanya terkenal untuk membuat rancangan IC. Untuk memasukan sesuatu atau memprogram suatu sistem kedalam IC FPGA salah satunya dapat di gunakan software dari XILINX yang bernama "XILINX ISE WEBPACK 6.1" dan untuk mensimulasikan sistem atau model rangkaian diskrit yang hendak dibuat dapat menggunakan software pendukung, seperti "ModelSim XE II 5.7c" atau program simulator lainnya. Bahasa pemrograman yang digunakan dalam merancang arsitektur diskrit pada FPGA adalah VHDL (VHSIC Hardware Description Language) atau dapat juga dengan menggunakan bahasa pemrograman lainnya seperti "VERILOG". Pada board FPGA tipe Spartan 3 terdapat tiga buah expansion connector yang berfungsi sebagai power output dan I/O yang dapat pakai sebagai input atau output data diskrit. Pada IC FPGA seri XC3S-400-ft256 ini, memiliki total I/O sebanyak 100 pin. Interconnection untuk Xilinx FPGAs terdiri dari jalur-jalur konduktor (single leght dan long line) yang mana terdapat switch matrix yang
sebagai penghubung jalur-jalur konduktor tersebut secara horizontal dan vertical yang terletak di antara CLB (Configurtable Logic Block) dan IOB (Input Output Block)
0 Response to "Sejarah Perkembangan FPGA "
Post a Comment