Obat Bermerek : Acran, Aldin, Anitid, Chopintac, Conranin, Fordin, Gastridin, Hexer, Radin, Rancus, Ranilex, Ranin, Ranivel, Ranticid, Rantin, Ratan, Ratinal, Renatac, Scanarin, Tricker, Tyran, Ulceranin, Wiacid, Xeradin, Zantac, Zantadin, Zantifar
KOMPOSISI / KANDUNGAN
Ranitidin 150 mg
Tiap tablet Ranitidin 150 mg mengandung Ranitidin HCl 168 mg yang setara dengan ranitidin 150 mg.
Ranitidin 300 mg
Tiap tablet Ranitidin 300 mg mengandung Ranitidin HCl 336 mg yang setara dengan ranitidin 300 mg.
FARMAKOLOGI (CARA KERJA OBAT)
Ranitidin HCl merupakan sediaan dari Ranitidin HCl dengan bentuk tablet salut selaput yang mengandung Ranitidin 150 mg dan kaplet tablet salut selaput yang mengandung Ranitidin 300 mg.
Ranitidin adalah suatu histamin antagonis reseptor H2 yang bekerja dengan cara menghambat kerja histamin secara kompetitif pada reseptor H2 dan mengurangi sekresi asam lambung.
Ranitidin diabsorbsi 50% setelah pemberian oral. Konsentrasi puncak plasma dicapai 2-3 jam setelah pemberian dosis 150 mg. Absorbsi tidak dipengaruhi secara signifikan oleh makanan dan antasida. Waktu paru ranitidin 2,5 – 3 jam pemberian oral. Ranitidin diekskresi melalui urin.
INDIKASI / KEGUNAAN
Indikasi Ranitidin adalah sebagai berikut :
Pengobatan jangka pendek tukak usus 12 jari aktif, tukak lambung aktif, mengurangi gejala refluks esofagitis.
Terapi pemeliharaan setelah penyembuhan tukak usus 12 jari, tukak lambung.
Pengobatan keadaan hipersekresi patologis, misal sindroma Zollinger Ellison dan mastositosis sistemik.
KONTRAINDIKASI
Ranitidin kontraindikasi bagi pasien yang yang hipersensitif atau alergi terhadap Ranitidin.
DOSIS DAN ATURAN PAKAI
Kondisi tukak usus 12 jari aktif (ulkus duodenum) : Ranitidin 150 mg, 2 kali sehari (pagi dan malam) atau 300 mg sekali sehari sesudah makan malam atau sebelum tidur, selama 4 – 8 minggu.
Kondisi tukak lambung aktif (ulkus peptikum) : Ranitidin 150 mg, 2 kali sehari (pagi dan malam) selama 2 minggu.
Terapi pemeliharan pada penyembuhan tukak usus 12 jari dan tukak lambung : Ranitidin 150 mg, malam sebelum tidur.
Keadaan hipersekresi patologis (Zollinger Ellison, Mastositosis Sistemik) : Ranitidin 150 mg, 2 kali sehari dengan lama pengobatan ditentukan oleh dokter berdasarkan gejala klinis yang ada. Dosis dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing penderita. Dosis hingga 6 gram sehari dapat diberikan pada penyakit yang berat.
Kondisi refluks gastro esofagitis (gastroesophageal reflux, GER) : Ranitidin 150 mg, 2 kali sehari.
Kondisi esofagitis erosif : Ranitidin 150 mg, 4 kali sehari.
Pemeliharaan dan penyembuhan esofagitis erosif : Ranitidin 150 mg, 2 kali sehari.
EFEK SAMPING
Berikut ini efek samping Ranitidin yang dapat terjadi :
Sakit kepala
Efek samping pada susunan saraf pusat, jarang terjadi : malaise, pusing, mengantuk, insomnia, vertigo, agitasi, depresi, halusinasi.
Kardiovaskular, jarang dilaporkan : aritmia seperti takikardia, bradikardia, atrioventricular block, premature ventricular beats.
Gastrointestinal : konstipasi / susah buang air besar, diare, mual, muntah, nyeri perut, jarang dilaporkan : pankreatitis.
Muskuloskeletal, jarang dilaporkan : atralgia, mialgia.
Hematologik : leukopenia, granulositopenia, trombositopenia. Kasus jarang terjadi seperti agranulositopenia, pansitopenia, trombositopenia, anemia aplastik pernah dilaporkan.
Endokrin : ginekomastia, impoten, dan hilangnya libido pernah dilaporkan pada penderita pria.
Kulit, jarang dilaporkan : ruam, eritema multiforme, alopesia.
Lain-lain : kasusu hipersensitivitas / alergi yang jarang terjadi.
PERINGATAN DAN PERHATIAN
Umum : pada penderita yang memberikan symptomatic response terhadap ranitidin, tidak menghalangi timbulnya keganasan lambung.
Karena ranitidin diekskresi terutama melalui ginjal, dosis ranitidin harus disesuaikan pada penderita gangguan fungsi ginjal.
Hati-hati pemberian ranitidin pada gangguan fungsi hati karena ranitidin dimetabolisme di hati.
Hindarkan pemberian ranitidin pada penderita dengan riwayat porfiria akut.
Hati-hati penggunaan ranitidin pada wanita menyusui.
Khasiat dan keamanan penggunaan ranitidin pada anak-anak belum terbukti.
Waktu penyembuhan dan efek samping ranitidin pada usia lanjut tidak sama dengan penderita usia dewasa.
Pemberian ranitidin pada wanita hamil hanya jika benar-benar sangat dibutuhkan.
INTERAKSI OBAT
Ranitidin tidak menghambat kerja dari sitokrom P450 dalam hati.
Pemberian ranitidin bersama dengan warfarin dapat meningkatkan atau menurunkan waktu protrombin.
KEMASAN
Ranitidin, tablet salut selaput 150 mg, dus, 10 strip @ 10 tablet salut selaput.
Ranitidin, kaptab salut selaput 300 mg, dus, 10 strip @ 10 kaptab salut selaput.
KETERANGAN
HARUS DENGAN RESEP DOKTER.
Simpan di tempat kering dan sejuk, terlindung dari cahaya. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Diproduksi oleh : PT. Bernofarm, Sidoarjo – Indonesia.
0 Response to "RANITIDIN Tablet (Ranitidin)"
Post a Comment