Inti dari bab ini adalah untuk menyajikan pandangan yang luas mengenai manajemen tenaga kerja di dalam operasi.
Topik-topik penting di dalam bab ini yang mencakup adalah:
Ø Tujuan utama manejer tenaga kerja haruslah prestasi( mutu, biaya, fleksibilitas, dan penyerahan). Kepuasan pekerja itu sendiri bukanlah tujuan utama tetapi kepuasan bisa dicapai bersamaan dengan prestasi.
Ø Banyak orang terlibat dalam mengelola tenaga kerja : manajer puncak, penyelia, manajer menengah, serikat pekerja, dan staf spesialis. Akibatnya penyelia bisa terperangkap di tengah-tengah kepentingan yang berlawanan. Guna mencegah situasi ini , manajer tenaga harus memiliki wewenang yang konsisten dengan tanggung jawab yang telah ditupahkan kepada mereka.
Ø Prinsip-prinsip manajemen tenaga kerja adalah : cocokkan pekerja dengan pekerjaan , tetapkan standar prestasi,defenisikan secara jelas tanggung jawab,pastikan adanya komunikasi dan keterlibatan karyawan ,adakan pelatihan , jamin adanya penyeliaan yang baik, dan berikan imbalan kepada orang berdasarkan prestasi . prinsip-prinsip ini duturunkan dari teori perilaku dan praktek manajemen.
Ø Gaya manajemen tenaga kerja jepang mendayagunakan tanggung jawab pekerja atas produksi , pekerjaan seumur hidup ,pelatihan berkesinambungan,dan promosi yang seragam. Sebagian dari pendekatan ini sedang diterapkan di amerika serikat.
Ø Filosofi manajemen yang baru sedang muncul, yang sifatnya kewiraswastaan dan beriorentasi tindakan. Filosofi manajemen ini menekankan manajemen yang dekat dengan pelanggan dan bisa mencapai produktivitas melalui orang. Filosofi ini mengabaikan pengendalian yang kaku, perencanaan yang rumut atau analisis yang berlebihan.
Ø Delapan prinsip yang dilaksanakan oleh semua perusahaan dalam menegembangkan perrusahaannya: penyimpangan dari tindakan perusahaan terbaik memiliki filosofi lakukan-tetapkan-coba bukan perencanaan atau analisis yang berlebihan. Dekat kepada pelanggan, setiap orang membicarakan orientasi pelanggan tapi hanya sedikit perusahaan yang melakukannya. Otonomi dan kewiraswastaan, perusahaan terbaik menemukan bahwa R & D adalah permainan angka. Produktivitas melalui orang, setiap perusahaan mengatakan pelanggan adalah kunci,dan manusia adalah sumber daya yang penting. Mempunyai nilai yang dituju, perusahaan terbaik telah mengidentifikasi nilai-nilai dasar mereka yakni apa yang mereka cari. Harus bisa dikendalikan jangan pernah membeli perusahaan yang anda tidak biasa jalankan adalah suatu idiom yang terdapat dikalangan perusahaan yang terbaik. Bentuk sederhana staf sedikit banyak perusahaan yang bereaksi terhadap kerumitan dengan merancang sistem dan struktur yang kompleks. Ciri yang longgar dan ketat sekaligus perusahaan terbaik mengembangkan pengendalian untuk mengelola beberapa variabel kritis.
Ø Bab ini menekankan perlunya filosofit yang terkait secara logis tentang tenaga kerja. Filosofi tersebut harus diorentasikan terhadap lingkungan bisnis dan kiat operasi. Wawasan bisnis dan peranan terkait dari orang harus sudah ada sebelum program tertentu yang berorientasi pada orang dilaksanakan, misalnya gugus mutu.
Kritik saya dalam bab ini adalah materi dalam bab ini sudah bagus akan tetapi disini ada yang belum jelas dan sulit dipahami yaitu tentang manajemen tenaga kerja jepang saya sebagai pembaca susah untuk bisa memahami pembahasan dalam materi yang saya sebutkan tadi.
Kelebihannya dari bab ini adalah penjelasan materinya sangat jelas dan mudah dipahami oleh sipembaca.
Topik-topik penting di dalam bab ini yang mencakup adalah:
Ø Tujuan utama manejer tenaga kerja haruslah prestasi( mutu, biaya, fleksibilitas, dan penyerahan). Kepuasan pekerja itu sendiri bukanlah tujuan utama tetapi kepuasan bisa dicapai bersamaan dengan prestasi.
Ø Banyak orang terlibat dalam mengelola tenaga kerja : manajer puncak, penyelia, manajer menengah, serikat pekerja, dan staf spesialis. Akibatnya penyelia bisa terperangkap di tengah-tengah kepentingan yang berlawanan. Guna mencegah situasi ini , manajer tenaga harus memiliki wewenang yang konsisten dengan tanggung jawab yang telah ditupahkan kepada mereka.
Ø Prinsip-prinsip manajemen tenaga kerja adalah : cocokkan pekerja dengan pekerjaan , tetapkan standar prestasi,defenisikan secara jelas tanggung jawab,pastikan adanya komunikasi dan keterlibatan karyawan ,adakan pelatihan , jamin adanya penyeliaan yang baik, dan berikan imbalan kepada orang berdasarkan prestasi . prinsip-prinsip ini duturunkan dari teori perilaku dan praktek manajemen.
Ø Gaya manajemen tenaga kerja jepang mendayagunakan tanggung jawab pekerja atas produksi , pekerjaan seumur hidup ,pelatihan berkesinambungan,dan promosi yang seragam. Sebagian dari pendekatan ini sedang diterapkan di amerika serikat.
Ø Filosofi manajemen yang baru sedang muncul, yang sifatnya kewiraswastaan dan beriorentasi tindakan. Filosofi manajemen ini menekankan manajemen yang dekat dengan pelanggan dan bisa mencapai produktivitas melalui orang. Filosofi ini mengabaikan pengendalian yang kaku, perencanaan yang rumut atau analisis yang berlebihan.
Ø Delapan prinsip yang dilaksanakan oleh semua perusahaan dalam menegembangkan perrusahaannya: penyimpangan dari tindakan perusahaan terbaik memiliki filosofi lakukan-tetapkan-coba bukan perencanaan atau analisis yang berlebihan. Dekat kepada pelanggan, setiap orang membicarakan orientasi pelanggan tapi hanya sedikit perusahaan yang melakukannya. Otonomi dan kewiraswastaan, perusahaan terbaik menemukan bahwa R & D adalah permainan angka. Produktivitas melalui orang, setiap perusahaan mengatakan pelanggan adalah kunci,dan manusia adalah sumber daya yang penting. Mempunyai nilai yang dituju, perusahaan terbaik telah mengidentifikasi nilai-nilai dasar mereka yakni apa yang mereka cari. Harus bisa dikendalikan jangan pernah membeli perusahaan yang anda tidak biasa jalankan adalah suatu idiom yang terdapat dikalangan perusahaan yang terbaik. Bentuk sederhana staf sedikit banyak perusahaan yang bereaksi terhadap kerumitan dengan merancang sistem dan struktur yang kompleks. Ciri yang longgar dan ketat sekaligus perusahaan terbaik mengembangkan pengendalian untuk mengelola beberapa variabel kritis.
Ø Bab ini menekankan perlunya filosofit yang terkait secara logis tentang tenaga kerja. Filosofi tersebut harus diorentasikan terhadap lingkungan bisnis dan kiat operasi. Wawasan bisnis dan peranan terkait dari orang harus sudah ada sebelum program tertentu yang berorientasi pada orang dilaksanakan, misalnya gugus mutu.
Kritik saya dalam bab ini adalah materi dalam bab ini sudah bagus akan tetapi disini ada yang belum jelas dan sulit dipahami yaitu tentang manajemen tenaga kerja jepang saya sebagai pembaca susah untuk bisa memahami pembahasan dalam materi yang saya sebutkan tadi.
Kelebihannya dari bab ini adalah penjelasan materinya sangat jelas dan mudah dipahami oleh sipembaca.
0 Response to "MENGELOLA TENAGA KERJA DI DALAM OPERASI "
Post a Comment