Risiko Terhadap Janin
Malaria dalam kehamilan adalah masalah bagi janin. Tingginya demam, insufisiensi plasenta, hipoglikemia, anemia dan komplikasi-komplikasi lain dapat menimbulkan efek buruk terhadap janin. Baik malaria P. vivax dan P. falciparum dapat menimbulkan masalah bagi janin, akan tetapi jenis infeksi P. falciparum lebih serius.(Dilaporkan insidensinya mortalitasnya l5,7% vs 33%) Akibatnya dapat terjadi abortus spontan, persalinan prematur, kematian janin dalam rahim, insufisiensi plasenta, gangguan pertumbuhan janin (kronik/temporer), berat badan lahir rendah dan gawat janin. Selain itu penyebaran infeksi secara transplasental ke janin dapat menyebabkan malaria kongenital.
Malaria kongenital
Malaria kongenital sangat jarang terjadi, diperkirakan timbul pada <5 adalah="" adanya="" akan="" anemia="" antibodi="" apus="" atau="" barier="" cmv="" dalam="" dan="" dapat="" darah="" dari="" demam="" dengan="" di="" diagnosis="" diagnosisnya="" diferensial="" ditegakkan="" div="" dll.="" epidemi="" g="" hepatosplenomegali="" herpes="" ibu="" ig="" ikterus="" imun="" infeksi="" ini.="" ini="" inkompatibilitas="" iritabilitas="" janin.="" janin="" kadar="" kadarnya="" kapan="" keadaan="" keempat="" kehamilan.="" khususnya="" klorokuin="" kongenital="" l="" lebih="" malaria.="" malaria="" malariae.="" masalah="" maternal="" melakukan="" melindungi="" menembus="" menunjukan="" menyebabkan="" menyembuhkan="" minggu="" minum="" nbsp="" neonatus="" non="" p.="" pada="" pascanatal.="" plasenta="" plasma="" plasmodium="" populasi="" quinine="" rh="" rubella="" saja="" satu="" sehingga="" sekitar="" sering="" sifilis.="" spesies="" subterapeutik="" tebal="" terjadi="" tetapi="" tidak="" toksoplasmosis="" tumit="" tusukan="" umbilikus="" yang="">
Pregnancy malaria dan intensitas transmisinya
Manifestasi klinik malaria dalam kehamilan berbeda antara daerah dengan transmisi rendah dengan transmisi tinggi karena berbedanya tingkat imunitas. Pada daerah endemik, imunitas yang didapat tinggi sehingga mortalitas jarang terjadi, sering asimtomatik dan juga jarang terjadi parasitemia. Sekuestrasi plasmodium di plasenta dan terjadi plasenta malaria, sedangkan hasil pemeriksaan plasmodium di darah tepi seringkali negatif. Parasitemia yang berat terjadi terutama pada trimester 2 dan 3, anemia dan gangguan integritas plasenta meyebabkan berkurangnya hantaran nutrisi ke janin sehingga menyebabkan berat lahir rendah, abortus, kematian janin dalam rahim, persalinan prematur dan semakin meningkatnya morbiditas dan mortalitas pada janin. Masalah ini lebih sering terjadi pada kehamilan pertama dan kedua karena kadar parasitemia akan menurun pada kehamilan2 berikutnya. Strategi penanganan malaria pada ibu hamil di area dengan transmisi tinggi adalah terapi intermiten dan pemakaian kelambu berinsektisida.
Di daerah dengan transmisi rendah, masalahnya sangat berbeda. Risiko malaria dalam kehamilan lebih tinggi dan dapat menyebabkan kematian maternal serta abortus spontan pada >60% kasus. Berat lahir rendah dapat terjadi walaupun telah diterapi; namun malaria yang asimtomatik jarang terjadi. Strategi penanganannya adalah pencegahan dengan kemoprofilaksis, deteksi dini dan pengobatan yang adekuat.
0 Response to "Risiko Malaria Terhadap Janin "
Post a Comment