Berita Hangat Hari Ini

Perusahaan berskala internasional

Selain perusahaan-perusahaan berskala internasional di atas, ada pula contoh-contoh perusahaan lokal di Indonesia yang terus mengedepankan inovasi sebagai langkah untuk terus unggul terhadap pesaing-pesaingnya. Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain, 
· J.CO Donuts & Coffee 
PT. J.CO Donuts and Coffee didirikan oleh Johnny Andrean yang sebelumnya terkenal sebagai pengusaha salon yang sukses. Tak kurang dari 168 jaringan salon dan 41 sekolah salon dimilikinya, namun insting sang penata rambut kemudian membawanya terjun ke bisnis makanan. Sejak tahun 2003 ia aktif mengembangkan J.CO. J.CO adalah produk dalam negeri dengan menggunakan konsep dari luar negeri dan disempurnakan dengan modernisasi dan kualitas terbaik. J.CO ditujukan untuk menyerbu pasar asing.

Persiapan J.CO membutuhkan waktu yang lama. Selama 3 tahun Johnny Andrean dan timnya mempelajari bisnis donat, mengeksplorasi resepnya, serta melakukan riset pasar dan sampling. Johnny meluncurkan J.CO dengan konsep "apa yang disukainya dan hal ini bisa diterima masyarakat". Pada 26 Juni 2005, J.CO mulai beroperasi pertama kali di Supermal Karawaci, Tangerang dan kemudian langsung membuka outlet sebanyak-banyaknya. Dalam waktu setahun, J.CO telah punya 16 buah gerai dengan 450-an orang karyawan untuk gerai saja. Tujuh gerai terdapat di Jakarta dan sisanya di Bandung, Surabaya, Makassar, dan Pekanbaru. Dalam waktu dekat mereka akan buka di Palembang, Batam, Manado, Bogor, Medan, dan Bali, dan ada keinginan juga untuk go international pada tahun 2007 dengan pilihan lokasi di Australia, Hongkong, atau Singapura. 


· PT. Mustika Ratu Tbk 

Pendiri PT. Mustika Ratu Tbk, Mooryati Soedibyo mengawali usahanya sebenarnya bisa dikatakan hanya karena hobi belaka. Sebab, setelah tahun 1956 menikah dan mengikuti suami bertugas ke Sumatera Utara, ia merasa harus mencari kesibukan di tanah rantau. Maka, ia pun kemudian membuat lulur dan jamu yang dibagikan secara gratis kepada para istri sejawat suaminya. 

Beberapa jamu buatannya kala itu jamu Komajaya, Komaratih, Lulur, Mangir, Parem Lengkap, dibuat untuk membantu ibu-ibu yang berniat menikahkan anak.

Lama-kelamaan, produknya banyak dipesan. Mooryati pun kewalahan. Hingga akhirnya ia memutuskan menjual produk itu, untuk menutupi biaya bahan pembuatan ramuan. Maka, mulai tahun 1973, ia konsentrasi penuh membuat jamu dibantu dua orang teman, dengan modal usaha awal Rp 25.000. Ia memulainya dari industri rumahan, yakni dari garasi rumah. Tak lama, tahun 1975 Mooryati Soedibyo resmi mendirikan PT Mustika Ratu untuk memayungi usaha pembuatan jamunya.

Mustika Ratu awalnya memproduksi lima macam jamu saja. Yaitu Perawatan Wanita, Perawatan Remaja Puteri, Sedet Saliro (pelangsing tubuh), Sepetan Sari (keputihan), Kesepuhan (Menopause), ditambah beberapa macam kosmetik tradisional leluhur, seperti Mangir, Bedak Dingin, dan Air Mawar. Pada tahun 1978 produk-produk Mustika Ratu mulai didistribusikan ke toko-toko, melalui salon-salon kecantikan yang meminta menjadi agen. Dan, memasuki awal tahun 1980-an Mustika Ratu mulai ekspansi mengembangkan jenis-jenis kosmetik tradisional. Masyarakat mulai akrab mengenal dan menggunakan produk-produk kecantikan tradisional keluaran Mustika Ratu, yang gencar dipopulerkan melalui artikel dan konsultasi kecantikan di majalah, serta melalui kegiatan periklanan di media cetak dan elektronik. Selanjutnya, adalah kisah sejarah manis buah perjuangannya. Bahkan, produknya kini sudah merambah sampai ke Malaysia, Singapura, Philipina, Taiwan, Jepang, Timur Tengah, Rusia, Belanda, Mesir, Cina, Australia, Inggris, dan Eropa Timur.

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Perusahaan berskala internasional "

Post a Comment