Masalah Manajemen DI Indonesia. Momentum kemerdekaan di Indonesia seharusnya dapat mendorong pengembangan ilmu pengetahuan secara umum yang bercirikan nilai budaya bangsa Indonesia dan pengembangan manajemen sebagai ilmu dalam pendidikan modern yang memberikan harapan dan keberanian kepada bangsa Indonesia untuk memperbaiki kehidupan bisnis dan ekonomi serta moralitas bangsa. Namun realitas yang dihadapi kehadiran ratusan bahkan ribuan pendidikan tinggi dan juga ratusan ribu sarjana belum mampu melahirkan dan membesarkan ilmu pengetahuan khusunya melahirkan sebuah konsepsi manajemen berwawasan Indonesia.
Penyebab utama kepincangan dalam kemajuan ilmu pengetahuan adalah terletak pada perlakuan yang tidak “correct” terhadap ilmu pengetahuan di perguruan tinggi pada khususnya, di lingkungan kampus pada umumnya (Daoed Joesoef, 1986). Dikatakan tidak “correct” karena di sana ilmu pengetahuan (dalam hal ini secara spesifik ilmu manajemen) dihayati tidak dalam arti yang lengkap, yaitu ilmu pengetahuan dalam arti produk, ilmu pengetahuan dalam arti sebagai proses dan ilmu pengetahuan dalam arti masyarakat.
Ilmu pengetahuan sebagai produk, adalah pengetahuan yang telah diketahui dan diakui kebenrannya oleh masyarakat ilmuwan. Jadi ilmu pengetahuan terbatas pada kenyataan-kenyataan yang mengandung kemungkinan untuk disepakati dan terbuka untuk diteliti, diuji ataupun dibantah oleh orang lain. Sehingga suatu fakta ilmiah tidak mungkin bersifat original seperti halnya pada karya seni. Penemuan fakta ilmiah mungkin dapat original, namun bukan untuk fakta ilmiah itu sendiri.
Ilmu pengetahuan sebagai proses adalah kegiatan masyarakat yang dilakukan demi penemuan dan pemahaman dunia alami sebagaimana adanya dan bukan sebagaimana kita kehendaki. Metoda ilmiah yang spesifik yang digunakan dalam proses ini adalah analisis rasional, obyektif, sejauh mungkin bersifat “impersonal” dari masalah-masalah yang didasarkan pada percobaan dan data yang dapat diamati (observable data). Dalam pandangan Thomas S. Kuhn, ilmu pengetahuan dalam arti proses (penelitian) diistilahkan sebagai “normal science”.
Sedangkan ilmu pengetahuan sebagai masyarakat adalah suatu dunia pergaulan yang tindak tanduknya, sikap dan perilakunya diatur oleh empat ketentuan (imperatives), yaitu universalisme, komunalisme, tanpa pamrih (disinterestedness) dan skeptisisme yang teratur. Universalisme berarti bahwa ilmu pengetahuan bebas dari warna kulit, agama, keturunan atau dikenal dengan jargon “SARA”, yang ada hanya metoda. Jadi ilmu pengetahuan dikatakan universal jika metoda ilmiah bersifat empirik, eksperimental dan rasional yang bekerja menurut “logical inference”. Komunalisme berarti bahwa ilmu pengetahuan adalah milik masyarakat (public knowledge). Tanpa pamrih berarti bukan proraganda ataupun promosi bagi kepentiingan tertentu. Skeptisisme yang teratur berarti keinginan untuk mengetahui dan bertanya didasarkan pada nalar dan keteraturan dalam berfikir.
Bagaimana dengan perkembangan manajemen dalam setting Indonesia? Dunia barat dikenal dengan perkembangan ilmu manajemen yang berorientasi pada individualisme, kapitalisme dan materialisme yang didukung pengembangan teknologi modern. Bangsa Jepang dengan collectivism mengembangkan filosofi Kaizen dalam manajemen mereka. Secara epistemologis, bagaimana metoda pengembangan manajemen di Indonesia. Kemudian pada cabang ontologis, apakah manajemen di Indonesia dapat dikembangkan sebagai ilmu? Dan bagaimana nilai-nilai budaya bangsa dibangun sebagai pijakan aksiologi untuk mengembangkan ilmu
manajemen berwawasan Indonesia.
Bagaimana pengembangan manajemen sebagai ilmu dalam pendidikan modern yang memberikan harapan dan keberanian kepada bangsa Indonesia untuk memperbaiki kehidupan bisnis dan ekonomi serta moralitas bangsa, sehingga melahirkan sebuah konsepsi ilmu manajemen berwawasan Indonesia.
Secara lebih spesifik problem akan diarahkan pada upaya melahirkan para sarjana manajemen Indonesia berkualitas dan berkarakter. Kualitas lebih menekankan pada keilmuan dan keterampilan sedangkan berkarakter menekankan pada visi dan nilai.
0 Response to "Masalah Manajemen DI Indonesia Adalah"
Post a Comment