Berita Hangat Hari Ini

EFEK KELAMBU CELUP TERHADAP VEKTOR

Efek kelambu celup terhadap vektor berhubungan dengan dosis efektif insektisida pada kelambu. Dosis efektif merupakan kuantitas bahan aktif insektisida per luas permukaan bahan kelambu yang dapat memberi efek repelen, iritan atau efek bunuh terhadap serangga. Dosis efektif dipengaruhi oleh : 

1. Dosis target (g/m2). 

2. Bahan kelambu (komposisi serat, kete-balan, berat, struktur dan jumlah serat per cm2, dll). 

3. Formula insektisida; dan d. Metoda pencelupan.(2) 

Penelitian laboratorium yang dilakukan Hossain dkk terhadap nyamuk uji Anopheles gambiae yang dipapar dengan kelambu celup permetrin berdosis 0,4 gr/m2 menunjukkan hasil semua nyamuk masih bertahan hidup. Tetapi ketika dosisnya ditingkatkan sampai 5 gr/m2 seluruh nyamuk uji mati. Pada nyamuk Aedes aegypti, dosis 2,5 gr/m2 memberikan hasil lebih dari 50% nyamuk mati. Hossain dkk juga menyimpulkan bahwa nyamuk Aedes aegypti lebih rentan terhadap kelambu celup permetrin dari pada Anopheles gambiae yang lebih rentan dari pada Culex quinque fasciatus.(2,6) 

Penelitian yang dilakukan Sutjah-jono dkk menunjukkan bahwa efek residu permetrin 500 mg/m2 pada kelambu nilon masih efektif setelah 6 bulan digantung pada gubuk percobaan. Masa aktivitas residu dipengaruhi oleh penggunaan apakah secara terus-menerus atau jarang dan adanya debu.(2,4) 

Charlwood dkk pada penelitiannya di Papua New Guinea dengan mengumpulkan nyamuk selama 25 malam berturut-turut sebelum pemakaian kelambu permetrin dan 21 malam setelah pemakaian mendapatkan hasil bahwa setelah pemakaian kelambu celup permetrin, populasi gigitan Anopheles farauti menurun dari rata-rata 689 menjadi 483 per orang-malam dan siklus peletakan telur (oviposition) menjadi tidak teratur, walaupun kemampuan bertahan hidup tidak secara bermakna dipengaruhi.(7) 

Kerentanan terhadap insektisida dan prilaku nyamuk (waktu dan tempat menggigit/menghisap darah (indoor/-outdoor), antropofilik/zoofilik dan tempat istirahat) dapat mempengaruhi keber-hasilan kelambu celup dalam memberi perlindungan terhadap gigitan nyamuk atau dalam menurunkan insiden atau morbiditas penyakit.(2) 



ASPEK EPIDEMIOLOGI KELAMBU CELUP 

Secara epidemiologi, kelambu celup permetrin menurunkan episode klinik malaria, densitas parasitemia, insiden dan prevalensi malaria dan kematian anak yang berumur di bawah lima tahun. Keuntungan lain penggunaan kelambu ini adalah perlindungan dari gigitan organisme lain seperti kalajeng-king, centipedes, beetles, ticks dan lalat. Penelitian di Afrika dan Asia telah menunjukkan bahwa kelambu celup permetrin dapat menurunkan angka masuk rumah, menghisap darah, istirahat dan sporozoit dari nyamuk Anopheles dan meningkatkan angka kematian dan pengusiran nyamuk. Penelitian di Republik Benin menunjukkan bahwa pemakaian kelambu celup permetrin menurunkan risiko episode demam sampai 34% pada anak-anak yang tinggal di area malaria.(3,8) 

Meskipun kelambu celup dapat mengurangi insiden dan mortalitas malaria pada beberapa daerah endemi malaria, beberapa hasil penelitian lain menunjukkan bahwa di daerah malaria dengan endemisitas yang lebih tinggi (hiperendemi dan holo-endemi) penggunaan kelambu celup memberikan hasil yang berbeda.(1) 

Penelitian di daerah endemi malaria dengan transmisi tinggi di Gambia menunjukkan penggunaan kelambu pada anak-anak yang tidur dengan kelambu celup tidak menghasilkan perbedaan yang bermakna dengan kelompok anak-anak yang tidur tanpa kelambu dalam hal pengukuran malaria metrik. Akan tetapi dapat diketahui adanya prevalensi gejala klinis yang lebih rendah. 

Kurang berperannya penggunaan kelambu celup pada daerah malaria dengan transmisi yang tinggi mungkin berhubungan dengan kapasitas vektor, yaitu terdapat perubahan besar pada kapasitas vektornya, sehingga kelambu celup hanya memberikan efek yang kecil. Berdasarkan hal tersebut, penanggulangan malaria di daerah endemi malaria dengan transmisi tinggi selain dengan melakukan penanggulangan vektor juga perlu dikombinasi dengan cara lain misalnya dengan pengobatan terhadap penderita.(1) 



ASPEK SOSIO - EKONOMI KELAMBU CELUP 

Masalah ekonomi haruslah merupakan suatu hal yang penting untuk dipertimbangkan dalam pelaksanaan program pengendalian malaria, terutama di negara yang berkembang. Penggunaan kelambu celup sebagai suatu metoda pengendalian malaria telah di coba di beberapa negara endemi malaria. Pada area tempat transmisi malaria relatif rendah lebih sulit menarik minat penduduk untuk menggunakan kelambu celup dibandingkan dengan area tempat penduduknya sering digigit nyamuk walaupun nyamuk tersebut bukan merupakan vektor.(1,2) 

Menurut Hii dkk, masyarakat di Sabah, Malaysia umumnya enggan meng-gunakan kelambu karena penggunaannya menyebabkan rasa tidak nyaman pada waktu tidur dan mereka tidak mau menge-luarkan biaya untuk membeli kelambu. Berbeda dengan Suriname, yang merupa-kan daerah malaria dengan transmisi tinggi, penduduknya tidak perlu didorong untuk menggunakan kelambu celup, karena mereka menganggap bahwa kelambu merupakan suatu alat yang harus dipakai setiap hari untuk menghindar dari gigitan nyamuk yang merupakan vektor malaria.(2,9) Perlu pengorganisasian yang 

baik dengan mengikutsertakan peran masyarakat secara langsung agar program pengendalian malaria dengan strategi kelambu celup berhasil. Adanya petugas kesehatan dan lembaga kesehatan masyarakat merupakan kunci keberhasilan program penggunaan kelambu celup. Pemuka masyarakat, pemimpin sekolah dan organisasi pekerja sosial dapat dijadikan sukarelawan untuk memotivasi masyarakat berpartisipasi dalam program pengendalian malaria. 



PENUTUP 

Penggunaan kelambu yang di celup dengan insektisida dapat membunuh dan/atau menghalau nyamuk. Keuntungan pemakaian kelambu ini adalah sederhana, mudah, efektif dan biayanya cukup murah. 

Golongan piretroid sintetik merupakan insektisida yang umum digunakan antara lain: permetrin, sipermetrin, deltametrin dan lamda sihalotrin. Penggunaan permetrin pada kelambu direkomendasikan oleh WHO karena dapat memenuhi kriteria WHO sebagai insektisida bahan pencelup kelambu yang mempunyai daya bunuh tinggi, aman penggunaannya bagi manusia dan mempunyai efek residu lama bila di-gunakan pada bahan kelambu. 

Penggunaan kelambu celup cukup efektif pada daerah malaria dengan trans-misi rendah sampai sedang. Pada daerah malaria dengan transmisi tinggi, penggu-naannya harus dikombinasikan dengan pe-ngobatan. Diperlukan peran serta masya-rakat dan kerja sama dengan lembaga kesehatan masyarakat supaya program pengendalian malaria dengan kelambu celup berhasil.


Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to " EFEK KELAMBU CELUP TERHADAP VEKTOR "

Post a Comment