Operasi bisnis yang semakin kompleks pada era ekonomi global saat ini mengindikasikan timbulnya suatu cakupan resiko bisnis baru yang kian muncul. Salah satunya adalah diterapkannya good corporate citizenship sebagai alat untuk meminimalisir trade-off antara economic bottom line dengan social and environment bottom line perusahaan. Carrol dan Buchholtz (2003: 31) mendefinisikan bahwa corporate citizenship merupakan merupakan alat untuk meningkatkan corporate social performance.
Badan Usaha Milik Negara yang selanjutnya disingkat BUMN juga diwajibkan untuk menerapkan good corporate citizenship. Namun dikarenakan BUMN merupakan institusi pemerintahan selanjutnya dikenal dengan istilah good corporate governance. Pemerindah mengupayakan perbaikan penerapan good corporate governance BUMN dengan ditetapkannya suatu ketetapan khusus dalam Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-117/ M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara
Sejalan dengan program Pemerintah dibidang Good Corporate Governance, PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang selanjutnya disingkat Telkom berkomitmen untuk mendukung pengembangan kualitas hidup masyarakat dengan menjadi bagian dari masyarakat. Upaya yang dilakukan Telkom dalam mendukung pengembangan kualitas hidup masyarakat secara berkelanjutan ditetapkan sebagai bagian dari strategi bisnis perusahaan.
Perwujudan komitmen Telkom dalam mengembangkan kualitas hidup masyarakat secara berkelanjutan ditunjukan dengan penyelenggaraan Program Kemitraan dengan Usaha Kecil untuk mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi, terciptanya lapangan kerja serta kesempatan berusaha dan Program Bina Lingkungan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat yang berada di sekitar lokasi Perusahaan.
Program Kemitraan dengan Usaha Kecil (Program Kemitraan) adalah program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. Disamping pemberian pinjaman dana, Program Kemitraan juga memberikan hibah tidak berupa uang namun berbentuk: pelatihan; pameran/ promosi dalam dan luar negeri; serta pengunggulan.
Program Bina Lingkungan adalah kegiatan pemberdayaan kondisi sosial masyarakat di wilayah usaha perusahaan melalui pemanfaatan dana dari bagian laba perusahaan. Bentuk kegiatan yang dimaksud mencakup bantuan yang diberikan terhadap objek bantuan, seperti: bencana alam; pendidikan/ pelatihan; kesehatan; perbaikan prasarana dan sarana umum; perbaikan prasarana dan sarana ibadah; setta pelestarian lingkungan. Bagian yang disisihkan untuk PKBL BUMN adalah satu sampai dengan tiga persen dari laba BUMN setelah dipotong pajak.
Untuk melaksanakan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan, maka Telkom membentuk suatu unit khusus yang disebut Telkom Community Development Center(TCDC). Cakupan layanan TCDC adalah seluruh wilayah usaha Telkom yang tersebar di 7 Divisi Regional (Divre) pada 32 Propinsi di Indonesia yang selanjutnya disebut Community Development Divre I – VII (CD Divre). Pelaksana lapangan berada pada level Kantor Daerah Telekomunikasi (Kandatel) yang selanjutnya disebut Community Development Datel (CD Datel).
Visi dari CDC Telkom adalah“To become a leading Good Corporate Citizenship of State Owners in Indonesia”.Sedangkan Misi dari CDC Telkom adalah sebagai berikut:
a. Mewujudkan manajemen dan kinerja terbaik pengelolaan Program Kemitraan Telkom dengan usaha kecil secara nasional.
b. Mewujudkan manajemen dan kinerja terbaik pengelolaan Program Bina Lingkungan Telkom secara nasional.
Program Kemitraan secara khusus mangalokasikan dana penyisihan laba Telkom untuk PKBL ini sebagai penghubung antara economic bottom line dengansocial bottom line Telkom. Cara yang ditempuh adalah dengan memberikan pinjaman lunak kepada Usaha Kecil di wilayah kerja Telkom dengan tujuan meningkatkan tingkat sosial lingkungan sekitar usaha Telkom tersebut.
Dana penyisihan laba yang dialokasikan ke dalam sektor-sektor Program Kemitraan perekonomian kecil dikelompokan ke dalam sektor-sektor pembangunan, yaitu: industri, perdagangan, pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, jasa dan lainnya.
0 Response to "OPERASI BISNIS DIJAMAN GLOBAL "
Post a Comment