Kekuatan penelitian bisa diketahui dari validitas baik internal maupun eksternalnya.
Validitas internal adalah keyakinan terhadap hubungan sebab akibat atau pengaruh dalam desain penelitian yang dilakukan.
Validitas Eksternal adalah berkenaan dengan kemampuan digeneralisasinya hasil penelitian pada lingkungan, orang, atau peristiwa lain.
Ancaman yang mempengaruhi validitas internal adalah history effects, maturity effect, testing effect, instrumentation effects, selection effects, statistical regression, dan mortality. Ancaman yang mempengaruhi validitas eksternal adalah perbedaan situasi lingkungan penelitian, dan perbedaan subyek penelitian.
Bagaimana membuat instrumen yang baik ??
1. Kriteria instrumen yang baik (Sevilla 1988),
· Reliabilitas
adalah derajat ketepatan, ketelitian atau akurasi yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran. Reliabilitas menunjukkan konsistensi dan stabilitas suatu skor dari suatu instrumen pengukur.
· Validitas
Adalah ketepatan alat ukur penelitian tentang isi atau arti sebenarnya yang diukur. Suatu instrumen dikatakan valid apabila memiliki kemampuan mengukur apa yang seharusnya diukur.
Tiga macam Validitas Pengukuran
Macam Validitas | Pengertian |
Content validity | Kemampuan butir-butir pernyataan dalam instrumen mewakili semua unsur dimensi konsep yang sedang diteliti |
Construct validity a. Convergent validity b. Discriminat validity | Kesesuaian instrumen dengan teori tentang konsep yang diteliti. Tingkat korelasi antara dua instrumen pengukur konsep yang sama Kerendahan tingkat korelasi instrumen dengan konsep yang diprediksi secara teori tidak berkorelasi |
Criterion –related validity a. Predictive validity b. Concurrent validity | Kemampuan instrumen memprediksi criterion vriabel. Kemampuan instrumen memprediksi criterion variable asa datang Kemampuan instrumen memprediksi criterion variable yang diukur pada waktu yang sama dengan variabel yang diteliti (instrumen dapat membedakan individu yang diketahui memang berbeda |
· Sensitivitas
Adalah sebagai kemampuan suatu instrumen untuk melakukan diskriminasi yang diperlukan untuk masalah penelitian. (biasanya terpenuhi bila derajat validitas dan reliabilitas instrumen tinggi)
· Obyektivitas
Adalah derajat pengukuran instrumen bebas dari pendapat penilaian subyektif, bebas dari bias, dan perasaan orang-orang yang menggunakan tes.
· Fisibilitas
Berkaitan dengan aspek-aspek ketrampilan, penggunaan sumberdaya, dan waktu.
2. Langkah penyusunan instrumen (Suharsimi, 1993)
· Tentukan variabel yang terpakai dalam penelitian (terlihat dari judul).
· Variabel tersebut dicarikan jabarannya dalam bentuk sub variabel yang diketahui dari teori atau penelitian terdahulu.
Misalnya : variabel kepuasan kerja. Menurut teori atau pendapat para ahli kepuasan kerja seorang karyawan ditentukan oleh lima sub variabel yaitu: kepuasan terhadap mutu pekerjaan, promosi, kepenyeliaan, hubungan dengan rekan sekerja dan gaji.
· Sub variabel dicarikan jabarannya dalam bentuk indikator-indikator jika ada.
Misalnya : sub variabel gaji. Indikatornya adalah gaji pokok, tunjangan dan insentif
· Indikator dicarikan jabarannya dalam bentuk sub indikator jika ada.
Misalnya : untuk indikator insentif sub indikator: insentif finansial dan non finansial.
· Apabila jika sub indikator masih dapat dibagi lagi menjadi komponen terkecil, maka komponen ini dijadikan sebagai butir-butir pertanyaan dan sebaiknya tersusun menurut hierarki agar mudah dipakai dalam analisis berikutnya
· Seluruh butir pertanyaan yang telah selesai ditentukan, pada gilirannya akan ditempatkan pada lembaran instrumen seperti angket (kuesioner).
0 Response to "Kriteria Instrumen yang baik "
Post a Comment