Test Kit untuk Safety Food atau Food Safety adalah test kit yang banyak dicari dan digunakan berkaitan dengan penyalah gunaan penggunaan bahan kimia dalam makanan. Berikut adalah jenis analisa yang dilakukan beserta latar belakangnya.
Dari sekian banyak produk dan aplikasi test kit terdapat aplikasi Food Screening atau populer dengan istilah Food Contamination Test Kit atau Food Security Control. Aplikasi Food Security Control terdiri dari beberapa parameter utama yaitu : Arsenik, Cyanide, Nitrit, Formaldehyde dan Lead ( Pb ). Pertimbangan utama pemilihan parameter tersebut tidak lain adalah karena tingkat toksisitas parameter tersebut, yang mana beberapa diantaranya memiliki tingkat toksisitas yang sangat tinggi.
Food Security kit sangat dibutuhkan karena kit kit deteksi tersebut mampu mendeteksi secara cepat adanya zat zat yang ingin dianalisis di dalam sampel makanan dan minuman yang berpotensi untuk memberikan gangguan kesehatan bagi yang mengkonsumsinya bahkan bisa menyebabkan kematian.
Food security kit dapat digunakan oleh siapa saja dan digunakan dimana saja, sehingga dengan kecepatan, kemudahan dan mobilitas itulah test kit ini menjadi pilihan bagi instansi yang berwenang dalam rangka keamanan Very Important Person ( VIP ) maupun Very Very Important Person ( VVIP )
Food security kit dirancang sebagai screening kit atau alat pemeriksaan /pendeteksian awal dengan pembacaan secara visual, yaitu dengan membandingkan warna yang terbentuk dari hasil reaksi antara sampel dengan pereaksi siap pakai dengan rangkaian beberapa warna bakunya, maka hasil yang diperoleh adalah merupakan hasil pendekatan antara nilai yang sebenarnya dengan nilai baku yang ada. Dari temuan awal tersebut selanjutnya harus dilakukan identifikasi atau pengujian lanjutan dengan metode persiapan sampel dan metoda analisa yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia. SNI
Berikut ini adalah informasi mengenai parameter parameter utama dari Food security Kit
1. Arsenik
Arsenik terdiri dari As6+ ( pentavalen Arsenik ) dan As3+ ( Trivalent Arsenik ) . Pentavalen arsenik banyak ditemukan dibagian permukaan dari air permukaan ( karena telah teroksidasi ) sedangkan trivalent arsenik banyak ditemukan dibagian dasar dari air permukaan.
Arsenik bersumber dari alam, terutama dari batuan dan juga dari limbah dari kegiatan industri yang menggunakan arsenik sebagai bahan pencampur, seperti pada industri transistor, laser, semikonduktor, kaca, tekstil, keramik, lem logam, pengawet kayu, pestisida, farmasi dan bahan peledak.
Dalam makanan, arsenik sering ditemukan di daging unggas, ikan dan produk laut lainnya, termasuk sayur mayur. Arsenik yang terikat dengan garam dan larut dalam air akan cepat terserap oleh organ bagian dalam, untuk kemudian akan mengendap di hati, ginjal, paru paru , limpa dan kulit. Baku mutu arsenik dalam air minum berdasarkan Kepmenkes no 907 tahun 2002 dan WHO adalah sebesar 0,01 ppm As
2. Sianida
Sianida adalah zat yang secara alami ada di alam karena aktivitas metabolisme dari tumbuhan ( synthesise cyanoglycosides ) dan mikroorganisme ( cyanobacterium anacystisnidulans adan bakteri chromobacterium violaceum ). Beberapa kegiatan industri juga menggunakan sianida sehingga kemungkinan limbahnya masih terdapat sianida, seperti pabrik baja, pelapisan logam dan industri bahan kimia.
Pada makanan sianida sering ditemukan pada almond hijau, dan singkong.Bagi yang sering mengkonsumsi singkong tanpa pengolahan yang tepat biasanya akan cenderung mendapatkan masalah dengan sistem tiroid dan saraf.
Sianida memiliki tingkat toksisitas yang tinggi. Sianida dengan cepat akan terserap oleh organ dalam tubuh. Baku mutu siaida dalam air minum berdasarkan Kepmenkes no 907 dan WHO adalah 0,07 ppm.
3. Nitrit
Nitrit merupakan zat yang secara alami ada dari siklus nitrogen di alam. Nitrit juga berada di alam akibat kegiatan pertanian ( penggunaan pupuk dan bahan peledak )
Pada makanan nitrit sering ditemukan pada sayur mayur dan daging olahan.
Kandungan nitrit yang berlebih dalam tubuh ( terutama anak anak dan wanita hamil ) akan menyebabkan methaemoglobinaemia. Baku mutu siaida dalam air minum berdasarkan Kepmenkes no 907 dan WHO adalah 3 ppm.
4. Formalin
Formaldehid atau yang lebih sering disebut formalin adalah larutan yang tidak berwarna, berbau menusuk dan banyak digunakan di industri tekstil, kayu lapis, pengawet produk kosmetika dan pengawet mayat.
Formalin digunakan sebagai pengawet pada beberapa produk seperti baso , tahu,mie , ikan dll.
menurut menkes No 1168/Menkes/PER/X/1999 formalin dan metanil kuning merupakan bahan tambahan pangan yang dilarang, sehingga kandungan di makanan harus negatif.
Search: http://alatalatlaboratorium.com/Blog/test-kit-untuk-safety-food
0 Response to "Fungsi Test Kit untuk Safety Food "
Post a Comment