Berita Hangat Hari Ini

Cara Membuat Pokok Masalah Penulisan Makalah



1. Makalah
1.1 Ciri Pokok Makalah
            Salah satu tujuan pokok penulisan makalah adalah untuk meyakinkan pembaca bahwa topik yang ditulis dengan dilengkapi penalaran logis dan pengorganisasian yang sistematis memang perlu diketahui dan diperhatikan. Makalah yang merupakan salah satu jenis karangan ilmiah memiliki ciri pokok atau karakter seperti berikut. Secara umum, ciri-ciri makalah terletak pada sifat keilmiahannya. Artinya, sebagai karangan ilmiah, makalah memiliki sifat objektif, tidak memihak, berdasarkan fakta, sistematis, dan logis. Berdasarkan kriteria ini, baik tidaknya suatu makalah dapat diamati dari signifikasi masalah atau topik yang dibahas, kejelasan tujuan pembahasan, kelogisan pembahasan, dan kejelasan pengorganisasian pembahasannya.
            Berdasarkan sifat dan jenis penalaran yang digunakan, makalah dapat dibedakan menjadi tiga macam: Makalah deduktif, makalah induktif, dan makalah campuran. Makalah deduktif merupakan makalah yang penulisannya didasarkan pada kajian teoretis (pustaka) yang relevan dengan masalah yang dibahas. Makalah induktif merupakan makalah yang disusun berdasarkan data empiris yang diperoleh dari lapangan yang relevan dengan masalah yang dibahas. Makalah campuran merupakan makalah yang penulisannya didasarkan pada kajian teoretis digabungkan dengan data empiris yang relevan dengan masalah yang dibahas. Dalam pelaksanaannya, jenis makalah pertama (makalah deduktif) merupakan jenis makalah yang paling banyak digunakan.
            Dari segi jumlah halaman, dapat dibedakan makalah panjang dan makalah pendek. Makalah panjang adalah makalah yang jumlah halamannya lebih dari dua puluh halaman sedangkan makalah pendek memiliki jumlah yang kurang dari dua puluh halaman.


1.2 Isi dan Sistematika Makalah
            Secara garis besar makalah panjang terdiri atas tiga bagian yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir.
1.2.1 Isi Bagian Awal
a. Halaman Sampul
b. Daftar Isi
c. Daftar tabel dan gambar (jika ada)
1.2.2 Isi Bagian Inti
a. Pendahuluan
            Bagian pendahuluan berisi penjelasan tentang latar belakang penulisan makalah, masalah atau topik bahasan beserta batasannya, dan tujuan penulisan makalah. Penulisan bagian pendahuluan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
  1. Setiap unsur dari bagian pendahuluan ditonjolkan dan disajikan sebagai subbagian. Jika penulisan makalah dilakukan dengan menggunakan angka, maka dapat dijumpai judul subbagian seperti berikut:
    1. Pendahuluan
1.1  Latar Belakang
1.2  Masalah atau Topik Bahasan
1.3  Tujuan Penulisan Makalah
  1. Semua unsur yang terdapat dalam bagian pendahuluan tidak dituliskan sebagai subbagian sehingga tidak dijumpai adanya sub-subbagian dalam bagian pendahuluan. Untuk menandai pergantian unsur (misalnya untuk membedakan antara paparan yang berisi latar belakang dengan masalah) cukup dilakukan dengan penggantian paragraf.

Latar Balakang
            Butir-butir yang seharusnya ada dalam latar belakang penulisan makalah adalah hal-hal yang melandasi perlunya ditulis makalah. Hal-hal yang dimaksud dapat berupa paparan teoretis ataupun paparan yang bersifat praktis tetapi bukan alasan yang  bersifat pribadi. Yang pokok, bagian ini harus dapat mengantarkan pembaca pada masalah atau topik yang dibahas dalam makalah dan menunjukkan bahwa masalah atau topik tersebut memang perlu dibahas.
            Penulisan bagian latar belakang dapat dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya:
  1. Dimulai dengan sesuatu yang diketahui bersama (pengetahuan umum) atau teori yang relevan dengan masalah atau topik yang akan ditulis, selanjutnya diikuti dengan paparan yang menunjukkan bahwa tidak selamanya hal tersebut dapat terjadi.
  2. Dimulai dengan suatu pertanyaan retoris yang diperkirakan dapat mengantarkan pembaca pada masalah atau topik yang akan dibahas dalam makalah.

Masalah atau Topik Bahasan
            Masalah atau topik bahasan adalah apa yang dibahas dalam makalah. Masalah atau topik bahasan yang tidak terbatas pada persoalan yang memerlukan pemecahan, tetapi juga mencakup persoalan yang memerlukan penjelaan lebih lanjut, persoalan yang memerlukan pendeskripsian lebih lanjut, dan persoalan yang memerlukan penegasan lebih lanjut.
            Masalah atau topik bahasan sebenarnya merupakan hal yang pertama kali harus ditetapkan dalam penulisan makalah. Artinya, kegiatan penulisan makalah diawali dengan  penentuan masalah atau topik makalah, yang selanjutnya diikuti dengan penyusunan garis besar isi makalah (kerangka makalah), pengumpulan bahan penulisan makalah, dan penulisan draft makalah serta revisi draft makalah.
            Ada beberapa hal yang harus diperhatikasn dalam mempertimbangkan masalah atau topik bahasan, yaitu:
  1. Topik yang dipilih haruslah ada manfaatnya, baik dari segi praktis ataupun dari segi teoretis, dan layak untuk dibahas.
  2. Topik yang dipilih hendaknya menarik dan sesuai dengan minat penulis.
  3. Topik yang dipilih haruslah dikuasai, dalam arti tidak terlalu asing atau terlalu baru bagi penulisnya.
  4. Bahan yang diperlukan sehubungan dengan topik tersebut memungkinkan untuk diperoleh.

Tujuan Penulisan Makalah
            Tujuan penulisan makalah dimaksudkan bukan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh seseorang dan yang sejenis dengan itu, tetapi lebih mengarah pada apa yang ingin dicapai dengan penulisan makalah tersebut. Perumusan tujuan penulisan makalah memiliki fungsi ganda: bagi penulis makalah dan bagi pembaca makalah. Bagi penulis makalah, rumusan tujuan penulisan makalah dapat mengarahkan kegiatan yang harus dilakukan selanjutnya dalam menulis makalah, khususnya dalam pengumpulan bahan tulisan. Bagi pembaca makalah, perumusan tujuan penulisan makalah memberikan informasi tentang apa yang disampaikan dalam makalah itu. Oleh karena itu, rumusan tujuan yang disusun haruslah dapat memberikan gambaran tentang cara menguraikan atau membahas topik yang telah ditentukan. Dengan demikian, rumusan tujuan bisa berfungsi sebagai pembatasan ruang lingkup makalah tersebut.
              
b. Bagian Teks Utama
            Bagian teks utama makalah berisi pembahasan topik-topik makalah. Isi bagian teks utama sangat bervariasi, tergantung topik yang dibahas dalam makalah. Jika dalam makalah dibahas tiga topik, misalnya, maka ada tiga pembahasan dalam bagian teks utama.
            Penulisan bagian teks utama dapat dikatakan sebagai inti kegiatan penulisan makalah. Kemampuan seseorang dalam menulis bagian teks utama makalah merupakan cerminan tinggi rendahnya kualitas makalah yang disusun. Penulisan bagian teks utama yang baik adalah yang dapat membahas topik secara mendalam dan tuntas, dengan menggunakan gaya penulisan ringkas, lancar, dan langsung pada persoalan, serta menggunakan bahasa yang baik dan benar. Pengertian mendalam dan tuntas ini tidak selalu berarti panjang dan bertele-tele. Dalam penulisan teks utama, hindarilah penggunaan kata-kata tanpa makna dan cara penyampaian yang melingkar-lingkar.
Kegiatan pokok penulisan bagian teks utama adalah membahas topik beserta subtopik yang sesuai dengan tujuan penulisan makalah. Penulisan bagian teks utama makalah dapat dilakukan setelah bahan penulisan makalah berhasil dikumpulkan. Bahan penulisan dapat berupa bahan yang bersifat teoretis(yang diperoleh dari buku teks, laporan penelitian, jurnal, majalah, dan barang cetak lainnya) atau dapat juga dipadukan dengan bahan yang bersifat faktual-empiris (yang terdapat dalam kehidupan nyata.
c. Bagian Penutup
Bagian penutup berisi kesimpulan atau rangkuman pembahasan dan saran-saran (jika memang dipandang perlu). Bagian penutup menandakan berakhirnya penulisan makalah.
            Selain itu, pada bagian penutup juga dapat disertakan saran atau rekomendasi sehubungan dengan masalah yang telah dibahas. Saran harus relevan dengan apa yang telah dibahas. Selain itu, saran yang dibuat harus eksplisit, kepada siapa saran ditujukan, dan tindakan atau hal apa yang disarankan.
1.2.3 Isi Bagian Akhir
            Bagian akhir makalah berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran (jika ada).  
  
2. Menulis Proposal Penelitian
2.1 Pengertian Proposal
            Proposal berasal dari kata propose yang artinya mengajukan. Istilah proposal berarti ajuan penawaran berupa gagasan, ide, dan pemikiran kepada pihak lain untuk mendapatkan dukungan, persetujuan, izin, dan sebagainya.
            Proposal mempunyai arti penting bagi seseorang yang hendak membuat skripsi karena dengan langkah ini akan diketahui bentuk penelitian, perkiraan proses dan prediksi hasil skripsi yang akan dikehendaki.
            Proposal skripsi selain bermanfaat bagi efektivitas dan efisiensi, juga dapat dijadikan ciri di masing-masing perguruan tinggi. Masing-masing universitas dan jurusan memiliki standar yang sudah membudaya. Biasanya terdapat perbedaan-perbedaan sederhana, terutama dalam kaitannya dengan sistematika. Mengapa harus berbeda? Karena masing-masing disiplin ilmu menuntut standar keilmiahan yang berbeda.




2.2 Bagian-Bagian Proposal
2.2.1 Bagian Awal
            Pada bagian awal, proposal terdiri dari halaman judul dan halaman pengesahan usulan penelitian. Halaman judul berisi tentang judul, maksud usulan penelitian, lambang universitas/perguruan tinggi, instansi yang dituju, dan waktu pengajuan. Halaman pengesahan berisi judul penelitian, nama mahasiswa beserta nomor mahasiswa, persetujuan dosen yaitu persetujuan dosen pembimbing skripsi satu dan pembimbing skripsi dua lengkap dengan tanda tangan dan tanggal persetujuan serta NIP/NIK.
2.2.2 Bagian Isi/ Bagian Utama
            Pada bagian isi/bagian utama, proposal terdiri dari latar belakang, rumusan masalah dan ruang lingkup masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis penelitian (jika ada), tinjauan pustaka, dan metodologi penelitian.
a. Latar Belakang
            Latar belakang merupakan uraian tentang apa yang mendorong mahasiswa untuk mengangkat suatu masalah. Suatu fenomena dapat dipandang sebagai masalah apabila terdapat kesenjangan antara sesuatu yang diinginkan dengan realitas saat penelitian dilakukan. Pada bagian ini pun dijelaskan situasi dan kondisi yang melatarbelakangi terjadinya masalah tersebut. Dengan kata lain, pada bagian ini dikemukakan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan, baik kesenjangan teoretik maupun kesenjangan praktis yang melatarbelakangi masalah yang diteliti.
            Dalam latar belakang masalah ini dipaparkan secara ringkas teori, hasil-hasil penelitian, kesimpulan seminar dan diskusi ilmiah ataupun pengalaman/pengamatan pribadi yang terkait erat dengan pokok masalah yang diteliti. Apabila perusahaan, sebagai sumber utama, belum menyajikan lapaoran keuangan, misalnya rasio keuangan (finantial rasio), dalam latar belakang penelitian disajikan minimal 3 periode atau tahun. Dengan demikian, masalah yang dipilih untuk diteliti mendapat landasan berpijak yang lebih kokoh.
b. Rumusan Masalah
            Rumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan yang hendak dicarikan jawabannya. Perumasan masalah merupakan pernyataan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah.
            Rumusan masalah hendaknya disusun secara singkat, padat, jelas, dan dituangkan dalam bentuk kalimat tanya. Rumusan masalah yang baik akan menampakkan variabel-variabel yang diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut. Selain itu, rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empiris, dalam arti memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.
c. Tujuan Penelitian
            Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian. Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan masalah penelitian. Perbedaannya terletak pada cara merumuskannya. Masalah penelitian dirumuskan dengan menggunakan kalimat tanya sedangkan rumusan tujuan penelitian dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan.
d. Manfaat Penelitian
            Manfaat penelitian adalah apa yang diharapkan dari hasil penelitian tersebut. Manfaat penelitian mencakup dua hal yaitu kegunaan dalam pengembangan ilmu atau manfaat di bidang teoretis dan manfaat di bidang praktik.
e. Hipotesis Penelitian (Jika ada)
            Hipotesis adalah suatu dugaan jawaban yang paling memungkinkan walaupun masih harus dibuktikan dengan penelitian. Dugaan jawaban sementara ini pada prinsipnya bermanfaat membantu mahasiswa agar proses penelitiannya lebih terarah. Hipotesis dapat dirumuskan dalam kalimat pernyataan.
Secara teknis, hipotesis penelitian dicantumkan dalam bab 1 (Bab Pendahuluan) agar hubungan antara masalah yang diteliti dan kemungkinan jawabannya menjadi lebih jelas. Atas dasar inilah, dalam latar belakang masalah sudah harus ada paparan tentang kajian pustaka yang relevan dalam bentuknya yang ringkas.
            Tidak semua penelitian kuantitatif memerlukan hipotesis penelitian. Penelitian kuantitatif yang bersifat eksploratoris dan deskriptif tidak membutuhkan hipotesis. Oleh karena itu, hipotesis penelitian tidak harus ada dalam hasil penelitian kuantitatif.

f. Tinjauan Pustaka
            Tinjauan pustaka memuat dua hal pokok yaitu deskripsi teoretis tentang objek (variabel) yang diteliti dan kesimpulan tentang kajian yang antara lain berupa argumentasi atas hipotesis yang telah diajukan dalam bab 1. Untuk dapat memberikan deskripsi teoretis terhadap variabel yang diteliti, diperlukan adanya kajian teori yang mendalam. Selanjutnya, argumentasi atau hipotesis yang diajukan menuntut peneliti untuk mengintegrasikan teori yang dipilih sebagai landasan penelitian dengan hasil kajian mengenai temuan penelitian yang relevan.
            Bahan-bahan kajian pustaka dapat diangkat dari berbagai sumber seperti jurnal penelitian, disertasi, tesis, skripsi, laporan penelitian, buku teks, makalah, laporan seminar dan diskusi ilmiah, dan terbitan-terbitan resmi pemerintah dan lembaga-lembaga lain. Akan lebih baik jika kajian teoretis dan telaah terhadap temuan-temuan penelitian didasarkan pada sumber kepustakaan primer, yaitu bahan pustaka yang isinya bersumber pada temuan penelitian. Sumber kepustakaan sekunder dapat dipergunakan sebagai penunjang.
            Pemilihan bahan pustaka yang akan dikaji didasarkan pada dua kriteria, yaitu (1) prinsip kemutakhiran (kecuali untuk penelitian historis) dan (2) prinsip relevansi. Prinsip kemutakhiran penting karena ilmu berkembang dengan cepat. Sebuah teori yang efektif pada suatu periode mungkin sudah ditinggalkan pada periode berikutnya. Dengan prinsip kemutakhiran, peneliti dapat berargumentasi berdasar teori-teori yang pada waktu itu dipandang paling representatif. Hal serupa berlaku juga terhadap telaah laporan-laporan penelitian. Prinsip relevansi diperlukan untuk menghasilkan kajian pustaka yang erat kaitannya dengan masalah yang diteliti.
g. Metodologi Penelitian
            Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik atau tidak tergantung dari data yang diperoleh. Kualitas suatu penelitian juga didukung pula oleh proses pengolahan yang dilakukan. Oleh sebab itu, variabel yang dipergunakan, alat-alat pengumpulan data, desain penelitian, dan alat-alat analisis serta hal-hal yang dianggap perlu dalam penelitian harus tersedia. Metode penelitian dianggap paling penting dalam menilai kualitas hasil penelitian. Keabsahan suatu penelitian ditentukan oleh metode penelitian.
            Metode penelitian secara umum meliputi subjek penelitian, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, dan analisis data. Pada tahap subjek penelitian, mahasiswa menerangkan target populasi penelitian dan atau sampel penelitian yang relevan dengan tujuan penelitian. Pada tahap pengambilan sampel, mahasiswa menerangkan cara pengambilan data penelitian sehingga data yang didapat adalah data yang refresentatif. Misalnya menjelaskan bahwa pengambilan sampel penelitian dilakukan secara random atau tidak(probabilitas atau nonprobabilitas). Pada tahap teknik pengumpulan data, mahasiswa menerangkan prosedur atau cara yang dilakukan dalam rangka memperoleh data. Pada tahap analisis data, mahasiswa menerangkan alat bantu statistik atau lainnya yang akan digunakan untuk menganalisis data atau menguji hipotesis yang telah diperoleh.
2.2.3 Bagian Akhir
            Bagian akhir proposal hanya terdiri dari jadwal penelitian, daftar pustaka, dan lampiran. Jadwal penelitian menggambarkan tahap-tahap penelitian, rincian kegiatan pada setiap tahap, dan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan setiap tahap. Jadwal penelitian dapat disajikan dalam bentuk matriks atau uraian. Bagian daftar pustala hanya membuat pustaka yang diacu dalam usulan penelitian. Penulisan daftar pustaka, baik yang sudah terbit maupun yang belum terbit, disususn menurut abjad nama akhir penulis pertama. Lampiran, kalau diperlukan, terdapat keterangan atau informasi yang diperlukan pada pelaksanaan penelitian misalnya kuesioner.
  
                

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cara Membuat Pokok Masalah Penulisan Makalah"

Post a Comment