Berita Hangat Hari Ini

Cara Pemberian Pupuk Pada Tanaman Jagung

Cara dan waktu pemberian pupuk :
· Pemupukan dasar : Pupuk kotoran sapi diberikan saat tanam untuk menutup lubang benih (+ 1 genggam/lubang ).

· Pemupukan 1 : Pada saat tanaman berumur 7 – 10 hari setelah tanam (hst) dipupuk dengan urea 100 kg/ha + 50 kg SP36/ha. Pupuk diberikan disamping tanaman dalam lubang dan ditutup tanah.

· Pemupukan II : Pada saat tanaman berumur 25 – 30 hst dipupuk dengan urea 150 kg/ha. Pupuk diberikan disamping tanaman dalam lubang dan ditutup tanah.

· Pemupukan III : Pada saat tanaman berumur 45 hst dipupuk dengan urea 100 kg/ha. Pupuk diberikan disamping tanaman dalam lubang dan ditutup tanah.

Penyiangan I : Dengan memberikan herbisida Gramoxone 1 liter/ha. Cara pemberiannya dengan menggunakan sprayer yang nozzlenya mengarah ke bawah dan diberi pelindung (sungkup) agar tidak mengenai secara lengsung. Waktu aplikasinya antara tanaman berumur 15 – 20 hst.

Penyiangan II: Saat setelah pemupukan II dengan herbisida Gramoxone 1 liter/ha.

a. Produktifitas Pertanaman Jagung

Produktivitas pertanaman, berupa berat tongkol panen dengan kadar air panen antara 28,8 – 31,8%, diukur berdasarkan ubinan pada luasan 9 m2 yang selanjutnya dikonversi keluasan satu hektar. Ubinan dilakukan terhadap 4 petani koperator kemudian dibandingkan dengan hasil ubinan petani non koperator dilokasi hamparan yang sama.

Produktivitas dalam bentuk bobot tongkol panen pada petani koperator sekitar 11,07 – 12,5 t/ha dengan rata-rata 11,92 t/ha pada kadar air sekitar 28,8 – 31,8%. Setelah dipipil dan dikonversi ke kadar air 15%, maka diperoleh bobot biji kering berkisar 7,11 – 8,38 t/ha dengan rata-rata 7,87 t/ha (Tabel 5). Pada petani non koperator dengan menggunakan teknologi petani, hasil yang diperoleh lebih rendah dibanding para petani koperator kecuali petani non koperator 2 dapat mencapai hasil tongkol panen 13,0 t/ha tongkol basah pada kadar air 30% karena tanaman tersebut ditanam pada kawasan yang mempunyai sumber air (lahan sawah yang tidak dapat ditanami padi karena lokasinya agak tinggi namun masih dapat memperoleh untuk kecukupan tanaman jagung). Petani non koperator 1, 3 dan 4 lokasinya pada lahan kering dan hanya berharap pada air hujan (sama kondisi lahannya dengan petani koperator.

Para petani koperator dan non koperator yang sering berkunjung ke lapangan mengatakan bahwa mereka tertarik pada varietas Lamuru karena:

· Hasilnya cukup tinggi walaupun selama pertumbuhan tanaman pernah mengalami stres air dimana jagung hibrida pada wilayah yang sama hasilnya menurun sampai 50% dari hasil yang diperoleh biasanya (pada saat tidak terjadi stres air).

· Warna biji yang kuning cerah dan keras disenangi oleh pedagang dan harga jual yang ditentukan oleh para pedagang pengumpul dinilai sama dengan BISI-2 yang merupakan jagung primadona pada wilayah tersebut.

· Posisi letak tongkol cukup tinggi sehingga menyulitkan anjing untuk mengambil tongkol dan dari segi pengupasan tongkol saat panen juga masih bisa dijangkau oleh anak-anak karena bila kesulitan panen tanaman bisa direbahkan/miringkan

· Kelobotnya mudah dikupas walaupun kelobot Lamuru lebih tebal dibanding BISI-2 dan mudah dipetik (dipuntir) pada saat panen sehingga pemanen bisa memperoleh upah panen yang lebih banyak karena panenan dapat dilakukan lebih cepat. Perlu diketahui bahwa upah panen di wilayah ini dilakukan secara borongan (rata-rata Rp 5.000/kw tongkol kupas yang telah siap diletakkan di pinggir jalan).

· Sebagai jagung muda, Lamuru rasanya lebih manis dibanding C7 dan BISI-2

· Varietas Lamuru merupakan jagung bersari bebas sehingga petani sangat berharap dapat memperoleh benih dengan harga yang murah dan dapat diregenerasi sampai turunan ke 4 (BR4) yang penting isolasi waktu dapat dikendalikan secara maksimal.
Sumber ntb.litbang.deptan.go.id/ind/2004/TPH/budidayajagung.doc

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cara Pemberian Pupuk Pada Tanaman Jagung"

Post a Comment