Variabel didefinisikan sebagai “something that may vary or differ” (Brown, 1998:7). Definisi lain yang lebih detil mengatakan bahwa variable “ is simply symbol or a concept that can assume any one of a set of values” (Davis, 1998:23). Definisi pertama menyatakan bahwa varibel ialah sesuatu yang berbeda atau bervariasi, penekanan kata sesuatu diperjelas dalam definisi kedua yaiu symbol atau konsep yang diasumsikan sebagai seperangkat nilai-nilai. Definisi abstrak tersebut akan lebih jelas bila diberi contoh sebagai berikut:
- Hubungan antara intelejen dengan prestasi belajar
- Pengaruh warna terhadap minat beli sepeda motor
- Hubungan antara promosi dengan volume penjualan
Contoh-contoh variable ialah: inteljen, prestasi belajar, warna, minat beli, promosi dan volume penjualan
- 7.2. Tipe-Tipe Variabel
- 7.2.1. Variabel Bebas (Independent variable)
Variabel bebas merupakan variable stimulus atau variable yang mempengaruhi variable lain. Variable bebas merupakan variable yang faktornya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi.
Pada contoh di atas, “warna” adalah variable bebas yang dapat dimanipulasi dan dilihat pengaruhnya terhadap “minat beli”, misalnya apakah warna merah sepeda motor dapat menimbulkan minat beli konsumen terhadap sepeda motor tersebut.
- 7.2.2. Variabel Tergantung (dependent variable)
Variabel tergantung adalah variable yang memberikan reaksi / respon jika dihubungkan dengan varibel bebas. Variabel tergantung adalah adalah variable yang faktornya diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh varaibel bebas. Pada contoh pengaruh warna terhadap minat beli sepeda motor, maka variable tergantungnya ialah “minat beli”. Seberapa besar pengaruh warna merah terhadap minat beli konsumen terhadap sepeda motor tersebut. Untuk meyakinkan pengaruh variable bebas warna merah terhadap minat beli maka warna merah dapat diganti dengan warna biru. Jika besaran pengaruhnya berbeda maka manipulasi terhadap varibel bebas membuktikan adanya hubungan antara varaibel bebas warna dan minat beli konsumen.
7.2.3. Hubungan Antara Variabel Bebas dan Variabel Tergantung
Pada umumnya orang melakukan penelitian dengan menggunakan lebih dari satu varibel, yaitu variable bebas dan variable tergantung. Kedua varibel tersebut kemudian dicari hubungannya.
Contoh 1
- Hipotesis penelitian: Ada hubungan antara “gaya kepemimpinan” dengan “kinerja” pegawai
- Variabel bebas: gaya kepemimpinan
- Variabel tergantung: minat beli
Gaya kepemimpinan mempunyai hubungan dengan kinerja pegawai, misalnya gaya kepemimpinan yang sentralistis akan berdampak terhadap kinerja pegawai secara berbeda dengan gaya kepemimipinan yang bersifat delegatif.
Contoh 2
- Hipotesis penelitian: Ada hubungan antara promosi dengan volume penjualan
- Variabel bebas: promosi
- Variabel tergantung: volume penjualan
Promosi mempunyai hubungan dengan ada dan tidaknya peningkatan volume penjualan di perusahaan tertentu.
7.2.4. Variabel Moderat (Moderate variable)
Variabel moderat adalah variable bebas kedua yang sengaja dipilih oleh peneliti untuk menentukan apakah kehadirannya berpengaruh terhadap hubungan antara variable bebas pertama dan variable tergantung. Variabel moderat merupakan variable yang faktornya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk mengetahui apakah varaibel tersebut mengubah hubungan antara variable bebas dan variabel tergantung.
Pada kasus adanya hubungan antara warna sepeda motor dengan minat beli, peneliti memilih variable moderatnya ialah “harga”. Dengan dimasukannya variabel moderat harga, peneliti ingin mengetahui apakah besaran hubungan kedua varibel tersebut berubah. Jika berubah maka keberadaan variable moderat berperan, sedang jika tidak berubah maka variable moderat tidak mempengaruhi hubungan kedua variabel yang diteliti.
Contoh lain:
- Hipotesis: Ada hubungan antara promosi di media televisi dengan meningkatnya kesadaran merek handphone Samsung di kalangan konsumen
- Variabel bebas: promosi
- Variabel tergantung: kesadaran merek
- Variable moderat: media promosi
- Variabel Kontrol (Control variable)
Dalam penelitian peneliti selalu berusaha menghilangkan atau menetralkan pengaruh yang dapat menganggu hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung. Suatu varaibel yang pengaruhnya akan dihilangkan disebut variabel kontrol. Variable kontrol didefinisikan sebagai variabel yang faktornya dikontrol oleh peneliti untuk menetralisasi pengaruhnya. Jika tidak dikontrol varaibel tersebut akan mempengaruhi gejala yang sedang dikaji.
Contoh:
- Hipotesis: ada pengaruh kontras warna baju terhadap keputusan membeli di kalangan wanita
- Variabel bebas: kontras warna
- Variabel tergantung: keputusan membeli
- Variabel kontrol: wanita (jenis kelamin)
Pada kasus penelitian di atas variable kontrolnya jenis kelamin wanita. Asumsi peneliti hanya wanita saja yang terpengaruh kontras warna baju jika mereka ingin membelinya.
- Variable pengganggu (intervening variable)
Variabel bebas, tergantung, kontrol dan moderat merupakan variable-variabel kongkrit. Ketiga variable, yaitu variable bebas, kontrol dan moderat tersebut dapat dimanipulasi oleh peneliti dan pengaruh ketiga varaibel tersebut dapat dilihat atau diobservasi. Lain halnya dengan variable pengganggu, variable tersebut bersifat hipotetikal artinya secara kongkrit pengaruhnya tidak kelihatan, tetapi secara teoritis dapat mempengaruhi hubungan antara varaibel
bebas dan tergantung yang sedang diteliti. Oleh karena itu, variable pengganggu didefinisikan sebagai variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan varaibel yang sedang diteliti tetapi tidak dapat dilihat, diukur, dan dimanipulasi; pengaruhnya harus disimpulkan dari pengaruh-pengaruh variabel bebas dan variable moderat terhadap gejala yang sedang diteliti.
Contoh:
- Hipotesis: Jika minat terhadap tugas meningkat, maka kinerja mengerjakan tugas tersebut akan semakin meningkat
- Variabel bebas: minat terhadap tugas
- Variabel tergantung: kinerja dalam mengerjakan tugas
- Variabel penganggu: proses belajar
Keterangan kasus di atas adalah sebagai berikut jika mahasiswa tertarik terhadap tugas yang diberikan oleh dosen, maka hasilnya akan baik. Besar kecilnya kinerja dipengaruhi oleh minat; sekalipun demikian hasil akhir pengerjaan tugas tersebut dipengaruhi oleh factor mahasiswa belajar atau tidak terlebih dahulu dalam mengerjakan tugas tersebut. Dengan minat yang tinggi dan persiapan belajar yang baik, maka kinerjanya akan semakin besar.
Contoh 2:
- Hipotesis: Layanan yang baik mempengaruhi kepuasan pelanggan
- Variabel bebas: layanan yang baik
- Variabel tergantung: kepuasan pelanggan
- Variabel pengganggu: kualitas jasa / produk
Pada umumnya layanan yang baik akan memberikan kepuasan yang tinggi terhadap pelanggan; sekalipun demikian kualitas jasa akan mempengaruhi hubungan variabel layanan dengan variabel kepuasan. Layanan baik belum tentu memberikan kepuasan kepada pelanggan jika kualitas jasanya atau produknya rendah. Misalnya sebuah toko sepatu memberikan layanan yang baik kepada pelanggannnya. Ketika seorang pembeli mengetahui bahwa sepatunya sobek pada bagian tertentu maka tingkat kepuasannya akan turun.
7.2.7. Skema Hubungan Variabel
Skema hubungan antar variable menunjukkan adanya pengaruh variable bebas, moderat, kontrol dan pengganggu terhadap variabel tergantung. Skema di bawah ini merupakan model pertama oleh Tuckman (Tuckman 1978:70)
Variabel Moderat à Variabel Bebas à Variabel Pengganggu à Variabel Tergantung à Variabel Kontrol
Skema di atas dapat dibaca sebagai berikut, focus utama adalah variable bebas dan variable tergantung, peneliti dapat juga mempertimbangkan variable-variabel lainnya yaitu variable moderat dan variable kontrol.
Hubungan variable bebas dengan variable tergantung melalui suatu label yang disebut variable pengganggu. Variabel ini bersifat hipotetikal, artinya secara fakta tidak nampak tetapi secara teoritis ada dan mempengaruhi hubungan antara variable bebas dan tergantung.
Skema model kedua dibuat oleh Brown (Brown 1988:13) sebagai berikut:
- Variabel Bebas à Variabel Moderat à Variabel Pengganggu à Variabel Tergantung à Variabel Kontrol
Skema Brown dapat dibaca sebagai berikut: hubungan sentral dalam studi ialah antara variable bebas dan variabel tergantung.
Panah-panah tersebut lebih menunjukkan arah focus pemikiran peneliti dan desain penelitian, daripada hubungan sebab akibat. Dengan demikian focus variable adalah varaibel tergantung.
Pada tahap awal penelitian dilakukan hanya untuk menentukan efek variabel bebas terhadap variable tergantung. Variabel penganggu berfungsi sebagai label terhadap hubungan kedua varaibel tersebut atau proses yang menghubungkan antara variable bebas dan variable tergantung tetapi tidak terobservasi. Peneliti juga boleh mempertimbangkan adanya variable bebas lainnya, yaitu variabel moderator yang akan digunakan untuk menentukan apakah akan ada perubahan pada hubungan antara variable bebas dan variable tergantung jika variable moderator dimasukkan kedalam penelitiannya. Peneliti juga boleh mengontrol variable bebas lainnya jika yang bersangkutan ingin menetralisasi, ataupun menghilangkan pengaruh variabel kontrol.
7.2.8. Contoh Kasus
Mengukur metode dalam mengajar terhadap prestasi mahasiswa. Asumsi peneliti ialah ada variable- variable lain yang mempengaruhi, yaitu kepribadian mahasiswa, jenis kelamin dan sarana formalitas di kelas.
- Variabel bebas: Metode
- Variabel tergantung: prestasi belajar
- Variabel moderator: kepribadian mahasiswa
- Variabel kontrol: jenis kelamin
- Variabel pengganggu: sarana formalitas di kelas
Keterangan dari kasus di atas adalah sebagai berikut: Peneliti ingin mengetahui ada dan tidaknya pengaruh metode mengajar dengan prestasi mahasiswa. Metode mengajar merupakan variable bebas dan prestasi mahasiswa merupakan variable tergantung.
Peneliti juga mempertimbangkan adanya factor lain yang mempengaruhi hubungan dua variable tersebut, yaitu kepribadian mahasiswa. Variabel kepribadian mahasiswa sengaja dipilih untuk menentukan apakah kehadirannya mempengaruhi hubungan antara variable bebas dan variable tergantung.
Peneliti bermaksud menetralisasi kemungkinan berpengaruhnya factor jenis kelamin, oleh karena itu jenis kelamin akan dikontrol sebagai variable kontrol. Tujuannya ialah menghilangkan kemungkinan munculnya kerancuan akibat factor tersebut. Secara teori sarana formalitas di kelas akan mempengaruhi hubungan antara metode mengajar dan prestasi mahasiswa. Maka sarana formalitas di kelas dijadikan sebagai variable pengganggu.
0 Response to "MENGIDENTIFIKASI DAN MENAMAI VARIABEL"
Post a Comment