Epidemiologi 
� Pejamu abnormal atau mengalami imunosupresi (seperti pada diabetes, HIV, usia lanjut) 
� Bakteremia sekunder karena IVDA, endokarditis, atau infeksi kulit; juga dapat terjadi karena 
inokulasi langsung atau penyebaran dari sebuah fokus yang berdampingan (seperti pada 
selulitis, bursitis septik, osteomielitis) 
� Sendi yang rusak akibat RA, OA, gout, atau trauma 
Mikrobiologi 
� Kokus gram positif : S. aureus (paling sering), S. epidermidis (pasca-tindakan, sendi-sendi 
prostetik), streptokokus 
� Batang gram negatif : E. Coli, Pseudomonas dan Serratia (terutama pada IVDA) 
Manifestasi klinis 
� Onset akut artritis monoartikular (>80%) dengan rasa nyeri, pembengkakan, dan hangat pada 
sendi 
� Lokasi : lutut (paling sering), panggul, pergelangan tangan, bahu, pergelangan kaki, pada 
IVDA, cenderung untuk melibatkan daerah lain seperti sendi sakroiliaka, simfisis pubis, 
sternoklavikular dan sendi manubrium sterni 
� Pada lutut, bursitis pra-patela septik harus dibedakan dengan efusi lutut intra-artikular septik 
Infeksi intra-artikular � nyeri ekstrem bila fleksi dan � jangkauan gerak 
Bursitis pra-patela � pembengkakan berbentuk kubah diatas patela, tanpa efusi intra-artikular 
� Gejala konstitusional : demam, menggigil, berkeringat, malaise, mialgia, nyeri 
� Infeksi dapat dilacak dari tempat awal untuk membentuk fistula, abses, osteomielitis. 
Pemeriksaan diagnostik 
� Leukositosis dengan pergeseran ke kiri 
� Artrosentesis sebaiknya dilakukan secepatnya bila dicurigai 
Hati-hati untuk tudak melakukan punksi melalui daerah yang terinfeksi karena dapat 
memasukkan infeksi ke dalam rongga sendi 
Cairan sinovial: hitung sel Leukosit biasanya >50.000, >90% PMN (catatan : kristal � tidak 
menyingkirkan artritis septik) 
Pewarnaan gram � pada ~75% infeksi stafilokokus, ~50% infeksi batang gram negatif kultur 
� >90% kasus 
� Kultur darah : � pada >50% kasus 
� Radiografi konvensional seperti biasanya jarang membantu sampai ~2 minggu setelah infeksi, 
pada saat itu dapat melihat erosi tulang, penyempitan rongga sendi, osteomielitis, periositisis 
� CT dan MRI berguna terutama terhadap infeksi panggul yang dicurigai atau abses epidural 
GONOKOKUS 
Epidemiologi 
� Prevalensi 0,5-3% di Amerika Serikat. Tipe infeksi artritis yang paling sering pada orang muda 
� Pejamu normal dan pasien, dengan defisiensi jika komplemen C5-C8 adalah komponen 
terminal 
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software 
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. 
Buku Saku Klinis INFEKSI 
� Perbandingan laki-laki : permpuan =4 : 1. insiden � sewaktu mens, kehamilan dan periode 
pasca melahirkan. Insiden � pada laki-laki homo jarang setelah usia 40 tahun 
Manifestasi klinis 
� Dimulai dengan infeksi mukosa (seperti : endoserviks, uretra atau faring) yang sering 
asimtomatik 
� Prodormal : poliartralgia migrans 1-4 hari (pergelangan tangan, lutut, pergelangan kaki, siku) 
� Onset akut tenosinovitis (60%) pada pergelangan tangan, jari tangan, pergelangan kaki, jari 
kaki 
� Monoartritis purulenta (40%) biasanya lutut, pergelangan tangan, atau pergelangan kaki 
� Ruam kulit (>50%): papula nekrotik, makula dan pustula pada dasar yang eritematosus di 
ekstremitas dan tubuh 
� Demam (<50 div="" nbsp="">50>
� Manifestasi yang lebih jarang : perikarditis, meningitis, aortitis, endokarditis, miokarditis, 
osteomielitis, hepatitis 
Pemeriksaan diagnostik 
� Leukositosis dengan pergeseran ke kiri; � ESR 
� Artrosentesis sebaiknya dilakukan segera setelah ada kecurigaan 
Hati-hati untuk tidak melakukan punksi malalui daerah yang terinfeksi karena dapat 
memasukkan infeksi ke dalam rongga sendi 
Cairan sinovial : hitung sel leukosit >30.000, predominan PMN (catatan : kristal � tidak 
menyingkirkan artritis septik!) 
Pewarnaan gram�pada ~25% kasus 
Kultur � pada lebih dari 50% kasus bila dilakukan kultur anaerobik pada media Thayer-Martin 
PCR terhadap DNA gonokokus 
� Kultur darah : lebih mungkin � pada tenesinovitis; jarang pada monoartritis 
� Pewarnaan gram dan kultur lesi kulit yang kadang-kadang positif. 
� Kultur servikal, uretra, tenggorokan, dan rektum menggunakan PCR 
PENATALAKSANAAN 
Terapi 
� Antibiotik yang sesuai dipandu berdasarkan pewarnaan gram 
Pewarnaan gram Regimen Antibiotik 
Kokus gram positif Nafsilin 2 g IV setiap 4 jam atau Vankomisin 1 g IV setiap 
12 jam bila dicurigai MRSA (seperti: pasien yang dirawat 
di Rumah Sakit) 
Kokus gram negatif Seftriakson 1-2 g IV 4 x sehari 
Batang gram negatif Seftriakson 1-2 g IV 4 x sehari + aminoglikosida antipseudomonas 
bila curiga IVDA 
Tidak tampak 
organisme 
Nafsilin + seftriakson + aminoglikosida anti pseudomonas 
bila curiga IVDA 
� Regimen antibiotik kemudian disesuaikan berdasarkan pada data kultur dan sensitivitas serta 
respons klinis 
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software 
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only. 
Buku Saku Klinis INFEKSI 
� Apirasi lokal atau drainasa/lavase pembedahan 
� Bila artritis gonokokus � uji terhadap HIV, sifilis, dan klamidia 
� Prognosis : bila sepsis poliartikular non-gonkokkus, mortalitas = 30%
0 Response to "ARTRITIS INFEKSIOSA � NONGONOKOKUS"
Post a Comment