Berita Hangat Hari Ini

Prinsip -Prinsip Komunikasi Krisis


Menurut Fearn –Branks, crisis in major occurance with potentially negative outcome affecting an organization, company or industry, as well as its publics, services or good name ( krisis adalah situasi atau kejadian besar dengan dampak negatif yang secara potensial memengaruhi sebuah organisasi atau industry, termasuk publiknya, produknya, jasanya dan nama baiknya.


Apakah suatu krisis menjadikan suatu organisasi menjadi lebih baik atau lebih buruk sangat bergantung pada bagaimana pihak manajemen memersepsi dan merespons situasi tersebut atau sangat bergantung pada pandangan sikap dan tindakan yang diambil terhadap krisis tersebut. (Dr. Elvinaro Ardianto, M.Si, Public Relations.2011.Hal.305)


Prinsip –Prinsip komunikasi krisis, yaitu komunikasi yang proaktif dan responsif yang factual:

1. Kumpulkan semua fakta yang ada. Secepatnya seteleh krisis mulai, kumpulkan semua fakta yang diketahui pada waktu krisis mulai. Pastikan bahwa up date didapat secara kontiniu mengenai semua fakta, mengenai keadaan informasi yang adapada waktu krisis. Ingat jangan menghiraukan spekulasi, konsentrasi pada fakta : kenyataan dari situasi / informasi yang ada.

2. Putuskan fakta yang mana yang dapat disiarkan dan kapan waktu yang tepat untuk menyiarkannya. Manajemen pengambilan keputusan pada saat ini penting karena inplikasi operasional dan hokum yang terlibat di dalamnya. Jika terdapat fakta yang tidak dapat disiarkan, bersiap –siaplah untuk menerangkan mengapa fakta tersebut tidak dapat disiarkan, dan bersiaplah memberi respons terhadap fakta tersebut pada waktu fakta ini diberikan. Bocoran informasi dan kejutan sering terjadi, oleh karena itu persiapan menghadapi hal tersebut sangat penting.

3. Mulai membuka jalur komunikasi secepat mungkin. Hubungi media massa sebelum mereka mempertanyakan dan mengejar anda. Komunikasikan fakta kepada seluruh pegawai dan kelompok target sebelum rumor negative mulai menyebar. Dengan mongomunikasikan fakta secara proaktif, anda meminimalisasikan spekulasi yang dapat membawa krisis ini ke situasi yang lebih buruk.

4. Memberikan tanggapan /jawaban secara terus terang dan terbuka dengan informasi yang factual. Juru bicara perusahaan pada situasi krisis harus siap setiap saat. Jawaban yang yang berisikan fakta atas setiap pertanyaan harus diberikan secepatnya. Jika fakta belum didapat., katakan bahwa Anda akan menghubungi mereka kembali secepatnya setelah ada fakta. Di dalam krisis, follow up sangat penting. Perusahaan tidak akan bisa lari atau bersembunyi.

5. Tunjukan keprihatinan /perhatian perusahaan. Tunjukan bahwa perusahaan melakukan segala cara untuk memecahkan masalah/ problem krisis yang terjadi “ inilah yang sedang kami lakukan …. Inilah yang kami jalankan untuk menjamin bahwa situasi yang sama tidak akan terulang kembali” selain itu., lakukan apa yang telah dikatakan.

6. Berkomunikasi secara terus menerus. Sediakan perkembangan factual secara continiu. Se makin banyak informasi yang disediakan, semakin sedikit kemungkinan masyarakat akan bertanya dan mencari tahu, ini sangat penting terutama bagi para pegawai dan media massa.

Dengan memiliki program persiapan krisis dan menjalankan enam prinsip dasar di atas, sebuah perusahaan akan dapat memperkecil akibat negatif jangka panjang dari situasi krisis, dengan meletakkan posisi perusahaan sebagai perusahaan yang memiliki perhatian tinggi dan sebagai corporate citizen ( warganegara korporat) yang bertanggung jawab. (Dr. Elvinari Ardianto, M.Si. 2011 Hal.308-309).

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Prinsip -Prinsip Komunikasi Krisis"

Post a Comment