PR merupakan bagian intergral yang tak terpisahkan dari kegiatan usaha atau bisnis. Erdward L. Berneys dalam bukunya Public Relations menyatakan bahwa PR mempunyai 3 macam arti yaitu:
1. Memberi informasi kepada masyarakat
2. Melakukan persuasi yang dimaksudkan untuk mengubah sikap dan tingkah laku masyarakat terhadap lembaga, demi kepentingan kedua belah pihak.
3. Usaha untuk mengintegrasikan sikap atau perbuatan masyarakat dan sebaliknya.
Menurut Istitute Of Public Relations, United Kingdom, PR merupakan upaya yang disengaja, direncanakan dan dilakukan terus menerus untuk membangun dan menjaga adanya saling perngertian antarorganisasi dengan publiknya. (Rumanti OSF, 2002: 9).
Menurut Denny Griswold, PR merupakan fungsi manajemen yang mengevaluasi perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur organisasi dengan interest public dan melaksanakan program tindakan (komuniksi) untuk mendapatkan pemahaman dan pengertian publik (Rumanti OSF, 2002: 9)
Dalam PR ada dua aspek yang melekat secara hakiki:
Pertama: Sasaran PR adalah publik internal dan publik ekternal. Publik Internal adalah orang-orang yang berada atau tercakup dalam organisasi, seluruh karyawan dari top manajemen sampai pada seluruh jajaran terbawah. Publik eksternal adalah orang-orang di luar organisasi yang terkait dan yang diharapkan akan ada hubungannya.
Kedua: Kegiatan PR adalah komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik. Ini berarti bahwa di dalam penyampaian informasi, baik kepada publik internal maupun publik ekternal harus terjadi umpan balik. Dengan demikian setiap kali melakukan kegiatan PR, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efek komunikasi yang dilakukan. Opini publik menguntungkan kedua belah pihak.
PR merupakan multi disiplin ilmu: artinya ilmu – ilmu lain memberi sumbangan untuk mewujudkan berdirinya PR sebagai ilmu. Ilmu-ilmu tersebut adalah:
Ilmu Komunikasi – Ilmu Opini Publik
Ilmu Manajemen – Ilmu Advertensi
Ilmu Psikologi
DEFINISI PUBLIC RELATIONS
Definisi menurut Institute of Public Relations (IPR) – British:
“Praktik PR adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya.” (Jefkins, 1992: 8)
Definisi menurut International Public Relations Association (IPRA)- Den Haag: “Public manajemen merupakan fungsi manajemen yang direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasi-organisasi, lembaga-lembaga umum dan pribadi dan digunakan untuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang ada hubungannya dan diduga ada kaitannya, dengan cara menilai opini publik dengan tujuan sedapat mungkin menghubungkan kebijaksanaan dan ketatalaksanaan guna mencapai kerja sama yang lebih produktif, dan untuk memenuhi kepentingan bersama yang lebih efisien.” (Rumanti OSF, 2002: 11)
Definisi PR menurut Frank Jefkins:”…sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organsasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian”. (Jefkins, 1992: 9
APA PERBEDAAN HUMAS DENGAN PR
Humas singkatan dari Hubungan Masyarakat, biasanya dimiliki oleh pemerintah. PR Public Relations biasanya ada di perusahaan swasta.
Humas tidak menempatkan pimpinan di top manajemen. Padahal syarat PR adalah sejajar dengan Top Manajemen.
Biasanya ada sebagai pelengkap, fungsinya tidak sama dengan PR.
SEJARAH PUBLIC RELATIONS
Di Inggris: (Jefkins, 1992, 4-5)
Fungsi kehumasan pada lembaga pemerintahan di Inggris sudah ada sejak 1809, dimana Departemen Keuangan Kerajaan Inggris menunjuk seorang juru bicara resmi.
Tahun 1854, Dinas Pos Kerajaan Inggris, dalam salah satu laporan tahunannya yang pertama mengajukan perlunya penjelasan secara luas atas pelayanan yang dilakukannya kepada masyarakat umum.
1912 taktik kehumasan yang lebih rinci dan terarah mulai digunakan oleh pemerintah Inggris. Lloyd George yang menjabat sebagai Chancellor of the Exchequer atau Bendahara Negara mengorganisir sebuah tim tersendiri yang khusus bertugas untuk memberi penjelasan perihal rancangan pensiun bagi kaum lanjut usia yang pertama di dunia kepada masyarakat luas.
Antara 1926-1933 di Inggris berlangsung suatu upaya terbessar pada zamannya. Ketika itu, Sir Stephen Tallents, atas nama Dewan Pemasaran Kerajaan (Empire Marketing Board) sengaja menyediakan dan membelanjakan satu juta poundsterling jumlah yang sangat besar pada waktu itu untuk menjadikan buah-buahan serta berbagai macam produk Inggris lainnya lebih dikenal oleh rakyatnya sendiri. Usaha kehumasan besar-besaran tersebut melalui serangkaian film, poster-poster dan pameran. Sir Stephen Tallents kemudian menjadi presiden pertama bagi sebuah lembaga formal pertama yang bertujuan mengembangkan bidang kehumasan, yakni Istitute of Public Relations (IPR) pada tahun 1948. Namanya lantas diabadikan menjadi suatu tanda penghargaan tahunan (Sir Stephen Tallents Medal) yang disampaikan secara langsung oleh presiden IPR kepada tokoh-tokoh tertentu yang dinilai berjasa dalam bidang kehumasan.
**** **** ****
REFERENCE
Jefkins, Frans, Public Relations, Edisi Indonesia, Pentj. Haris Munandar, Erlangga, Jakarta, 1992.
Rumanti, Sr. Maria Assumpta, Dasar-Dasar Public Relations, Teori dan Praktik, Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 2002.
Note:
Resum ini kami buat khusus untuk kepentingan perkuliahan di Instituto Profissional de Canossa (IPDC), Dili, Timor Leste.
0 Response to "Apa Itu Public Relation "
Post a Comment