Ö Kwasiorkor : BB > 80% P50 nilai baku disertai edema
Ö Marasmus : BB < 60% P50 nilai baku tanpa edema
Ö Marasmus kwasiorkor : BB < 60% P50 nilai baku dengan edema
MALNUTRISI DISERTAI OLEH:
Ö Tulang belulang menonjol
Ö Abdomen buncit, bokong rata
Ö Jaringan lemak minimal
Ö Turgor kulit <, edema
Ö Rambut kering, merah jagung
Ö Kulit bersisik, cengeng
GIZI LEBIH
Ö

===================== TANDA VITAL ====================
NaDi
TeKanaN Darah
PeRnaPAsan
SuHu
- Nadi -
yang dinilai adalah:
µ frekuensi/ laju nadi
o dihitung saat tidur
o ditulis keadaan saat dihitung
o disertai frekuensi denyut jantung (pulsus defisit)
o Tachycardi (laju nadi/ denyut jantung lebih cepat dr normal) terdapat saat:
§ demam
§ aktivitas fisis, anxietas
§ miocarditis, gagal jantung – tireotoksikosis → tidak ada kelainan organis
§ dehidrasi, renjatan
§ demam; kenaikan 1°C → naik 15 – 20/ menit kecuali:
· pada demam typhoid bradikardi relatif → tidak secepat dari normal
· pada demam rematik kenaikan lbh tinggi
o Bradikardia (laju denyut jantung lebih lambat dari normal)
Bradikardi sinus:
§ Tekanan intrakranial ↑, sepsis
§ Hipotiroidisme
§ Anorexia nervosa
§ Intoksikasi digitalis
§ Olahragawan
§ Blok jantung komplit (myocarditis difterika)
µ Ekualitas nadi (keteraturan sama/ tidak ekstremitasnya)
o Isi nadi normal sama pada 4 ekstremitas
o Ekstremitas atas kuat – ekstremitas bawah lemah → koarktasio aorta
o Ekstremitas atas lemah – ekstremitas bawah kuat → penyakit TAKAYASU
µ Irama
o Normal: teratur
o Disritmia sinus
§ Inspirasi cepat (denyut nadi lebih cepat)
§ Ekspirasi lambat
Sering pada anak > 3 tahun → remaja
o Nadi irregular (extrasistole, fibrilasi atrium)
o Ketidakteraturan yg teratur:
§ Pulsus bigeminus → dek dek .... dek dek ....
§ Pulsus trigeminus → dek dek dek ... dek dek dek ...
µ kualitas nadi (perabaan nadi)
o pulsus seler/ waterhammer/ corrigan’s pulse: sgt kuat o.k beda tekanan sistole-diastole besar, terdapat pada:
§ pada insufisiensi aorta
§ ductus arteriosus persisten
§ fistula arterio – vena
§ tireotoksikosis dan anemia
o Isi nadi lemah terdapat pada
§ Kegagalan sirkulasi (renjatan)
§ Gagal jantung
o Pulsus parvus et tardus : nadi dg amplitudo rendah – teraba lambat naik
Terdapat pd stenosis aorta berat
o Pulsus alternans (denyut nadi selang seling kuat & lemah pd gagal jantung kiri)
o Pulsus paradoxus (inspirasi lemah dan ekspirasi kuat); ditemui pada :
§ Tamponade jantung (trdpt pengeluaran darah yang banyak di jantung)
§ Efusi perikardium
§ Perikarditis konstriktiva
- Tekanan Darah -
µ Ideal dilakukan/ dinilai pada ke 4 ekstremitas
µ Diperiksa pd 1 ekstremitas, klo denyut nadi ke-4 ekstremitas normal, yi diperiksa pd lengan atas kanan (krn menghindari koarktasio aorta prox/ a. subclavia pd lengan atas kiri)
µ Tekanan darah meninggi pada:
o Kelainan ginjal
o Tekanan intrakranial meningkat
o Hiperfungsi adrenal
µ Sistolik ↑ dan diastolik normal, terdpt pd:
o Duktus arteriosus persisten
o Insufisiensi aorta
o Fistula A-V
o Ansietas dan anemia (hiperkinetik)
µ Sistolik ↓ dan diastolik normal: pada stenosis aorta
µ Sistolik ↓ dan diastolik ↓: renjatan
µ Tekanan darah meningkat pada ekstremitas superior dan menurun pada ekstremitas inferior: pada koarktasio aorta
µ Penyakit TAKAYASU (pulseless dis – nadi tidak teraba): ekstemitas sup ↓/ O – inf N
µ Pulsus paradoksus (beda tekanan darah sistolik waktu insp dan ekspirasi > 10 mmHg) pada tamponade jantung dan gagal jantung berat, asma bronchitis [tekanan sistolik inspirasi lebih rendah drpd tekanan sistolik ekspirasi]
- Pernapasan -
I Frekuensi/ laju pernapasan
I Tipe/ pola
I Kedalaman
I Irama/ keteraturan
µ Tipe normal:
o Bayi: abdominal/ diafragmatikal (bila torakal lbh bsr dr abdomen → kelainan paru)
o Makin besar anak → torakal (7 – 8 th → torako abdominal)
µ Tipe Cheyne – Stokes
o Normal pd BBL/ prematur (cepat dalam → lambat dangkal → apneu beberapa saat)
o Hilang pada umur beberapa minggu
o Patologis: penyakit SSP
µ Tipe Kussmaul
o Cepat dan dalam
o Pada asidosis metabolik (dehidrasi, hipoxia, keracunan salisilat, dsb)
µ Pernapasan BIOT
Irama sama sekali tidak teratur (penyakit SSP)
µ Frekuensi Takipne/ cepat = dyspnoe
Pada berbagai penyakit paru ; Bronchopneumonia – cepat, tidak terlalu dalam
µ Bradipne
o Pd ggn pusat pernapasan – Tekanan intrakranial meningkat
o Alkalosis
µ Hiperpne (dalam) : pada asidosis, anoksia, kelainan SSP
µ Hipopne (dangkal) : pada gangguan SSP
µ Eupne : kedalaman normal
µ Dispne
o Kesulitan bernapas dengan tanda TRIAS BP:
§ Cuping hidung
§ Retraksi sub kost, intercostal, supra sternalis
§ Dpt dengan sianosis dan takipne
µ Ortopne
o Sulit bernapas bila tiduran → bertambah bila duduk/ berdiri
o Asma, gagal jantung, edema paru / epiglottis, fibrosis kistik, “croup” – konstruksi saluran napas
µ Dispne nocturnal paroxismal ada edema paru akut (stenosis mitral berat)
- Suhu (lama 3’) -
Diambil dari :
1. Suhu aksila (1°C lebih rendah dari rectal; N: 36 - 37°C)
2. Suhu rektum – praktis sekali lebih cepat (1’)
Ù Pada bayi < 2 tahun
Ù Diolesi vaselin
Ù Bayi posisi tidur miring, lutut bengkok
→ termometer. Columna vertebral
3. Suhu oral (0,5°C lebih rendah dari rectal)
Ù Pada anak > 6 tahun
Ù Sublingual
4. Hipertermia: suhu > 41°C
Dalam keadaan bahaya (turunkan suhu segera)
5. Hipotermia: < 35°C
Dpt fatal terutama pada bayi prematur, sepsis pd bayi, dehidrasi – renjatan
Pemeriksaan sistemik
µ Dari ujung rambut à ujung kaki
µ Pada bayi & anak kecil :
o Inspirasi
o Auskultasi
o Palpasi dan perkusi (perkusi tidak dilakukan pd anak-anak kecuali pada ascites)
o Pemeriksaan dengan alat (periksa tonsil)
Kulit, Rambut dan Kelenjar Getah Bening
kulit
µ Warna:
I Vitiligo (depigmentasi) – dt tak ada arti/awal tuberosklerosis/ penyakit neuroektoderm
I Depigmentasi umum/ albinisme
I Coklat gelap:
§ Penyakit addison
§ Thalassemia
§ Pasien dengan transfusi darah sering
I “cafe auldit” (coklat)/ coklat muda; masih normal sampai gejala bercak dengan diameter 1 – 1.5 cm pada anak < 5 tahun (bila lebih: penyakit Von Recklinghausen)
I Nevus pigmentosus (hiperpigmentasi menetap)
I Melanoma malignum sangat jarang pada anak (abu-abu)
I Pasca ruam campak (hiperpigmentasi sementara)
µ Spider nevi
§ Dari pembuluh kapiler bercabang seperti laba-laba
§ Sedikit di lengan dan wajah = normal
§ Di badan banyak: cirrhosis hepatis, hepatitis kronik
µ Sianosis
o Kebiruan pada kulit dan mukosa (kadar Hb reduksi > 5 g/dL)
o Macamnya:
§ Sianosis sentral
· Penyakit paru
I Atelectasis (alveole paru menutup)
I Pneumonia (radang paru)
I Sindroma gangguan pernapasan pada pneumonia
I Penyakit jantung bawaan sianotik
§ Sianosis lain
· Obstruksi saluran napas
· Kejang napas (breath holding spell) – tidak bisa napas tapi tidak lama, lalu bisa napas normal kembali
· Penyakit SSP
§ Sianosis differensial
· Bagian tubuh atas berbeda dengan bawah
(koarktasio aorta – praduktal) – ektremitas bawah lebih biru daripada atas
§ Sianosis tepi
· Sianosis di kapiler: kedinginan, dehidrasi, renjatan (kejang)
· Perban ketat
· Thrombo emboli
µ Ikterus
o Penilaian dengan sinar alamiah
o Hampir semua BBL icterus fisiologis (= keadaan bilirubin darah < 15 mg/dL)
o Terlihat kuning bila bilirubin > 5 mg/dl (pd neonatus) – belum bisa dikeluarkan normal karena hati belum sempurna
> 2mg/dl pada bayi dan anak (sudah jelas pada sclera, kulit, muka)
o Harus dibedakan dengan:
§ Karotenemia (kebanyakan makan vit A: wortel, pepaya) kuning pada telapak tangan/ kaki, tidak pada sklera
o Karena penyakit infeksi/ akibat obat (Rova.INH)
§ Hemolisis (bila hepar masih bagus maka ikterus tak tlalu tampak) [dewasa]
§ Infeksi hepatitis virus
§ Mononukleus infeksiosa
§ Leptospitosis, syfking (sifilis)
§ Obstruksi empedu (kebanyakan congenital pada bayi)
§ Sepsis
Bayi: bila darah pecah terlalu banyak dapat menjadi icterus oleh krn penimbunan bilirubin dalam darah krn fungsi hepar belum sempurna. Contoh: kelainan darah ibu dan anak – therapy: lakukan transfusi tukar
µ Hemangioma (Pembesaran kel kapiler – penonjolan pembuluh darah – bisa hilang sendiri
o Hemangioma kapilaris (kelopak mata, bibir atas, leher)
§ Rata, difus
Dapat disertai kejang : syndrome STURGE WEBER
§ Menimbul
· Batas tegas, lunak, berlobulasi
· Ada sejak lahir/ umur beberapa minggu
· Bertambah besar sampai 6 – 12 bulan à mengecil à hilang
o Hemangioma kavernosa
§ Sjk lahir/ pd masa bayi di kulit, bwh kulit, lbh dlm (kulit di atasnya dapat N/ ungu)
µ Ekzema
o Dermatitis atopik
§ Pada bayi di pipi/ dahi, dapat meluas ke kepala
§ Akut – subakut – kronik
§ Pada anak > besar : leher, lipat siku, lipat lutut
o Dermatitis kontak
§ Karena: sabun – bedak – bahan kosmetik – pakaian – bahan plastik
§ Prosesnya: eritema – edema – vesikula (berbatas tegas)
o Diaper rash (karena popok pada bayi)
o Dermatitis – sirkumonal (air liur)
o Dematitis – numularis (vesikel – eksudasi – krusta)
µ Pucat ó pada anemia (telapak tangan, kuku, conjungtiva, mukosa mulut)
µ Purpura
o merupakan perdarahan kulit dan selaput lendir
o petechiae (kecil)
o echimosis (besar), terdapat pada :
penyakit sistemik berat, sepsis, mengingokoksemia, endokarditis, penyakit perdarahan, ITP/ Idiopathic Thrombocytopenic Purpura, leukemia, DHF, pertusis)
µ Erythema
o Lesi kulit kemerahan à diaper rash
o Eritema multiforme (berbagai bentuk):
§ Serentak
§ Membesar ke perifer
§ Menipis ke tengah
o Eritema nodosum
§ Noduler
§ 2 – 4 cm
§ nyeri
§ terdapat pada:
· reaksi obat
· arthritis rheumatoid
· syndroma Steven Johnson
· Lupus Erithematous
· Tuberculosis
µ Urtikaria
o Merupakan bentuk eritema yang menimbul
o Dapat
§ Lokal
§ Generalisata
§ Tunggal
§ Konfluensi
§ Gatal
o Dasar alergi : obat/kosmetik, makanan (ikan, telur, kerang), gigitan serangga, inhalasi serbuk sari
µ Erysipelas – eritema lokal
o Lokal, nyeri
o Paling sering di daerah kaki
o Hangat – indurasi
o Tepi menimbul
o Oleh karena infeksi streptococcus (jadi hrs diberi antibiotik)
o Demam
Selulitis:
• Infeksi subkutis
• Tanpa batas jelas
• Eritema
• Pada thromboflebitis
µ Limfangitis superfisialis : mengikuti pembuluh limfe
µ Makula (lesi kulit):
o Tidak menimbul
o Timbul cepat
§ Eksantema
§ Pada campak, rubeola, dll
o Menyembuh dengan sisa hiperpigmentasi khas ± 2 minggu
o Mula-mula merah lalu menghitam – timbul pada satu temapat (bibir)
µ Papula (elevasi kulit/ subkutis, keras)
µ Vesikula : elevasi kulit bersisi cairan serosa (herpes)
µ Pustula : elevasi kulit berisi nanah (infeksi bakteri)
µ Ulkus : nekrosis superfisialis dan dalam kulit
µ Impetigo : koloni pustula oleh karena streptococcus/ staphylococcus
µ Furunkel
µ Karbunkel
µ Nodul subkutan :
o Subkutan
o O.K bekas suntik
o Abses steril dll
o Demam reumatik
o Lupus erythematous
µ Turgor kulit
o Diperiksa pada kulit abdomen
o Dicubit ó lambat kembali (dehidrasi, malnutrisi)
µ Kelembaban kulit
o Keringat banyak (palmaris : psikogen)
o anhidrosis
µ Tekstur kulit
o Kasar: pada defisiensi vitamin A, hipotiroid, paratiroid
o Icthyosis : kasar kering seperti sisik ikan
o Sclerema – skleredema – skleroderma pada dermatomiositis
o Sklerema neonatus (bayi sakit berat, sepsis, dehidrasi, anoxia)
Edema
µ Akibat cairan ekstraseluler abnormal
µ Disebabkan oleh karena:
o Tekanan hidrostatik ↑
o Permeabilitas kapiler ↑
o Tekanan onkotik berkurang (tek keluar sel lebih besar daripada ke dalam)
o Retensi Na dan elektrolit lain
µ Bentuk pitting edema : bila ditekan tidak kembali/ lambat (periksa pada pretibial)
µ Bentuk non-pitting edema : bila cepat kembali = pada turner syndrom, kretinisme
µ Edema sedikit/ mulai pada palpebra
µ Edema banyak:pretibia, pergelangan kaki, sakrum
µ Edema anasarca : di seluruh tubuh dengan ascites, efus pleura/ perikardial (pada malnutrisi, syndroma nefrotik, penyakit jantung, cirrhosis hepatis, kwashiorkor)
µ Edema lokal :
o Alergi
o Gigitan seranggga
o Bendungan limfe
Miliaria
µ Keringat buntat
µ Dapat berupa
1. Miliaria pustulosa (bintik-bintik kecil seperti pustula)
2. Miliaria rubra (merah)
Lain-lain
µ Emphysema subkutan (udara, karena kelenjar udara di bawah kulit)
o Krepitasi
o Pada pneumothorax/ pn.med, tracheostomi, dll
µ Sikatriks ó keloid (hipertrofi sikatriks); bekas luka yg jelas
µ Stria :
o Garis-garis hipopigmentasi
o Normal pada anak gemuk
o Sindrom cushing (ungu) – obat kortikostreroid
RAMBUT
µ Warna
µ Kelebatan
µ Distribusi
µ Karakter rambut lain
Kelenjar getah bening
µ Oksipital
µ Retroauriculer
µ Cervical anterior dan posterior à di tepi M.st cl mast
µ Parotis – paralisis (bila membesar)
µ Submaxilla dan sublingual (disebabkan ok kelainan gigi/ faring)
µ Supraclaviculer
µ Axillar – pada kelainan leukemia
µ Inguinal
µ Dimensi
o Ukuran – bentuk
o Mobilitas, tanda radang
o Besar 3 mm masih normal
o Cervical dan inguinal 1 cm normal (anak < 12 tahun)
µ Adenopati (infeksi regional, infeksi spesifik, sering unilateral)
0 Response to "TENTANG GIZI BURUK"
Post a Comment