Salah satu karakteristik dan kekuatan utama dari studi kasus adalah dimanfaatkannya berbagai sumber dan teknik mengumpulkan data. Dengan demikian, teknik cuplikan (sampling) dalam penelitian ini bersifat bertujuan (purposive). Sehingga, yang menjadi subyek penelitian (informan) adalah berita dan mereka yang diangap dapat memberikan informasi yang memadai berkaitan dengan pertanyaan penelitian ini.
Cuplikan yang akan digunakan dalam penelitian ini lebih bersifat Purposive Sampling atau lebih tepat disebut sebagai criterion-based selection (Goetz & LeCompte). Dalam hal ini peneliti akan memilih informan yang dipandang paling tahu, sehingga kemungkinan pilihan informan dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data (Patton). Cuplikan semacam ini lebih cenderung sebagai internal sampling (Bogdan & Biklen) yang memberi kesempatan bahwa keputusan bisa diambil begitu peneliti mempunyai suatu pikiran umum yang muncul mengenai apa yang sedang dipelajari, dengan siapa akan berbicara, kapan perlu melakukan observasi yang tepat (time sampling),dan juga berapa jumlah serta macam dokumen yang perlu ditelaah (dalam Sutopo : 2006 ; 229).
0 Response to "Kekuatan Utama Dari Studi Kasus "
Post a Comment